Deskripsi Penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik e-SPT Masa

43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik e-SPT Masa

PPN di KPP Pratama Kupang Gambaran penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik Masa PPN di KPP Pratama Kupang diperoleh berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada Aparatur Pajak dari masing-masing bagian yaitu satu orang dari seksi Pelayanan, satu orang dari seksi Pengolahan Data dan Informasi, satu orang dari seksi Pengawasan dan Konsultasi dan satu orang dari seksi Ekstensifikasi. Hasil wawancara diperoleh dari jawaban responden berdasarkan pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan penerapan aplikasi e-SPT Masa PPN di KPP Pratama Kupang meliputi penjelasan mengenai aplikasi e-SPT Masa PPN, kewajiban penggunaan e-SPT Masa PPN, persiapan penerapan e-SPT Masa PPN, penggunaan aplikasi e-SPT Masa PPN dan tata cara penerimaan dan pengolahan e-SPT Masa PPN. Hasil Wawancara dari empat orang Aparatur Pajak mengenai penerapan aplikasi e-SPT di KPP Pratama Kupang adalah sebagai berikut: 1. Penerapan e-SPT Masa PPN di KPP Pratama Kupang a. Aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 Aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 adalah aplikasi Surat Pemberitahuan Elektronik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Pajak dan merupakan salah satu bentuk inovasi dari institusi Direktorat Jenderal Pajak untuk memudahkan pengguna khususnya Wajib Pajak Badan dalam menginput data melalui komputer. Data yang diberikan dan dilaporkan oleh Wajib Pajak berupa data elektronik. Data yang dihasilkan dari e-SPT Masa PPN 1111 disampaikan melalui media elektronik ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Subjek Pajak terdaftar. Data yang sudah diinput oleh Wajib Pajak, kemudian disimpan melalui media penyimpanan elektronik melalui flash disk ataupun Compact disc CD untuk memudahkan dalam memindahkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Data yang dimasukkan kedalam media penyimpanan elektronik berupa flash disk ataupun Compact disc CD disimpan kedalam bentuk file CSV. File CSV Comma Separated Value adalah suatu format data dalam basis data dimana setiap record dipisahkan dengan tanda koma , atau titik koma ;. Penyimpanan data dalam bentuk CSV dilakukan karena format file CSV memiliki tingkat kompabilitas yang cukup tinggi dan hampir semua pengolahan data sudah mendukung format CSV seperti Microsoft Office, Notepad, Oracle, sehingga memudahkan penggunanya dalam mengolah data dengan format CSV ini. Format pengisian SPT melalui aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 tidak jauh berbeda dengan pengisian SPT yang dilakukan secara manual. Wajib Pajak harus melakukan login terlebih dahulu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 menggunakan username dan password yang diberikan oleh Account Representative ketika Wajib Pajak mengisi data SPT Masa PPN melalui aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 untuk menjaga keamanan data setiap Wajib Pajak . Format yang ada pada aplikasi e-SPT Masa PPN ditampilkan per-kolom sesuai dengan kebutuhan Wajib Pajak dan masing – masing kolom dilengkapi dengan notifikasi apabila Wajib Pajak melakukan kesalahan dalam menginput data. Aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 dilakukan update secara berkala oleh Direktorat Jenderal Pajak guna mengurangi resiko kegagalan program ketika berjalan. Aplikasi e-SPT Masa PPN yang diterapkan di KPP Pratama Kupang adalah aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 versi 1.4. Pembaruan aplikasi bisa meningkatkan kinerja yang diperlukan untuk menambah dan mengurangi beberapa menu pada aplikasi e-SPT. Pengisian SPT menggunakan aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pengisian SPT yang dilakukan secara manual oleh Wajib Pajak Badan, antara lain : 1 Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media flashdiskCDdisket. 2 Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap, karena penomoran formulir dengan menggunakan sistem komputer. 46 3 Menghindari pemborosan penggunaan kertas, karena Wajib Pajak Badan mengisi SPT manual memerlukan banyak kertas dengan jumlah transaksi yang cukup besar. 4 Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis. 5 Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer. 6 Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang memakan sumber daya yang cukup banyak. b. Kewajiban Penggunaan e-SPT Masa PPN di KPP Pratama Kupang PPN Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas: 1 Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha. 2 Impor Barang Kena Pajak. 