IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Sungai Cihideung merupakan bagian dari DAS Cisadane yang mengalir sepanjang Kabupaten Bogor. Sungai ini terletak di kaki Gunung Salak dan
bemuara di Sungai Cisadane di belakang Laboratorium Rodentia IPB. Secara umum sungai ini masih termasuk sungai yang ada di kawasan hulu sungai karena
dicirikan oleh substrat yang berbatu, dangkal, arus tergolong cepat hingga sedang dan masih terletak didaerah dataran tinggi. Menurut Hutapea 2007 sungai
Cihideung memiliki panjang ± 10 km dengan kemiringan mulai dari hulu hingga hilir yang cukup besar dan dasar sungai ini didominasi oleh batuan. Sungai ini
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai keperluan sepeti sumber air minum, sumber air baku bagi tempat pengolahan air IPB, MCK, irigasi,
perikanan, media pembuangan limbah rumah tangga, industri rumah tangga, perladangan dan persawahan. Saat ini Sungai Cihideung masih memberikan
manfaat bagi para penduduk sekitar untuk melakukan usaha budidaya ikan air tawar, pengelolaan air IPB dan irigasi. Menurut Hadiati 2000, kondisi disekitar
Sungai Cihideung menunjukan adanya kegiatan secara aktif yang dilakukan warga yang dapat berdampak kepada kualitas perairan. Misalnya pada tahun 2006
terjadinya peningkatan jumlah usaha budidaya ikan tawar dibandingkan pada tahun 1999. Hal ini diduga akan mempengaruhi kondisi perairan, sehingga
mempengaruhi keberadaan biota di dalamnya. Sungai Cihideung melintasi beberapa Desa yang ada di Kecamatan
Dramaga, seperti Desa Purwasari, Desa Situ Daun, Desa Neglasari, Desa Cinangneng, Desa Babakan Cihideung Hilir, Desa Leuwikopo dan Desa
Cibanteng. Pengamatan dilakukan di empat Stasiun, yaitu sebagai berikut: a. Stasiun 1
Daerah Stasiun 1 berada di hulu sungai yang terletak di Desa Purwasari dan Desa Situ Daun dengan titik koordinat LS 06
36’32.7” dan BT 106
42’45.6”. Peraian sungai di daerah ini memiliki kondisi yang jernih dengan substrat dasar berbatu, daerahnya yang terjal dengan arusnya cepatderas 0,50
mdetik dan masih terdapat banyak pepohonan serta jauh dari permukiman penduduk dengan jarak ± 1 km.
b. Stasiun 2 Stasiun 2 berada pada titik koordinat LS 06
34’42.7” dan BT 106
43’21.6” dengan jarak ± 4 km dan terletak di Desa Neglasari. Kondisi perairan yang cukup jernih, dengan subtsrat dasar berkerikil dan berpasir, dangkal,
berarus sedang 0,36 mdetik dan di sekitarnya terdapat persawahan. c. Stasiun 3
Lokasi Stasiun 3 terletak di Desa Leuwikopo berjarak ± 3 km dari stasiun 3, dimana stasiun ini terdapat pada titik koordinat LS 06
33’53.6” dan BT 106
43’25.8” dengan kondisi lingkungannya padat oleh pemukiman penduduk. Perairan Sungai ini memiliki arus yang sedang 0,38 mdetik, bersubstrat dasar
berbatu dan berlumpur. Pada segmen sungai ini banyak terdapat sampah dan limbah yang berasal dari rumah tangga. Hal tersebut menyebabkan kondisi sungai
ini menjadi keruh. d. Stasiun 4
Stasiun 4 terletak di wilayah kampus IPB yang berada di sekitar tempat penjernihan air, jarak dari stasiun 3 ke stasiun 4 ± 1 km, dengan koordinat LS
06 33’39.9” dan BT 106
43’19.6” Perairannya bersubstrat batu dan pasir, dangkal, dan terlihat keruh. Di sekitar Sungai ini terdapat bendungan dan kolam
pembudidayaan ikan, serta tidak jauh dari stasiun ini terdapat pertemuan antara Sungai Cihideung dengan Sungai Cisadane.
a
Gambar 6. Kondisi stasiun a Stasiun 1 b Stasiun 2 c Stasiun 3 d stasiun 4
c b
d
4.2. Kondisi Habitat Sungai Cihideung