c. Koperasi asuransi
d. Dan sebagainya.
D. Kegiatan-kegiatan Koperasi
Sebagai suatu perusahaan, koperasi harus menjalankan sesuatu usaha yang mendatangkan keuntungan ekonomis, meskipun koperasi bukan merupakan
bentuk akumulasi modal. Untuk mencapai tujuan mendatangkan keuntungan ekonomis tersebut, maka koperasi harus menjalankan usahanya secara terus
menerus kontinyu, terang-terangan, berhubungan dengan pihak ketiga, dan memperhitungkan rugi laba serta mencatat semua kegiatan usahanya tersebut ke
dalam suatu pembukuan.
8
Mengenai lapangan usaha koperasi ind ini di dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 diatur dalam ketentuan pasal 43 dan pasal 44 beserta
penjelasannya. Dari ketentuan tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa koperasi indonesia dapat bergerak di segala kehidupan ekonomi dan berperan
utama dalam kehidupak ekonomi rakyat. Yang dimaksud dengan kehidupan ekonomi rakyat adalah semua kegiatan ekonomi yang dilaksanakan dan
menyangkut kepentingan orang banyak rakyat, seperti yang diamanatkan oleh pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya. Namun demikian, dalam menjalankan
usaha koperasi ini harus lebih mengutamakan arah pada bidang-bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggotanya, untuk menunjang
usahanya maupun kesejahteraannya.
8
R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Op.Cit, hal. 101.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, pengelolaan koperasi harus dilaksanakan secara produktif, efektif dan efisien. Dalam arti koperasi harus memiliki kemampuan dalam
mewujudkan pelayanan usaha, yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar-besarnya pada anggota, dengan tetap mempertimbangkan
untuk memperoleh sisa hasil usaha yang wajar. Untuk mencapai kemampuan usaha seperti itu, maka koperasi harus dapat berusaha secar luwes, baik yang
menyangkut industriproduk hulu danatau hilir tersebut. Ini berarti koperasi mempunyai kesempatan dan peluang yang sama dengan pelaku ekonomi lainnya
dalam melakukan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, koperasi dan para pelakunya pengurus, manajer
pengelola, dan anggotanya harus mampu bekerja secara efisien, untuk dapat bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya Badan Usaha Milik Swasta dan Badan
Usaha Milik Negara dalam menjalankan kegiatan usaha di segala bidang kehidupan ekonomi, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Oleh sebab itu, koperasi sebagai suatu badan usaha haruslah bekerja
dengan prinsip dan hukum ekonomi perusahaan, menjalankan asas bussiness efficiency, yaitu mengupayakan keuntungan finansial untuk menghidupi dirinya.
9
9
Bahri Nurdin, Partisipasi Anggota dan Pemantapan Skala Usaha Sebagai Alat Penunjang Pelaksanaan Koperasi Mandiri, dalam “Ekonomi Indonesia Masalah dan Prospek
19891990”, UII Press, Jakarta, 1989, hal. 379.
Koperasi harus pula menjalankan asas efisiensi ekonomi melaksanakan alokasi sumber daya sebaik mungkin guna menunjang program kesejahteraan anggota
dan pembangunan ekonomi untuk golongan ekonomi lemah pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan koperasi bekerja efisien baik secara ekonomis maupun bisnis, koperasi akan dapat melayani kepentingan anggotanya, sekaligus koperasi dapat melayani
masyarakat sekitar dengan baik. Sehingga pada akhirnya koperasi akan sangat menunjang peningkatan kesejahteraan ekonomi golongan ekonomi lemah di suatu
daerah pedesaan pada khususnya dan suatu wilayah perekonomian daerah pedesaan pada umumnya.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi dalam menjalankan kegiatan usaha simpan pinjam sebagai salah satu ataupun satu-satunya kegiatan
usaha yang dilakukannya. Kegiatan usaha simpan pinjam ini dilakukan dengan menghimpun dana dari anggota koperasi, kemudian menyalurkan kembali dana
yang dihimpun tersebut kepada anggota koperasi bersangkutan. Atau menghimpun dana dari koperasi lain danatau anggotanya, kemudian
menyalurkannya kembali kepada koperasi lainnya tersebut danatau anggotanya. Pengertian koperasi di sini adalah termasuk juga calon anggota yang memenuhi
syarat. Sedangkan yang menyangkut koperasi lain danatau anggotanya, ketentuan yang berlaku dilandasi oleh perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh antar
koperasi bersangkutan. Artinya antar koperasi dapat melakukan kerja sama usaha dalam usaha simpan pinjam, dengan jalan menghimpun dana dan menyalurkannya
kembali dari dan untuk mereka danatau anggotanya. Namun demikian, sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang yang mengatur tentang perbankan, usaha
simpan pinjam ini diatur secara khusus dalam undang-undang tersebut.
10
10
R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Op.Cit, hal. 104.
Universitas Sumatera Utara
BAB III MODAL-MODAL DAN PRINSIP KEUANGAN PADA KOPERASI
SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN
A. Karakteristik Koperasi Syariah
Koperasi merupakan sebuah perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan bersama untuk bekerja sama dalam memperbaiki dan
meningkatkan taraf kemampuan mereka di bidang ekonomi dan perekonomian. Unsur-unsur penting dari kalimat tersebut adalah adanya orang-orang, yang
berkumpul dalam sebuah perkumpulan, mempunyai tujuan yang sama dengan bekerja sama, di dalam bidang kesejahteraan ekonomi. Jadi sejak awal sebuah
koperasi termasuk koperasi syariah menjalankan usahanya, para pengurus dan anggota koperasi secara sadar dan wajib memanfaatkan jasa atau produk yang
dihasilkan oleh koperasi mereka sendiri, sebagai cara utama untuk ikut memajukan koperasi dalam memupuk modal.
Sedikit berbeda dengan koperasi pada umumnya, koperasi syariah dalam menjalankan produk simpan pinjam pembiayaan menggunakan prinsip-prinsip
syariah. Koperasi syariah memiliki karakteristik sebagai berikut:
11
1. Staf dan karyawan koperasi syariah bertindak aktif dan dinamis,
berpandangan positif dan produktif dalam menarik dan mengelola dana masyarakat.
11
Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Syariah, Pustaka Mulia dan Fakultas Syariah IAIN SGD Bandung, Bandung, 2000, hal. 108.
Universitas Sumatera Utara