Kadar Karbohidrat by difference AOAC, 1984 Analisis Total Fenol AOAC, 1984 Pengukuran Kapasitas Antioksidan dengan Menggunakan Radikal Bebas Stabil DPPH AOAC, 1984 Kadar Serat Kasar AOAC, 1984

Perhitungan : Kadar N = ml HCl–ml blanko x N HCL x 14,007 x 100 mg sampel Kadar protein = N x faktor konversi 6,25

d. Kadar Lemak, Metode Soxhlet AOAC, 1984

Penentuan kadar lemak dilakukan berdasarkan metode ekstraksi soxhlet. Labu takar dikeringkan dalam oven. Sampel ditimbang sebanyak 5 g dalam bentuk tepung dibungkus dengan kertas saring dan ditutup dangan kapas bebas lemak. Kertas saring berisi sampel diletakkan dalam alat ekstraksi soxhlet yang dirangkai dengan kondensor. Pelarut heksan dimasukkan ke dalam labu secukupnya kemudian dilakukan refluks selama minimal 5 jam. Labu takar akan berisi lemak hasil ekstraksi dan kemudian dipanaskan untuk menguapkan pelarut yang tercampur dengan lemak sampel. Perhitungan : Kadar lemak = berat lemak gram x 100 berat sampel gram

e. Kadar Karbohidrat by difference AOAC, 1984

Penentuan kadar karbohidrat dilakukan by difference, yaitu berat total produk dikurangi kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak Perhitungan : Kadar karbohidrat = 100 - P + KA + A + L Keterangan : P = kadar protein KA = kadar air A = kadar abu L = kadar lemak

f. Analisis Total Fenol AOAC, 1984

Untuk persiapan sampel, 0,2 gram bahan kering sampel ditambah dengan 200 ml metanol lalu dikocok selama 1 jam dengan menggunakan shaker. Setelah itu, sampel dimasukkan ke tabung sentrifus lalu disentrifus selama 15 menit pada 3000 rpm. Supernatan diambil dan disaring dengan kertas Whatman no. 1 untuk mendapatkan filtrat. Dua ml filtrat atau larutan standar ditambah dengan 1 ml folin dan didiamkan 5 menit pada suhu ruang. Campuran tersebut kemudian ditambahkan 2 ml Na 2 CO 3 dan divorteks lalu didiamkan 30 menit pada suhu ruang. Sampel divorteks lalu diukur absorbansinya pada panjang gelombang 760 nm. Untuk kurva standar, digunakan asam tanat dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm.

h. Pengukuran Kapasitas Antioksidan dengan Menggunakan Radikal Bebas Stabil DPPH AOAC, 1984

Dua ml bufer asetat ditambahkan dengan 3,75 ml metanol dan 200 μl DPPH. Campuran tersebut kemudian divorteks hingga tercampur rata. 50 μl larutan sampel ditambahkan ke dalam larutan tersebut. Untuk kurva standar, larutan sampel diganti dengan 50 μl standar antioksidan. Campuran diinkubasi pada suhu 25 o C selama 20 menit. Absorbansi campuran diukur pada panjang gelombang 517 nm menggunakan spektrofotometer.

h. Kadar Serat Kasar AOAC, 1984

Sampel sebanyak 1 gram dimasukkan ke labu Erlenmeyer 300 ml kemudian ditambahkan dengan H 2 SO 4 0,3 N di bawah pendingin balik selama 30 menit. Setelah ditambahkan 50 ml NaOH 1,5 N dan disaring kembali selama 30 menit. Cairan di dalam labu Erlenmeyer disaring dengan kertas saring yang telah diketahui bobotnya. Penyaringan dengan menggunakan pompa vakum. Selanjutnya dicuci berturut-turut dengan 50 ml air panas dan 25 ml aseton. Residu beserta kertas saring dikeringkan sampai bobotnya konstan lalu ditimbang. Perhitungan : Kadar serat kasar = a – b X 100 W Keterangan : a : bobot residu dalam kertas saring yang dikeringkan g b : bobot kertas saring kosong g W : bobot sampel g

4. Indeks Glisemik