Uji Reliabilitas Tingkat Kesukaran Soal

Nurlaila Agustiani, 2014 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE BERBANTUAN APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 32 0,405 0,334 Valid 33 0,348 0,334 Valid 34 0,383 0,334 Valid 35 0,400 0,334 Valid Berdasarkan hasil pengujian validitas butir soal dapat diketahui soal yang valid yaitu soal yang memiliki r hitung r tabel, begitupun sebaliknya soal yang tidak valid yaitu soal yang memiliki r hitung r tabel. Dengan demikian dari 35 butir soal yang di uji cobakan kepada siswa di luar sampel terdapat 5 butir soal yang tidak valid yaitu soal no 4, 9, 10, 16 dan 26. Soal yang tidak valid dianggap tidak layak untuk digunakan dalam penelitian. Jadi instrumen yang digunakan dalam penelitian berjumlah 30 butir soal yang akan dijadikan alat ukur hasil belajar ranah kognitif siswa pada saar pretest dan posttest. Perhitungan validitas alat ukur instrumen dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment,yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor ganjil dengan jumlah skor genap, kemudian diuji tingkat signifikansinya sehingga diperoleh data pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.6 Validitas Alat Ukur Instrumen r xy Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan 0,776 Kuat 7,065 2,035 Valid Kriteria pengujian adalah jika t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf kepercayaan 95 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n-2 maka instrumen dinyatakan valid atau shahih. Dari perhitungan didapatkan t hitung sebesar 7,065 lebih besar dari t tabel sebesar 2,035. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka instrumen penelitian dinyatakan valid. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.

2. Uji Reliabilitas

Nurlaila Agustiani, 2014 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE BERBANTUAN APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Sugiyono 2013:173, “instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama ”. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown Split half sebagai berikut: Sugiyono, 2013:185 Keterangan : r i = reliabilitas internal seluruh instrument r b = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Apabila nilai reliabilitas lebih besar dari nilai r tabel maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui reliabilitas instrument sebagai berikut : Tabel 3.7 Reliabilitas Instrumen r hitung r tabel Keterangan 0,874 0,334 Reliabel Instrumen sebagai alat pengumpul data dapat dinyatakan reliabel jika r hitung r tabel. Dari tabel diketahui bahwa r tabel pada n = 35 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,334. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Spearman Brown Split half diperoleh r hitung sebesar 0,874. Dapat dilihat bahwa r hitung r tabel 0,874 0,334 , sehingga dapat disimpulkan bahwa item instrumen yang digunakan reliabel. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Nurlaila Agustiani, 2014 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE BERBANTUAN APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perhitungan tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengukur seberapa besar derajat kesukaran soal apakah soal tersebut tergolong mudah atau sulit. Suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut memiliki tingkat kesukaran yang seimbang, tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat menggunakan rumus tingkat kesukaran TK : Arifin, 2009:266 Keterangan : WL = jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menggunakan rumus diatas menurut Arifin 2009:266 yaitu sebagai berikut : a. Menyusun lembar jawaban siswa dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah. b. Mengambil 27 lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas dan 27 lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah. Sisa sebanyak 46 disisihkan. c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban benar atau salah dari setiap siswa, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal menurut Arifin 2009:270 adalah : a. Jika jumlah persentase sampai dengan 27 termasuk mudah. b. Jika jumlah persentase 28 - 72 termasuk sedang. c. Jika jumlah persentase 73 keatas termasuk sukar. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal pada instrumen yang diuji cobakan dapat diketahui klasifikasi soal tersebut berdasarkan tingkat kesukarannya sebagai berikut : Nurlaila Agustiani, 2014 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE BERBANTUAN APLIKASI MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Pengelompokkan Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal Jumlah Mudah 27 9, 16, 21, 22, 23, 27, 32 7 Sedang 28 - 72 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35 26 Sukar 73 10, 19 2 Untuk melihat perhitungan uji tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.

4. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SQUARE (TPSq) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA : Studi eksperimen kuasi pada mata pelajaran IPS kelas VIII pokok bahasan memahami penyimpangan sosial di SMPN 1 Saketi-P

0 2 41

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS : Penelitian Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung.

1 11 49

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA: studi kuasi eksperimen pada mata pelajaran ekonomi kelas XI iis Sma negeri 6 bandung.

0 1 37

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTEKNIK MAKE A MATCHTERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung M

0 3 48

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-COMIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 50