Sebaran Karakteristik Fisika-Kimia Padang Lamun 3.18 3.09 2.90 3.23 2.27 2.27 2.44 2.86 1.50 2.50 3.50

kandungan bahan organik dalam sedimen yang berasal dari daerah lamun. Dari hasil analisis kandungan bahan organik dalam sedimen pada tiap-tiap stasiun di Pulau Bone Batang, diperoleh nilai kisaran rata-rata kandungan bahan organik sebesar 2,27 - 2,86 berat kering bebas abu ash free dry weight- AFDW. Rata-rata persentase kandungan bahan organik yang terdapat di dalam substrat di daerah lamun, cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan bahan organik dalam substrat yang terdapat pada stasiun kontrol Gambar 18. Gambar 18 Kandungan bahan organik berat kering bebas abu atau ash free dry weight-AFDW dalam sedimen yang disampling dari masing-masing stasiun. Menurut Koch 2001 dalam Short dan Coles 2003, kandungan bahan organik dalam sedimen di daerah lamun berkisar antara 0,5 - 16,5 , tetapi umumnya kurang dari 5 . Dengan demikian, kandungan bahan organik dalam sedimen di daerah lamun Pulau Bone Batang masih berada pada kisaran optimal yang dapat mendukung pertumbuhan lamun.

4.3 Sebaran Karakteristik Fisika-Kimia Padang Lamun

Data yang digunakan dalam Analisis Komponen Utama PCA dan Analisis Korespondensi CA adalah parameter lingkungan padang lamun parameter perairan dan substrat berdasarkan stasiun pengamatan. Hasil analisis PCA memperlihatkan bahwa informasi penting terhadap sumbu, terpusat pada 2 sumbu utama F1 dan F2, dengan konstribusi masing-masing sumbu sebesar 49,40 dan 26,39 dari ragam total sebesar 75,79 . Dari nilai tabel konstribusi variabel berdasarkan korelasi Lampiran 4, dapat diketahui bahwa sumbu I dicirikan oleh

2.56 3.18

2.58 3.09

2.49 2.90

2.98 3.23

2.59 2.27

2.82 2.27

2.45 2.44

2.47 2.86

0.00 0.50

1.00 1.50

2.00 2.50

3.00 3.50

STASIUN 1 STASIUN 2 STASIUN 3 STASIUN 4 STASIUN 5 STASIUN 6 STASIUN 7 STASIUN 8 LAMUN KONTROL parameter pasir, kerikil, salinitas dan bahan organik. Selanjutnya, sumbu II dicirikan oleh lempung, pergerakan air, suhu, dan kedalaman Gambar 20. Dari nilai yang tertera pada tabel konstribusi stasiun berdasarkan korelasi Lampiran 4, dapat diketahui bahwa stasiun 1, 8, 14 dan 16 sangat dipengaruh oleh kondisi substrat yang terdiri dari pasir, kerikil dan kandungan bahan organik dalam substrat serta salinitas. Selanjutnya, stasiun 5, 6, 7, 12 dan 16 sangat dipengaruhi oleh lempung, pergerakan air, suhu dan kedalaman Gambar 19 dan Gambar 20. Projection of the variables on the factor-plane 1 x 2 Parameter Lingkungan Kerikil Pasir Lempung Bahan Organik Suhu Salinitas Kedalaman Pergerakan massa air -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 Factor 1 : 49.40 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 Factor 2 : 26.39 Gambar 19 Analisis Komponen Utama Principal Component Analysis sebaran karakteristik fisika-kimia padang lamun di Pulau Bone Batang. Dari hasil analisis komponen utama PCA terkait sebaran parameter fisik kimia menunjukkan besarnya pengaruh karakteristik sedimen dan hidrodinamika terhadap kondisi lingkungan di daerah lamun Pulau Bone Batang. Stasiun 1, 8, 14 dan 16 lebih dominan dipengaruhi oleh karakteristik sedimen dibandingkan faktor lingkungan lainnya. Sedangkan stasiun stasiun 5, 6, 7, 12 dan 16 lebih dipengaruni oleh kondisi hidrodinamika dibandingkan parameter fisik-kimia lainnya. Nilai akar ciri eigen value matriks kolerasi PCA, nilai konstribusi variabel dan nilai konstribusi stasiun dapat dilihat pada Lampiran 6. Projection of the cases on the factor-plane 1 x 2 Cases with sum of cosine square = 0.00 Stasiun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 Factor 1: 49.40 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 Fac tor 2: 26. 39 Gambar 20 Analisis Komponen Utama sebaran stasiun utama dan stasiun kontrol terkait sebaran parameter fisik kimia di Pulau Bone Batang. 4.4 Analisis Struktur Komunitas Lamun 4.4.1 Komposisi Jenis Lamun