3.4 Batasan-Batasan
1. Pendapatan daerah adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.
2. Pendapatan asli daerah adalah bagian pendapatan daerah yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah. 3. Hutan rakyat adalah hutan yang dimiliki rakyat baik secara perorangan maupun
kelompok ataupun badan hukum. 4. Hasil hutan rakyat adalah semua hasil yang diperoleh pengelola hutan rakyat
dari lokasi hutan rakyat berupa kayu. 5. Pendapatan kayu rakyat adalah pendapatan yang diterima petani pengelola
hutan rakyat yang sama dengan nilai jual hasil hutan rakyat dari lahan yang dikuasainya.
6. Biaya kayu rakyat adalah total biaya yang dikeluarkan petani hutan rakyat untuk mengelola hutan rakyat.
7. Keuntungan kayu rakyat adalah selisih antara pendapatan kayu rakyat dengan biaya kayu rakyat yang diterima petani.
8. Retribusi daerah adalah pungutan daearah sebagai pembayaran atas jasa pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
3.5 Metode Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1. Teknik Wawancara, data dikumpulkan melalui tanya jawab yang
dilakukan langsung terhadap responden petani hutan rakyat, staf Dinas Kehutanan, Dipenda, PT Perhutani dan Penyuluh Lapangan.
2. Teknik Survei Potensi Pengukuran serta Inventarisasi Sumberdaya Hutan.
3. Pengumpulan data-data sekunder yang berasal dari Dinas Kehutanan, Dipenda, BRLKT, PT Perhutani dan instansi-instansi lainnya.
3.6 Metode Pengambilan Contoh
Pemilihan kecamatan tempat lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling berdasarkan potensi kecamatan tersebut. Kecamatan Nanggung
mempunyai hutan rakyat seluas 959 Ha Kabupaten Bogor Dalam Angka 1999. Kecamatan ini merupakan kecamatan dengan luas hutan rakyat kedua terbesar
setelah Kecamatan Leuwiliang di Kabupaten Bogor. Pada kecamatan tersebut diambil dua desa contoh. Untuk satu desa contoh dipilh 30 kepala keluarga
sebagai responden. Desa dan responden dipilih secara purposive sampling berdasrkan potensi desa dan responden yang mempunyai luas hutan rakyat cukup
besar dibanding lainnya. Yang menjadi alasan dalam pemilihan lokasi penelitian ini adalah masih terdapatnya hutan rakyat yang dikelola dengan baik serta
kemudahan aksesibilitasnya.
3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Pendapatan