14 Menurut sifat kemampuan diferensiasinya, sel induk hemopoietik dapat
dibagi menjadi: a.
Pluripotent totipotent stem cell: sel induk yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan seluruh jenis sel-sel darah.
b. Committed stem cell: sel induk yang mempunyai komitmen untuk
berdiferensiasi melalui salah satu garis keturunan sel cell line. Sel induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk mieloid dan sel induk limfoid.
c. Oligopotent stem cell: sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya
beberapa jenis sel, misalnya CFU-GM Colony Forming Unit- GranulocyteMonocyte yang dapat berkembang hanya menjadi sel-sel
granulosit dan sel-sel monosit. d.
Unipotent stem cell: sel induk yang hanya mampu berkembang menjadi satu jenis saja. Contoh: CFU-E Colony Forming Unit-Erythrocyte hanya dapat
menjadi eritrosit, CFU-G Colony Forming Unit-Granulocyte hanya mampu berkembang menjadi sel-sel granulosit.
2.6 Trombosit
2.6.1 Definisi Trombosit
Trombosit adalah elemen terkecil darah. Sel ini tidak berinti, berbentuk bulat atau oval, memberikan struktur mirip piringan dengan diameter 1 – 2
mikrometer dan volume sel rata-rata 5,8 fl. Jumlah trombosit normal adalah sekitar 250 x 10
9
L rentang 1,5 – 4,5 x 10
5
µl dengan lama hidup 7 – 10 hari. Trombosit dapat dibagi menjadi 3 daerah zona, yaitu zona perifer yang berperan
dalam adhesi dan agregasi; zona “sol-gel” yang menunjang struktur dan mekanisme interaksi trombosit; dan zona organel yang berperan dalam
Universitas sumatera utara Universitas sumatera utara
15 pengeluaran isi trombosit. Aktivitas trombosit penting pada proses awal
pembekuan darah hemostasis dan akan berakhir dengan pembentukan sumbat trombosit. Normalnya, dua pertiga total trombosit berada di sirkulasi darah,
sementara sepertiga lainnya berada di organ limpa Hoffbrand, et al., 2005.
2.6.2 Pembentukan Trombosit
Trombosit dihasilkan di dalam sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma megakariosit. Prekursor megakariosit, megakarioblast, muncul melalui
proses diferensiasi dari sel induk hemopoietik. Megakariosit mengalami pematangan melalui replikasi inti endomitotik yang sinkron. Volume sitoplasma
akan bertambah besar sejalan dengan bertambahnya lobus inti menjadi dua kali lipat. Pada stadium inti delapan, sitoplasma akan menjadi granular dan
melepaskan trombosit. Setiap megakariosit akan menghasilkan 4000 trombosit. Trombosit yang beredar dalam sirkulasi darah merupakan hasil keseimbangan
antara produksi trombosit di sumsum tulang serta distribusi pada darah tepi dan limpa Hoffbrand, et al., 2005.
Regulator utama produksi trombosit adalah TPO Trombopoietin dan reseptornya, c-MPL.
T
rombopoietin berperan dalam meningkatkan jumlah dan kecepatan maturasi megakariosit.
Pada saat jumlah trombosit dalam darah rendah, maka kadar trombopoietin plasma akan mengalami peningkatan karena
berkurangnya pengikatan trombopoietin oleh trombosit. Peningkatan kadar trombopoietin plasma ini akan merangsang megakariopoiesis. Sebaliknya, pada
saat jumlah trombosit dalam darah tinggi, maka deplesi plasma trombopoietin akan menurunkan megakariopoiesis. Selain trombopoietin, pembentukan
trombosit juga diatur oleh faktor pertumbuhan hemopoietik. Faktor pertumbuhan
Universitas sumatera utara Universitas sumatera utara
16 hemopoietik adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh sel stroma dalam sumsum
tulang, limfosit T, hati dan ginjal. Beberapa di antaranya, yaitu faktor perangsang koloni CSF, IL-3 Interleukin-3, IL-6 Interleukin-6, dan IL-11 Interleukin-
11 Hoffbrand, et al., 2005. Interleukin-3 IL-3 merupakan sitokin yang dihasilkan oleh limfosit T
yang mampu merangsang trombositopoesis dengan menstimulasi progenitor megakariosit. IL-11 dapat meningkatkan jumlah megakariosit dan jumlah
trombosit dalam sirkulasi darah. IL-6 dan IL-3 berperan dalam pematangan megakariosit dan secara tidak langsung meningkatkan produksi trombopoietin
oleh hati Hoffbrand, et al., 2005.
2.6.3 Struktur Trombosit