ketrampilan menjahit bagi kaum perempuannya selain kegiatan pembelajaran seperti pada pendidikan formal. Kegiatan-kegiatan penbdukung tersebut
disesuaikan dengan kondisi lingkungan di Kecamatan Wonokerto dimana Kecamatan tersebut merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan
laut dan sebagian besar warganya mengandalkan hidupnya pada kegitan yang berhubungan dengan perikanan seperti nelayan, petani tambak, dan juga
pengelolah ikan. Masyarakat pedesaan yang tinggal di Kecamatan Wonokerto ini sadar
akan artinya pendidikan yang sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai pengetahuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Oleh
karena itu adanya keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan hidupnya, maka mereka mengambil langkah-langkah inisiatif
salah satunya dengan melaksanakan program-program kegiatan yang ada dalam Program Paket C di PKBM Baiturrahman Kecamatan Wonokerto.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Paket C
a. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil analisis data penelitian sebagaimana ditampilkan pada tabel 16 dapat diketahui bahwa responden yang lebih banyak
berpartisipasi dalam Program Paket C adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 32 responden 56,14. Dan pada tabel 17
menunjukkan bahwa untuk responden atau masyarakat pedesaan yang
memiliki tingkat partisipasi tinggi adalah respondenmasyarakat dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 22 responden 38,60, selain itu sebanyak 3
responden laki-laki 5,26 juga memiliki tingkat partisipasi sangat tinggi paling banyak dalam Program Paket C. Maka dapat disimpulkan bahwa
respondenmasyarakat pedesaan yang ikut berpartisipasi dalam Program Paket C didominasi kaum laki-laki. Dengan kata lain jenis kelamin
mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pedesaaan dalam Program Paket C.
Hal ini mempertegas pendapat Soekanto 1982 bahwa partisipasi dari kaum laki-laki dan perempuan terhadap sesuatu hak akan berbeda. Ini terjadi
karena adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat yang membedakan kedududukan laki-laki dan perempuan pada derajat yang berbeda. Perbedaan
ini pada akhirnya akan melahirkan kedudukan dan peran yang berbeda antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat. Di samping itu hal ini
juga akan membedakan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
b. UmurUsia
Hasil analisis data penelitian meunjukan bahwa usia mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pedesaan dalam Program Paket C, hal ini dapat
dilihat pada tabel 18 yang menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan yang paling banyak berpartisipasi dalam Program Pakjet C adalah masyarakat yang
memiliki usia antara 20-24 tahun yaitu sebanyak 25 orang 43,86. Selain itu pada tabel 19 diatas juga menunjukkan bahwa respondenmasyarakat yang
memiliki tingkat partisipasi tinggi paling banyak adalah responden yang memiliki usia berkisar antara 20-24 tahun yaitu sebanyak 18 responden
31,58. Dengan demikian semakin matang usia seseorang mempengaruhi tingkat partisipasinya dalam Program Pakjet C, seperti dalam menyalurkan
pendapat, keaktifan dalam suatu program, maupun kepedulian terhadap suatu kondisi lingkungan.
c. Tingkat Pendidikan