Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajran merupakan
suatu proses yang bersifat individual yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang
selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
2.1.3 Model Pembelajaran
Soekamto, dkk
dalam Trianto,
2007:5 model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar
dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Sedangkan menurut Joyce dalam Trianto, 2007:5 mengungkapkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-
buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Nieveen dalam Trianto, 2007:8 suatu model pembelajaran
dikatakan baik jika memenuhi 3 kriteria yaitu pertama sahih valid, aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu apakah
model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat dan apakah terdapat konsistensi internal. Kedua praktis,
aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan,
serta kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan. Ketiga efektif, aspek efektivitas mempunyai dua
parameter yaitu ahli dan praktisi berdasar pengalaman menyatakan bahwa model tersebut efektif dan secara operasional
model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Setiap sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah
menerapkan model pembelajaran yang berbeda-beda, bahkan setiap guru dalam satu sekolah mempunyai cara tersendiri untuk
menyampaikan materi dalam kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.4 Model Pembelajaran 3C3R a.
Pengertian Model Pembelajaran 3C3R
3C3R merupakan kependekan dari Content, Context, Connection,
Reseacrhing, Reasoning,
Reflecting. Content
merupakan informasi yang tersedia melalui media atau suatu produk elektronik. Context yang dalam bahasa Indonesia
mempunyai arti kondisi dimana suatu keadaan terjadi. Connection mempunyai arti hubungan. Researching mempunyai makna yaitu
proses pencarian jawaban dari masalah yang dihadapi siswa. Reasoning
mempunyai makna dimana siswa secara langsung disorong untuk berani mengemukakan pendapat atau argument
mereka atas jawaban yang mereka dapatkan kepada teman satu kelas. Reflecting adalah kegiatan yang dipandu oleh guru untuk
menggiring siswa merangkum seluruh jawaban yang telah dikemukakan dan kemudian diringkas untuk mendapatkan
jawaban yang dianggap paling benar. 3C3R
merupakan inovasi pembelajaran yang berbentuk Model Pembelajaran yang diciptakan oleh Woei Hung,
mahasiswa University of North Dakota, Instructional Design and Technology, Education Building Room 218, 213 Centennial Drive
STOP 7189, Grand Forks, ND 58202-7189, United States.
b. Komponen Model Pembelajaran 3C3R