Pertumbuhan Perekonomian Kondisi Perekonomian

LAPORAN AKHIR [ EVALUASI RPJMD KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN ] Halaman | 39 Gambar 4.4 Berdasarkan kontribusi subsector pendukung PDRB Kabupaten Kepulauan Yapen tahun 2013, subsektor pemerintahan umum memberikan kontribusi paling besar yaitu senilai 311,57 milyar rupiah atau sebesar 32,03 persen dari total PDRB Ata Dasar Harga Berlaku. Di urutan berikutnya subsector perdagangan dan sektor bangunan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 15,40 persen dan 9,8 persen. Subsektor tanaman bahan makanan memberikan kontribusi sebesar 7,97 persen, sedangkan subsektor bank sebesar 5,73 persen. Sebesar 5,94 persen kontribusi PDRB diberikan oleh subsektor sewa bangunan dan 23,13 persen berasal dari subsektor-subsektor lainnya dengan besar kontribusi sektor masing-masing di bawah lima persen.

4.3.3. Pertumbuhan Perekonomian

Secara makro pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Yapen dapat dilihat dari laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan 2000, yang mencerminkan kenaikan produksi barang dan jasa yang dihasilkan produsen. LAPORAN AKHIR [ EVALUASI RPJMD KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN ] Halaman | 40 Gambar 4.5 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Yapen selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan mengalami peningkatan yang pada tahun 2010. Pada tahun 2012, laju pertumbuhan ekonomi Kepulauan Yapen sebesar 8,86 persen. Angka pertumbuhan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,72 persen. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 adalah 10,05 persen, meningkat jika dibandingkandengan laju pertumbuhan di tahun 2012. Sementara itu menurut harga konstan, Kabupaten Kepulauan Yapen pada tahun 2013 menunjukkan laju pertumbuhan sebesar 5,12 persen, lebih tinggi daripada tahun 2012 yang sebesar 4,40 persen. Peningkatan laju pertumbuhan ini salah satunya dipengaruhi oleh aktifitas perbankan yang pada tahun 2012 mengalami perlambatan, pada tahun 2013 kembali mengalami peningkatan. Perkembangan nilai PDRB tak lepas dari pengaruh kuantum produksi dari sektor-sektor yang ada dan juga pengaruh fluktuasi harga. Perubahan harga yang terjadi dapat dilihat berdasarkan indeks implisit. Indeks ini menunjukkan inflasi untuk masing-masing sektorsubsektor ataupun PDRB setiap LAPORAN AKHIR [ EVALUASI RPJMD KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN ] Halaman | 41 tahunnya. Walaupun hanya menunjukkan inflasi harga di tingkat produsen, namun tetap saja fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Berdasarkan indeks implisit yang diturunkan dari angka PDRB, tingkat inflasi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Yapen pada tahun 2013 mencapai 4,69 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dimana inflasinya sebesar 4,27 persen. Laju inflasi di Kabupaten Kepulauan Yapen selama periode tahun 2008 sampai dengan 2013 sangat berfluktuatif dan menunjukkan tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar 10,24 persen. Gambar 4.6 LAPORAN AKHIR [ EVALUASI RPJMD KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN ] Halaman | 42

5.1. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Kepulauan Yapen