Mata Pencaharian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Paket C

responden 17,54, dan responden yang memiliki penghasilan 500.000 juga sebanyak 4 orang 7,02. Sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat partisipasi rendah untuk responden yang tidak memiliki penghasilan sebanyak 4 responden 7,02, responden yang memiliki penghasilan 250.000 sebanyak 0 responden 0,00, responden yang memiliki penghasilan 250.00-500.000 sebanyak 5 responden 8,77, dan responden yang memiliki penghasilan 500.000 sebanyak 2 orang 3,51.

e. Mata Pencaharian

Kebanyakan pekerjaan pokok masyarakat di Kecamatan wonokerto yaitu nelayan atau petani tambak. Tetapi dengan tempat penelitian sendiri, buruh dan karyawan yang paling mendominasi. Distribusi mata pencaharian masyarakat pedesaan yang berpartisipasi dalam Program Paket C dalam penelitian ini dapat dilihat dapat dilihat pada tabel 24 berikut ini. Tabel 24. Distribusi Mata Pencaharian Masyarakat Pedesaan yang Berpartisipasi dalam Program Paket C No Mata Pencaharian F 1. 2. 3. 4. Tidak Bekerja Buruh PedagangWiraswasta Karyawan PNSwasta 25 10 14 8 43,86 17,54 24,56 14,03 Jumlah 57 100,00 Sumber : Analisis Data Primer, 2011. Berdasarkan Tabel 24 diatas, dapat diketahui bahwa masyarakat pedesaan yang ikut serta dalam Program Paket C untuk masyarakatresponden yang tidak memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 25 orang 43,86, buruh sebanyak 10 orang 17,54, pedagangwiraswasta sebanyak 14 orang 24,56, sedangkan karyawan baik pegawai negeri atau swasta sebanyak 8 orang 14,03. Selanjutnya mata pencaharian responden tersebut dikategorikan sesuai dengan tingkat partisipasinya dalam Program Paket C, sehingga diperoleh hasil seperti disajikan dalam tabel 25 berikut ini. Tabel 25. Distribusi Tingkat Partisipasi Masyarakat Pedesaan dalam Program Paket C berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Tingkat Partisipasi dalam Program Paket C Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah F F F F 1. 2. 3. 4. Tidak Bekerja Buruh Pedagang wiraswasta Karyawan PNSwasta 4 0,00 0,00 0,00 7,02 21 8 9 4 36,84 14,03 15,79 7,02 4 2 5 7,02 3,51 8,77 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah 4 7,02 42 73,68 11 19,30 0,00 Sumber : Analisis Data Primer, 2011. Berdasarkan Tabel 25 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat partisipasi sangat tinggi dalam Program Paket C untuk responden yang tidak bekerja tidak ada 0,00, responden yang memiliki pekerjaan sebagai buruh juga tidak ada 0,00, responden yang bekerja sebagai pedagangwiraswasta tidak ada 0,00, dan responden yang bekerja sebagai karyawan baik pegawai negeri maupun swasta sebanyak 4 orang 7,02. Untuk responden yang memiliki tingkat partisipasi tinggi untuk responden yang tidak bekerja sebanyak 21 responden 36,84, responden yang memiliki pekerjaan sebagai buruh sebanyak 8 responden 14,03, responden yang bekerja sebagai pedagangwiraswasta sebanyak 9 responden 15,79, dan responden yang bekerja sebagai karyawan baik pegawai negeri maupun swasta sebanyak 4 orang 7,02 . Sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat partisipasi rendah untuk yang tidak bekerja sebanyak 4 responden 7,02, responden yang memiliki pekerjaan sebagai buruh sebanyak 2 responden 3,51, responden yang bekerja sebagai pedagangwiraswasta sebanyak 5 responden 8,77, dan responden yang bekerja sebagai karyawan baik pegawai negeri maupun swasta tidak ada 0,00.

B. Pembahasan 1. Pelaksanaan Program Paket C

Program Paket C merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh PKBM Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yaitu institusi pendidikan nonformal yang dimiliki dan dikelolah oleh masyarakat atau organisasi masyarakat, pemerintah berperan sebagai fasilitator. PKBM didirikan untuk memberdayakan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin berbagai hasil yang dicapai. Pelaksanaan pembangunan partisipatif seperti Program Paket C menuntut peranserta dari seluruh aspek kehidupan masyarakat. Peranserta yang