Tujuan dan Manfaat Penelitian Metode Penelitian

Dari beberapa skripsi dan literature buku yang ada diperpustakaan syariah dan perpustakaan umum, penulis akan mengambilnya untuk menjadikan sebuah perbandingan mengenai skripsi yang akan penulis buat ini. Pada pembahasan sebelumya dari pelacakan karya ilmiah mahasiswa skripsi difakultas syariah dan perpustakaan utama terdapat skripsi yang berjudul “ Penyalahgunaan Narkoba Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif yang ditulis oleh Yanuar Mujawwad, menjelaskan tentang gambaran umum narkoba, narkoba menurut hukum Islam dan hukum positif dan upaya penanggulangan penyalah gunaan narkoba. Namun menurut penulis pembahasan ini msih sangatlah umum dan belum membahas secara spesifik bagaimana sanksi mutlak bagi penyalahguna narkoba. Adapun judul yang ditulis oleh Robiatu Adawiyah yang berjudul “ Sanksi Penyalahgunaan psikotoprika oleh Anak-anak tinjauan UU No.5 Tahun 1997 dan hukum Islam. Yang menguraikan tentang pengertian umum penyalahgunaan psikotropika dan hak-hak anak, penjelasan umum tentang penyalahgunaan psikotropika dan sanksi penyalahgunan psikotropika oleh anak-anak. Dari berbagai karya tulis diatas, penulis melihat masih adanya kekurangan yakni belum adanya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Syariah Dan Hukum yang membahas masalah sanksi pidana Hukuman mati bagi penyalahgunaan narkoba, sehingga dapat menjadi bahan penelitian dalam skripsi ini.

F. Sistematika Penulisan

Masalah-masalah yang kan dibahas dalam skripsi ini, penulis membaginya ke dalam beberapa bab, dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I : Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seputar latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penlitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: Bab II :Gambaran Umum tentang Tindak Pidana Bagi Penyalahgunaan

Narkoba, dengan sub Bab Pengertian Pidana Hudud Prespektif Fiqih Jinayah, , Khamr Sebagai Kiasan Narkotika, Narkotika Sebagai Jar imah Ta’zir dalam Fiqih Jinayah, Macam- macam Hukuman Ta’zir, Tujuan Hukuman Ta’zir, Macam-macam Jarimah Ta’zir.

BAB III : Pandangan fatwa MUI terhadap hukuman mati bagi penyalahguna narkoba,

dengan sub bab Latar Belakang Sejarah Berdirinya MUI, SumberDanDalil HukumIstinbath Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI No: 53 Tahun 2014 Dalam Menetapkan Hukuman Mati Bagi Pelaku Pidana Narkoba, Metode Istinbath Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI No:53 Tahun 2014, Tentang keputusan MUI NO. 53 Tahun 2014 Tentang Hukuman Mati Bagi Pelaku Pidana Narkoba. BAB IV: ANALISISPENULIS dengan sub bab, Analisa Penulis Terhadap Fatwa Majelis Ulam Indonenesia MUI Tentang Hukuman Mati Bagi PenyalahgunaNarkoba,Keabsahan Hasil Istinbat Hukum Fatwa MUI Dalam Menetapkan Hukum. BAB V: PENUTUP, terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II HUKUMAN PENGGUNAAN NARKOTIKA DALAM PERSPEKTIF

FIKIH JINAYAH A. Pengertian Pidana Hudud Prespektif Fiqih Jinayah Pidana Hudud adalah tindak pidana yang diancamkan hukuman hudud, yaitu hukuman yang telah ditentukan jenis dan jumlahnya dan menjadi hak Allah SWT. Maksud hukuman yang telah ditentukan ditentukan adalah bahwa hukuman hadtidak memiliki batasan minimal terendah ataupun batasan maksimal tertinggi. Maksud hak Allah ialah bahwa hukuman tersebut tidak bisa dihapuskan oleh perseoranganindividu atau masyarakat. Hukuman dianggap sebagai hak Allah SWT manakala hukuman ini dikehendaki oleh kepentingan umum masyarakat, seperti untuk mencegah manusia dari kerusakan dan memelihara keamanan masyarakat. Setiap tindak pidana yang kerusakannya berhubungan dengan masyarakat, manfaat dari penjatuhan hukuman tersebut akan dirasakan oleh keseluruhan masyarakat. Adapun pernyataan bahwa hukuman tersebut merupakan hak Allah adalah penegasan atas kerusakan dan bahaya.Karena itu,hukuman ini tidak dapat digugurkan atau dibatalkan oleh siapa pun, baik invidu maupun masyarakat. 1 Macam-macam tindak pidana hudud ada 7 macam yaitu: 1 Abdul Qodir Audah, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam,Bogor: PT. Kharisma Ilmu, 2007, h. 100 1. Zina 2. Qazaf menuduh orang berbuat zina 3. Meminum minuman keras 4. Mencuri 5. Hirabah merampok atau mengganggu keamanan 6. Murtad 7. Memberontak

B. Tindak Pidana Kisas Dan Diat

Tindak pidana kisas dan diat adalah tindak pidana yang diancamkan hukuman kisas dan diat 2 . Keduanya merupakan hak individu yang kadar jumlahnya telah ditentukan, yakni tidak memiliki batasan minimal ataupun maksimal. Maksud hak individu disini adalah sang korban boleh membatalkan hukuman tersebut dengan memaafkan si pelaku jika ia menghendakinya. Tindak pidana kisasdan diatini ada 5 lima macam: 1. Pembunuhan yang disengaja al-qatlul „amd 2. Pembunuhan yang menyerupai disengajaal-qatl syibhul’amd 3. Pembunuhan tersalah al-qatlul khata’ 4. Penganiayaan yang disengajaal-jinayah „ala maa dunanafsi khata’ 2 Diyat adalah denda yang diwajibkan kepada pembunuh yang sengaja merusak anggota badan seseorang dan dimaafkan. diyat merupakan denda berupa materi.