3 Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha. 4 Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. 5 Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam daerah pabean. 6 Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 7 Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan 8 Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak. Berdasarkan pengertian tersebut, diharapkan kepada Wajib Pajak berstatus PKP Badan untuk melaporkan pajaknya baik secara bulanan maupun tahunan. Pelaporan pajak untuk Wajib Pajak Badan sudah dilakukan melalui media elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-SPT PPN. Aplikasi e-SPT Masa PPN memudahkan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT bulanan karena Wajib Pajak tidak perlu memerlukan stok kertas yang banyak dan hanya membutuhkan satu lembar kertas yaitu bagian induk SPT sebagai bukti lapor ke KPP Pratama Kupang. Kewajiban penggunaan e-SPT Masa PPN diberlakukan sejak tahun 2013 sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE –17PJ2013 Tentang Penyampaian Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-11PJ2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 44PJ2010 Tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai SPT Masa PPN. Surat Edaran Dirjen Pajak ini memberikan penjelasan mengenai kewajiban penggunaan e-SPT Masa PPN 1111 sebagai berikut: a Setiap Pengusaha Kena Pajak Badan wajib menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk data elektronik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 b Pengusaha Kena Pajak orang pribadi yang: 1 Melaporkan lebih dari 25 dua puluh lima dokumen Faktur Pajakdokumen tertentu yang kedudukanya dipersamakan dengan Faktur Pajak danatau Nota ReturNota Pembatalan pada salah satu Lampiran SPT dalam 1 satu Masa Pajak; atau 2 Jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 satu Masa Pajak Rp400.000.000,00 empat ratus juta rupiah atau lebih, wajib menyampaikan SPT Masa PPN dalam bentuk data elektronik. c Pengusaha Kena Pajak orang pribadi yang: 1 Melaporkan tidak lebih dari 25 dua puluh lima dokumen Faktur Pajakdokumen tertentu yang kedudukanya dipersamakan dengan Faktur Pajak danatau Nota ReturNota Pembatalan pada salah satu Lampiran SPT dalam 1 satu Masa Pajak; atau 2 Jumlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 satu Masa Pajak kurang dari Rp400.000.000,00 empat ratus juta rupiah, dapat memilih menyampaikan SPT Masa PPN 1111 dalam bentuk formulir kertas hard copy atau dalam bentuk data elektronik. 49 c. Persiapan Penerapan E-SPT Masa PPN di KPP Pratama Kupang Persiapan penerapan e-SPT Masa PPN 1111 dipersiapkan sejak Juli 2013. Sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia SDM untuk mendukung penerapan e-SPT telah dipersiapkan secara baik, dimana Wajib Pajak diberikan sosialisasi dan dibentuk kelas pajak. Aktivitas sosialisasi yang dimaksud adalah penyuluhan yang dilakukan pihak KPP kepada Wajib Pajak mengenai penerapan aplikasi e-SPT Masa PPN, sedangkan kelas pajak yaitu pendampingan yang dilakukan oleh Account Representative dan Operator Console mengenai cara mengoperasikan aplikasi e-SPT Masa PPN. Sosialisasi dilakukan oleh KPP Pratama Kupang dengan cara menghubungi Wajib Pajak Badan melalui Account Representative. Sebelum melaksanakan sosialisasi dan pendampingan kelas pajak untuk Wajib Pajak, terlebih dahulu Aparatur Pajak diberikan pelatihan khusus yang disebut Training Of Trainer TOT dan pelatihan ini dilakukan selama 3 hari bertempat di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak. TOT ditujukan kepada Account Representative dan Operator Console yang berada di KPP Pratama Kupang karena berperan penting dalam penerapan aplikasi e-SPT Masa PPN. Seksi Ekstensifikasi yang berada di KPP Pratama Kupang bertanggung jawab dalam melakukan sosialisasi dan pembentukan kelas pajak. Cara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang dalam memberikan sosialisasi kepada Wajib Pajak selain dengan 50 menghubungi Wajib Pajak Badan melalui Account Representative, sosialisasi mengenai penerapan e-SPT Masa PPN 1111 juga melalui beberapa media cetak dan elektronik seperti Surat Kabar dan Radio. Sosialisasi dan kelas pajak tentang penerapan e-SPT Masa PPN 1111 bertempat di Aula Sasando dan di ruangan khusus yang berada di Bagian Layanan Umum di KPP Pratama Kupang. Pengadaan sosialisasi mengenai penerapan e-SPT juga dilakukan di