Proses pelaksanaan pendidikan karakter

39 pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Sekolah menyediakan fasilitas perpustakaan dan internet agar siswa lebih memiliki sikap gemar membaca. Di dalam pembelajaran CNC guru juga menyediakan fasilitas jobsheet dan modul agar siswa lebih gemar membaca. KUS mengungkapkan bahwa : Pengembangan sikap gemar membaca agar siswa memperolah, mencari informasi terkait pelajaran sekolah menyediakan fasilitas internet perpustakaan disamping guru juga menyediakan modul dan jobsheet pembelajaran Berdasarkan tabel tentang unsur pendidikan karakter yang dimuat dalam pelajaran CNC dapat diambil kesimpulan bahwa setiap guru mata pelajaran CNC mendeskripsikan unsur-unsur pendidikan karakter yang berbeda beda dengan tujuan siswa dapat memiliki semua nilai karakter yang diharapkan dan nilai karakter yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Hal tersebut senada dengan pernyataan WDD guru mata pelajaran CNC: Penyusunan silabus dan RPP menggunakan format yang telah disediakan sekolah. Pendidikan karakter yang dikembangkan pada mata pelajaran CNC dikembangkan sendiri oleh guru yang bersangkutan

2. Proses pelaksanaan pendidikan karakter

a Langkah pelaksanaan pendidikan karakter Penerapan pendidikan karakter melalui mata pelajaran CNC telah berjalan dengan semestinya di mana pendidikan karakter yang dikembangkan relevan dengan dunia. Apa yang melatar belakangi pendidikan karakter di SMKN 2 Pengasih adalah memperbaiki karakter siswa-siswi peserta didik SMKN 2 40 Pengasih dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang dimasukkan ke dalam suatu mata pelajaran praktik maupun teori sehingga siswa-siswi akan mempunyai karakter sesuai dengan yang diharapkan pemerintah pada umumnya dan sekolah pada umumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru mata pelajaran CNC SMKN 2 Pengasih SWM: Pendidikan karakter penting dikembangkan di kalangan siswa SMK. Unsur karakter yang dikembangkan sesuai dengan SK dan KD Pendidikan karakter yang dilaksanakan pada mata pelajaran CNC yaitu guru mengajar sekaligus menanamkan karakter pada siswa. Langkah-langkah dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC di SMKN 2 Pengasih meliputi tahap perencanaan, proses pelaksanaan dalam pembelajaran, dan tahap evaluasi. 1 Tahap Perencanaan Sebelum melaksanakan pembelajaran CNC guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran awal. Perencanaan guru tersebut yaitu mengembangkan silabus dengan memperhatikan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Selanjutnya dalam mempersiapkan pembelajaran guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di mana RPP mencakup kegiatan pembelajaran yang meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Selain itu di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP guru mencantumkan unsur-unsur karakter yang dikembangkan. Unsur pendidikan 41 karakter yang dikembangkan disesuaikan dengan materi pembelajaran praktik atau teori. Senada dengan pernyataan KUS bahwa: Dalam perencanaan pembelajaran yang memasukkan pendidikan karakter di dalamnya guru harus pandai-pandai memilih pembelajaran yang diterapkan. Unsur dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM teori dan KBM praktik harus disesuaikan agar hasil dari proses pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru dapat sesuai dengan kondisi siswa. Mengacu pada kurikulum yang diterapkan di SMKN 2 Pengasih dan dari silabus mata pelajaran CNC unsur karakter yang dimaksud adalah disiplin, semangatkerja keras, kejujuran, rasa ingin tahu, dan gemar membaca. Nilai- nilai pendidikan karakter tersebut dimasukkan ke dalam rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan selanjutnya di dalam melaksanakan pembelajaran guru harus selalu berpedoman dalam RPP, tetapi di dalam pelaksanaanya masih terdapat guru yang melaksanakan proses pembelajaran tidak sesuai dengan RPP tetapi guru tetap menyelipkan nilai-nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajarannya. 2 Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaan Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC di SMKN 2 Pengasih setelah tahap perencanaan adalah tahap pelaksanaan. Yang dimaksud pelaksanaan di sini adalah proses kegiatan belajar mengajar di kelas di mana guru memberikan, materi pelajaran CNC kepada siswa. Di dalam pelaksanaanya guru harus selalu berpedoman pada Rencana 42 Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat di awal yang di dalamnya terdapat kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan evaluasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran CNC guru menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan tanpa meninggalkan unsur-unsur karakter yang akan dikembangkan. WDD mengungkapkan pengembangan pendidikan karakter dimulai dari awal pembelajaran sampai akhir pelajaran: Pada awal pembelajaran CNC disampaiakan sumber belajar dan materi ajar kemudian sebelum melaksanakan praktek ada briefing mengenai cara kerja dan sikap kerja yang baik. Selama proses praktik kita mengecek dan selalu memantau siswa yang melakukan praktik Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran CNC metode yang digunakan serta media pembelajaran yang digunakan untuk prosespelaksanaan pembelajaran di SMKN 2 Pengasih dan kendala dalam pelaksanaanya dapat ditabulasikan dalam tabel. Tabel 6. Pelaksanaan KBM mata pelajaran CNC Nama Guru Metode Pembelajaran Media Pembelajaran Kendala WDD Widodo Ceramah, diskusi tanya jawab Power point dan video yang disajikan dengan menggunakan LCD Guru kurang paham dalam mengoperasikan alat KUS Kusnandar Ceramah, diskusi Power point dan video yang disajikan dengan menggunakan LCD - SWM Suwarman Ceramah Papan tulis Siswa tidak semangat mengikuti pembelajan 43 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam proses pembelajaran CNC di kelas guru menggunakan beberapa metode pembelajaran agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran CNC tetapi rata-rata guru mata pelajaran CNC masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional yaitu ceramah. Metode ceramah dirasa masih sangat efektif digunakan dalam