ANATOMI RONGGA MULUT TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ANATOMI RONGGA MULUT

Tonsil adalah satu struktur yang sangat penting dalam sistem pertahanan tubuh terutama pada protein asing yang dimakan atau dihirup. Sifat mekanisme pertahanan pada tonsil adalah secara spesifik atau non spesifik. Sel-sel fagositik mononuklear akan mengenal dan mengeliminasi antigen apabila patogen menembus lapisan epitel. Tonsil berbentuk oval dan berada di ruang berbentuk segitiga yang dibentuk oleh palatum dan lidah palatoglossus yang juga dikenal sebagai plika anterior dan ruang antara palatum dan faring palatofaringeus yang juga dikenali sebagai plika posterior. Pada masa anak, ukuran tonsil adalah paling besar dan ukuran ini akan mengecil secara bertahap pada saat pubertas Farokah et al., 2007. Jaringan limfoid di dalam mulut tidak berhubungan dengan mulut, tidak seperti jaringan limfoid pada usus yang berhubungan dengan usus gut-associated lymphoid tissues serta jaringan limfoid pada paru-paru yang berhubungan dengan bronkus. Agregasi limfoid di dalam mulut terdiri dari 3 tipe yang utama dan berperanan sebagai pengawasan imunologi jaringan mulut. 1. Tonsil palatum : Tonsil palatum merupakan massa limfoid yang berpasangan antara mulut dan faring yang tertanam di antara glosso-palatinal dan lengkungan faringopalatinal. Tonsil ini dibungkus oleh sel-sel gepeng yang menyusup ke dalam jaringan limfoid membentuk 10-20 lubang. Sel-sel retikulum dan limfosit ditemukan di bawah epitel. Peningkatan permeabilitas benda-benda asing dikawal oleh epitel kripta yang dapat ditemukan di dalam makrofag. Folikel limfoid mengandung sel-sel B yang berpoliferasi dalam pusat germinal dan bergerak sebagai limfosit B atau sel plasma; karena itu sel- sel ini berkembang secara lokal di dalam tonsil. Studi imunofluresensi menunjukkan bahwa sel selaput IgG yang terwarnai jauh lebih banyak dibanding dengan IgA dan selaput IgA sebaliknya lebih banyak dibandingkan dengan sel IgM, IgD sedangkan yang paling jarang adalah sel IgF. Antigen Universitas Sumatera Utara serta mitogen sel-T dan sel-B yang dapat menimbulkan kekebalan primer dan sekunder bereaksi in vintro dengan sel tonsil yang menyerupai kelenjar getah bening. Jalur aferen antigen langsung melewati kripta, sehingga hanya antigen lokal yang dapat masuk. Antibodi dan sel-sel yang peka dapat melewati epitel dan oleh itu mempunyai fungsi perlindungan lokal dalam membentengi saluran pencernaan dan pernafasan. 2. Tonsil lidah : Merupakan struktur yang kurang menonjol pada tiap sisi lidah, di belakang papilla sirkumvalat. Kripta terhasil daripada epitel-epitel gepeng yang menyusup masuk ke dalam jaringan limfoid. Sel-sel dibersihkan dengan adanya duktus kelenjar mukosa yang bermuara ke dalam kripta. Semua ini memungkinkan tonsil lidah bebas dari sisa-sisa kotoran dan infeksi. 3. Tonsil faring adenoid : Merupakan massa jaringan limfoid yang sederhana, terdapat di bawah mukosa nasofaring. Walaupun terdapat di luar rongga mulut, adenoid melengkapi cincin jaringan limfoid yang memisahkan mulut dan hidung dari faring Lehner, 1995. 2.2. TONSILITIS KRONIK 2.2.1. Definisi