gedung-gedung milik Wajib Pajak Badan atas permintaan dari Wajib Pajak itu sendiri. Persiapan penerapan e-SPT Masa PPN 1111 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang di bantu dengan adanya jasa ASP Application Service Provider terdiri dari 3 perusahaan. Jumlah Wajib Pajak PKP Badan yang diundang untuk mengikuti sosialisasi dan kelas pajak sekitar 100 orang, namun yang memenuhi undangan KPP Pratama Kupang dalam sosialisasi dan kelas pajak sekitar 80 orang. Sosialisasi dan kelas pajak untuk penerapan e-SPT Masa PPN 1111 mendapat respon yang cukup baik dari Wajib Pajak dilihat dari hampir sebagian dari undangan terpenuhi. Pendampingan kelas pajak dipandu oleh seorang tutor dan empat orang pendamping yaitu dua orang dari bagian Account Representative dan dua orang dari Operator Console dengan membagikan modul tutorial penggunaan e- SPT Masa PPN sehingga Wajib Pajak dapat langsung menginstall aplikasi e-SPT Masa PPN 1111 di laptop masing-masing. 51 d. Tata Cara Penggunaan E-SPT Masa PPN oleh Wajib Pajak Wajib Pajak Dapat Memperoleh software atau aplikasi e-SPT Masa PPN dengan meminta langsung ke KPP terdaftar, Account Representative masing-masing atau dengan mengunduh melalui website perpajakan. Setelah Wajib Pajak memiliki aplikasi tersebut maka yang perlu dilakukan adalah melakukan instalasi dan mulai melakukan proses perekaman data. Berikut adalah ringkasan tata cara penggunaan aplikasi e-SPT Masa PPN oleh setiap Wajib Pajak: 1. Ubah Setting Regional komputer menjadi format “Indonesia”. 2. Lakukan instalasi dari folder setup yang diberikan. 3. Sediakan Database sesuai dengan kebutuhan. 4. Lakukan koneksi ke database yang telah dibuat sebelumnya melalui menu “Program” kemudian pilih menu “Koneksi Database ”. 5. Input profil wajib pajak pada form “Profil Wajib Pajak”. 6. Input data Lawan Transaksi melalui menu “Tools kemudian pilih “Referensi Lawan Transaksi” atau Impor data Lawan Transaksi melalui Menu Tools ” kemudian pilih “Impor Data” lalu klik pada “Lawan Transaksi”. 7. Dalam hal penomoran faktur dipilih secara Auto, atur nilai awal nomor sekuen melalui menu “Tools” kemudian pilih “Referensi” lalu klik pada “Nomor Faktur”. 52 8. Input data faktur pajak keluaran dan faktur pajak masukan dengan cara manual diinput satu-persatu melalui menu “Input Data Pajak Keluaran ” dan “Input Data Pajak Masukan” atau Impor data Faktur melalui menu “Tools Impor Data Faktur Pajak dan Tools Impor Data Faktur VAT Refund ”. 9. Lakukan posting data faktur pajak yang telah diinput melalui menu “Input Data” kemudian pilih menu “Posting Data” atau melalui tombol “Posting” pada form Daftar Faktur Pajak Keluaran dan form Daftar Faktur Pajak Masukan. 10. Aktifkan menu SPT PPN 1111 untuk menampilkan SPT yang dibuat melalui menu “Setting” lalu klik pada “Setting SPT PPN 1111 ”. 11. Tampilkan SPT pada Lampiran A1, Lampiran A2, Lampiran B1, Lampiran B2, Lampiran B3, Lampiran AB dan SPT Induk melalui menu “SPT”. 12. Lengkapi data SPT Induk dan Lampiran AB pada kolom-kolom yang aktif berwarna putih. 13. Inputkan SSP jika ada pada menu “SPT” lalu pilih “Surat Setoran Pajak ”. 14. Cetak SPT Induk dan Lampiran melalui tombol “Cetak” pada setiap form Induk SPT dan Lampiran. 15. Buat file untuk pelaporan data SPT melalui menu “SPT” lalu pilih menu “Buat CSV”. 53 e. Prosedur Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Pada KPP Dalam Bentuk Elektronik. Menurut Peraturan Perpajakan nomor PER –2PJ2011 Lampiran 2 tentang tata cara dalam penggunaan aplikasi e-SPT oleh setiap Wajib Pajak sebagai berikut 1. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT pada Seksi Pelayanan: a. Menerima SPT yang disampaikan: 1 secara langsung ke KPP; 2 melalui posperusahaan jasa ekspedisijasa kurir dengan bukti pengiriman surat; atau 3 melalui KP2KP beserta Daftar Nominatif Pengantar Pengiriman SPT. 4 Meneliti kelengkapan SPT sebagaimana dimaksud pada Lampiran III angka romawi I. b. Melakukan pengujian data digital SPT sebagai berikut: 1 menampilkan data digital melalui aplikasi yang tersedia. 2 mengecek kelengkapan elemen-elemen SPT dan kesesuaian Induk SPT dalam tampilan komputer dengan Induk SPT hasil cetakan yang disampaikan oleh PKP atau Pemungut PPN. 3 mengecek kelengkapan pengisian elemen-elemen lampiran SPT dalam tampilan komputer. 