pembelajaran karena dengan metode ceramah guru dapat menjelaskan secara rinci dan detail program-program pada CNC, senada dengan yang diutarakan SWM: Metode ceramah masih efektif untuk menjelaskan program-program pada CNC. Guru tidak seutuhnya menggunakan metode ceramah dari awal sampai akhir pelajaran, tetapi dalam satu kali pertemuan pelaksanaan pembelajaran sesekali diputarkan video agar pembelajaran lebih menarik dan siswa lebih sema ngat untuk mengikuti pelajaran CNC. 3 Tahap Evaluasi Langkah selanjutnya dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC di SMKN 2 Pengasih setelah tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan pembelajaran adalah tahap evaluasi. Tujuan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi-materi pembelajaran yang telah disampaikan dan apakah kegiatan pembelajaran CNC yang dilaksanakan sudah sesuai dengan yang 44 diharapkan. Jadi pada intinya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya diukur dari materi sudah dikuasai oleh siswa saja tetapi keberhasilan dari proses pembelajaran CNC juga diukur dari unsur-unsur pendidikan karakter yang dikembangkan dan diikutkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Dalam tahap evaluasi pada mata pelajaran CNC di SMKN 2 Pengasih tidak memiliki instrumen khusus untuk melakukan penilaian, seperti yang diungkapkan oleh WDD bahwa: KTSP tidak secara rinci menjelaskan penilaian. Penilaian tergantung oleh sekolah dan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Instrumen untuk mengukur secara detail di SMKN 2 Pengasih belum menyusun dan biasanya penilaian dilaksanakan di akhir semester dengan penilaian subjektif. Senada dengan apa yang diungkapkan oleh WDD terkait instrumen evaluasi untuk mengukur pendidikan karakter, SWM menjelaskan: Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendidikan karakter merupakan titipan dan belum ada instrumen untuk mengukur pendidikan katakter di mana nilai-nilai pendidikan karakter dimasukkan atau include ke dalam penilaian di akhir semester Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-langkah dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC di SMKN 2 Pengasih meliputi tahap perencanaan, proses pelaksanaan dalam pembelajaran, dan tahap evaluasi. Pada tahap perencanaan guru mengembangkan silabus dengan memperhatikan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Selanjutnya dalam mempersiapkan pembelajaran 45 guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di mana RPP mencakup kegiatan pembelajaran yang meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap proses pembelajaran CNC di kelas guru menggunakan beberapa metode pembelajaran agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran CNC tetapi rata-rata guru mata pelajaran CNC masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional yaitu ceramah. Metode ceramah dirasa masih sangat efektif digunakan dalam pembelajaran karena dengan metode ceramah guru dapat menjelaskan secara rinci dan detail program-program pada CNC. Pada tahap evaluasi SMKN 2 Pengasih belum memiliki standar penilaian pendidikan karakter secara rinci tetapi evaluasi pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC dilaksanakan dimasukkan ke dalam penilaian di akhir semester. b Kendala pelaksanaan pendidikan karakter Dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC memiliki beberapa kendala. Kendala tersebut dialami oleh guru mata pelajaran CNC yang bersangkutan dan juga siswa peserta didik. Kendala-kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran CNC antara lain adalah: 1 Pendidikan karakter merupakan titipan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP di mana di dalam KTSP pendidikan karakter yang perlu dikembangkan tidak diuraikan secara rinci sehingga pengembangan unsur- unsur karakter dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. 46 SWM menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan titipan dari KTSP: Pendidikan karakter merupakan titipan dari KTSP dan dimasukkan ke dalam standar kompetensi. Penyusunan silabus yang dilakukan oleh guru dilakukan di awal tahun secara bersama-sama di program produktif dan normatif melalui pelatihan workshop pada awal tahun. KUS menjelaskan kendala pendidikan karakter adalah: Di Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP belum bisa diuraikan secara gamblang pendidikan karakter yang dimuat. Tetapi nantinya di dalam kurikulum 2013 pada semester genap unsur karakter sudah tersedia sehingga arah pendidikan karakter dapat lebih jelas. Senada dengan pendapat KUS, WDD juga menyatakan: Kurikulum 2013 nantinya sepengetahuan saya berbeda dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dalam KTSP pendidikan karakter untuk membangun karakter siswa belum jelas. 2 Guru kesulitan menanamkan sikap disiplin dan sopan santun di mana salah satu unsur karakter yang perlu dikembangkan. Dalam penerapannya siswa kurang mendalami secara seutuhnya dalam penerapan pendidikan karakter yang dikembangkan di sekolah. Dalam pembelajaran CNC di sekolah siswa memiliki karakter yang baik tetapi di luar jam pelajaran, siswa mudah terpengaruh terhadap lingkunganya. SWM mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan karakter: Siswa susah menanamkan karakter di karenakan pengaruh pergaulan di masyarakat sehingga guru kesulitan menanamkan sikap disiplin sopan santun, tetapi guru masih mengawasi. 47 3 Masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter dan kepribadian siswa di mana kepribadian siswa juga dipengaruhi oleh pergaulan dengan teman sebaya di luar sekolah. Lingkungan keluarga juga sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa. 4 Dalam pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran diskusi siswa kurang yakin dan percaya diri untuk mengutarakan pendapat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan guru mata pelajaran CNC yaitu KUS: Salah satu kendala yang dihadapi siswa terkait pembelajaran CNC yang erat kaitanya dengan pelaksanaan pendidikan karakter adalah siswa susah berbicara dan menanggapi pendapat orang lain.

3. Hasil pelaksanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran CNC