2. Tabung II ditambahkan larutan pereaksi Meyer. Jika terbentuk endapan
menggumpal berwarna putih atau putih kekuningan, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
3. Tabung III ditambahkan larutan pereaksi Bouchardat. Jika terbentuk
endapan bewarna coklat kemerahan, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
4. Tabung IV ditambahkan larutan pereaksi Dragendorff. Jika terbentuk
endapan merah atau jingga, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
3.3.4 Uji Toksisitas dengan Metode Brime Shrimp Lethality Test BSLT 3.3.4.1Pembuatan Air Laut Buatan ALB
Siapkan air laut buatan dengan melarutkan 38 gram noniodium dalam 1 liter air mineral Harmita, 2009.
3.3.4.2 Pembuatan Ekstrak Ragi
Ditimbang ragi sebanyak 3 mg, lalu ragi dilarutkan dengan 5 ml air laut buatan diaduk dan dihomogenkan. Disimpan ekstrak ragi didalam vial dan siap untuk
digunakan.
3.3.4.3 Penyiapan Kontrol Negatif
Kontrol negatif yang digunakan untuk uji toksisitas pada larva udang Artemia salina Leach yaitu dibuat dengan dimasukkan pelarut metanol p.a kedalam vial
dan dikeringkan, lalu ditambahkan 1 ml air laut buatan, 1 tetes dimetil sulfoksida DMSO 1, 10 ekor larva udang Artemia salina Leach dan 1 tetes ragi kedalam
vial, kemudian ditambahkan air laut buatan sampai volumenya menjadi 5 ml.
3.3.4.4 Persiapan Larva Udang Artemia salina Leach
Telur udang ditetaskan 2 hari sebelum dilakukan uji. Disiapkan bejana untuk penetasan telur udang. Wadah yang digunakan dibagi menjadi dua bagian, bagian
gelap dan terang kemudian ditambahkan air laut buatan. Satu ruang dalam bejana tersebut diberi penerangan dengan cahaya lampu pijarneon 15 watt untuk
menghangatkan suhu dalam penetasan agar suhu penetasan 25
o
C-31
o
C tetap
Universitas Sumatera Utara
terjagadan merangsang proses penetasan. Sebelum ditetaskan telur Artemia salina Leach sebanyak 20 mg terlebih dahulu dicuci yakni ditaburkan dan direndam pada
wadah berisi akuades selama 1 jam, lalu ditiriskan sampai airnya tuntas, kemudian telur ditempatkan direndam pada bagian gelap dari wadah berisi air laut buatan
sekitar 500 mL. Telur udang yang terendam air laut buatan dibiarkan selama 2 x 24 jam
sampai menetas menjadi benur nauplius yang matang dan siap digunakan dalam percobaan. Telur akan menetas dalam waktu 18-48 jam dan akan bergerak secara
alamiah menuju daerah terang sehingga larva udang terpisahkan dari bagian telur atau kulit telur. Larva yang sehat bersifat fototropik dan siap dijadikan hewan uji
setelah berumur 48 jam. Nauplius dipisahkan dari telurnya dengan dipipet ke dalam bekervial yang berisi air laut buatan.
3.3.4.5 Persiapan Larutan Uji
Ekstrak yang kan diuji dibuat dalam beberapa konsentrsi 20 ppm, 40 ppm,60 ppm 80 ppm, dan 100 ppm. Ekstrak yang telah dalam variasi konsentrasi dipipet
masing – masing sebanyak 100 µl menggunakan alat mikropipet ke dalam botol vial, dibuat tiga kali pengulangan triplo.
3.3.4.6 Uji Toksisitas Brime Shrimp Lethality Test BSLT
Vial disediakan untuk tiap kelompok sesuai peringkat konsentrasi dengan masing- masing disediakan 5 vial dan direplikasi sebanyak 3 kalitriplo, kemudian vial
yang berisi larutan uji sebanyak 100 µl dikeringkan sampai semua pelarutnya menguap sehingga tidak berbau pelarutdan dapat ditunjukkan dengan proses
pengeringan menghasilkan penimbangan yang konstan dengan bobot tetap Adfa, 2005, kemudian ditambahkan DMSO 1 1-3 tetes 50-150 µL termasuk vial
kontrol untuk melarutkan sampel kembali jika diperlukan. Selanjutnya vial yang telah diisi sampel kemudian ditambah air laut buatan 1 mL Indiastuti, 2008,
kemudian 10 ekor larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam dimasukan dalam vial. Satu tetes ragi 0,6 mgmL dimasukkan ke dalam setiap
vial sebagai makanan Artemia Harmita Radji, 2008, lalu ditambahkan air laut buatan sampai tanda batas volume 5 mL. Kontrol negatif blanko dilakukan cara
Universitas Sumatera Utara
kerja yang sama tanpa memasukan ekstrak daun benalu kopi ke dalam vial. Vial-vial tersebut diletakkan di bawah penerangan. Jumlah Artemia salina Leach
yang mati dalam tiap vial selama 24 jam dihitung dengan cara manual dan mikroskopik. Kriteria standar untuk menilai kematian larva udang adalah bila
larva udang tidak menunjukkan pergerakan selama beberapa detik observasi.Cara manual yaitu dengan mengamati larva di dalam vial dengan bantuan lup,
kemudian diamati dalam kaca arloji dengan bantuan cahaya. Jumlah nauplii yang mati dihitung dengan mengurangkan jumlah total nauplii pada tiap konsentrasi
dengan jumlah nauplii yang masih hidup. Sedangkan cara mikroskopik adalah dilakukan pengamatan di bawah mikroskop.
3.3.4.7 Analisa Toksisitas