54 4 apabila hasil langkah b dan c tidak cocok, SPT agar ditolak dan dikembalikan kepada PKP atau Pemungut PPN. 5 apabila hasil langkah b dan c cocok, melakukan loading data digital. c. Mencetak tanda terima SPT, membubuhkan tanda tangan, nama jelas, Nomor Induk Pegawai NIP dan Cap Kantor. d. Menyimpan atau meng-copy data elektronik SPT csv. file berdasarkan bulan diterimanya SPT pada Proccessing Center PC yang disediakan untuk penyimpanan data elektronik SPT. e. Menyerahkan Bukti Penerimaan Surat BPS kepada Pengusaha Kena Pajak PKP atau Pemungut PPN sebagai tanda terima atas SPT lengkap yang disampaikan secara langsung oleh PKP atau Pemungut PPN beserta media elektronik yang disampaikan PKP atau Pemungut PPN. f. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu TPT menyerahkan: 1 Menyerahkan Bukti Penerimaan Surat BPS kepada PKP atau Pemungut PPN sebagai tanda terima atas SPT lengkap yang disampaikan secara langsung oleh PKP atau Pemungut PPN. 2 Menggabungkan SPT dengan Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 3 Mencetak KP.PPN 1.8 rangkap 4 yang berfungsi sebagai batch header untuk setiap kelompok SPT NihilKurang BayarLebih Bayar. 4 Mengirim SPT ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi disertai dengan KP.PPN.1.8. lembar ke-1, 2 dan 3. 5 Menerima kembali KP.PPN 1.8 lembar ke-2 yang telah ditandatangani dalam hal fisik SPT telah sesuai dengan KP.PPN 1.8. 6 Menerima kembali KP.PPN 1.8 lembar ke-1, 2 dan 3 yang telah diberi catatan SPT tidak sesuai berikut SPT-nya dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi dalam hal fisik SPT tidak sesuai dengan KP.PPN 1.8. 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi a. tugas seksi pengolahan data dan informasi meliputi : 1 Menerima dari Petugas TPT atas SPT berikut KP.PPN 1.8 lembar ke-1, 2 dan 3 yang telah dikelompokkan. 2 Mengecek dan mencocokkan kebenaran fisik SPT apakah telah sesuai dengan isi batch header yang tercantum dalam KP.PPN 1.8. 3 Membubuhkan paraf dan tanggal pada lembar ke-2 KP.PPN 1.8 dan mengembalikannya kepada Petugas TPT sebagai tanda terima, apabila fisik SPT dan KP.PPN 1.8-nya telah sesuai. 56 4 Mengembalikan KP.PPN 1.8 lembar ke-1, 2 dan 3 dan memberi catatan SPT tidak sesuai berikut SPT-nya kepada Petugas TPT bila isi batch tidak sesuai dengan jumlah fisik SPT untuk dilengkapi. b. Melakukan back up data elektronik SPT csv.file dari PC di TPT yang digunakan untuk penyimpanan data elektronik SPT ke CD paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya setelah batas akhir penyampaian SPT. 3. Petugas pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi a. Menerima SPT dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi beserta daftar pengantarnya. b. Melakukan penelitian kebenaran formal pengisian SPT atas SPT lengkap sebagaimana dimaksud pada Lampiran III angka romawi II. c. Menyiapkan Surat Himbauan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V dalam hal antara lain terdapat: 1 kesalahan matematis SPT unbalance; 2 SPT Lebih Bayar namun tidak memilih untuk dikompensasikan atau dikembalikan restitusi, atau 3 PKP mengajukan permohonan pengembalian restitusi setiap Masa Pajak tetapi tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4b UU PPN, kecuali bagi PKP Pasal 17 C UU KUP atau Pasal 17 D UU KUP atau Pasal 9 57 ayat 4c UU PPN diproses berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. d. Menyiapkan: 1 Surat Teguran dalam hal terdapat PKP atau Pemungut PPN yang tidak memasukkan SPT; atau 2 nota hitung dan Surat Tagihan Pajak STP dalam hal terdapat keterlambatan penyampaian SPT danatau keterlambatan pembayaran. e. Mengelompokkan SPT Lebih Bayar yang diajukan permohonan pengembalian restitusi berdasarkan prosedur pengembalian yaitu melalui: 1 prosedur penelitian pengembalian pendahuluan; atau 2 prosedur biasa pemeriksaan. f. Mengirim SPT Lebih bayar yang diajukan permohonan pengembalian restitusi yang diproses berdasarkan prosedur pemeriksaan ke Seksi Pemeriksaan. g. Meneliti SPT Lebih bayar yang diajukan permohonan pengembalian restitusi yang diproses berdasarkan prosedur pengembalian pendahuluan. h. Mengirim SPT Lebih Bayar yang diajukan permohonan pengembalian restitusi melalui prosedur penelitian, SPT unbalance, SPT yang terlambat lapor atau terlambat bayar dan SPT Lebih Bayar namun tidak memilih untuk dikompensasikan 58 atau dikembalikan restitusi ke Seksi Pelayanan setelah SPT tersebut selesai ditindaklanjuti. 4. Petugas pada Seksi Pelayanan a. Menerima SPT dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk disimpan dalam rumah berkas. b. Mencetak dan mengirim: 1 Surat Teguran atau 2 Surat Tagihan Pajak STP kepada PKP atau Pemungut PPN dengan tembusan ke seksi Pengawasan dan Konsultasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

B. Analisis Data Penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik e-SPT Menurut Persepsi Wajib Pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak : studi empiris pada wajib pajak di KPP wilayah Jakarta Pusat

6 24 157

Analisis pengaruh pengalaman motivasi dan pengharapan wajib pajak badan terhadap pelaksanaan selt assessment system dalam memenuhi kewajiban pajak : studi kasus pada KPP pratama jakarta pasar minggu

6 46 83

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

Pengaruh kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey pada WPOP yang terdaftar di KPP Pratama Bandung Karees)

6 32 59

Pengaruh penagihan pajak dan kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak : (studi kasus pada KPP Kanwil Jawa Barat I)

6 57 102

Pengaruh kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan pajak dan implikasinya pada pertumbuhan ekonomi : (studi kasus pada KPP Pratama di Kanwil Jabar I)

1 27 61

Pengaruh pengetahuan pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak : (survey di KPP Pratama Bandung Karees)

0 5 1

Pengaruh penerapan peraturan perpajakan dan kualitas pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak formal :(survey pada wajib pajak di KPP Pratama Cicadas Bandung)

0 9 1

Pengaruh implementasi kebijakan pajak dan tingkat pengetahuan pajak terhadap kepatuhan pajak : (survey terhadap wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

2 8 80

Pengaruh penagihan pajak dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak : (penelitian pada KPP Pratama Cicadas Bandung)

1 13 62