3.3.2 Pembuatan Ekstrak Metanol Daun Benalu Kopi
Pembuatan ekstrak metanol daun benalu kopi dilakukan dengan metode maserasi sebanyak 200g serbuk daun benalu kopi dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer,
ditambahkan pelarut metanol hingga serbuk daun terendam. Didiamkan selama kurang lebih 48 jam dan ditutup dengan rapat lalu disaring menggunakan kertas
saring. Selanjutnya filtrate yang diperoleh dipekatkan dengan Rotary Vacum Evavorator untuk memisahkan pelarutnya hingga diperoleh ekstrak metanol dari
daun benalu kopi, kemudian dipanaskan diatas penangas uap untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa.
3.3.3 Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder 3.3.3.1 Uji Flavonoid
Filtrat metanol dari daun benalu kopi dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan pereaksi FeCl
3
1. Jika terjadi perubahan menjadi endapan berwarna hitam maka menunjukkan adanya senyawa flavonoid.
3.3.3.2 Uji Terpenoid
Filtrat metanol dari daun benalu kopi diteteskan pada plat tipis, kemudian ditambahkan CeSO
4
1 dalam H
2
SO
4
10. Jika terbentuk warna merah kecoklatan menunjukkan adanya senyawa terpenoid.
3.3.3.3 Uji Saponin
Filtrat metanol dari daun benalu kopi dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan aquades, kemudian dikocok kuat – kuat selama 10 detik. Jika
terbentuk busa yang stabil tidak kurang dari 10 menit menunjukkan adanya senyawa saponin.
3.3.3.4 Uji Alkaloid
Filtrat metanol dari daun benalu kopi dimasukkan kedalam 4 tabung reaksi dan selanjutnya ditambahkan dengan pereaksi alkaloida diantaranya :
1. Tabung I ditambahkan larutn pereaksi Wagner. Jika terbentuk endapan
menggumpal berwarna coklat, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
Universitas Sumatera Utara
2. Tabung II ditambahkan larutan pereaksi Meyer. Jika terbentuk endapan
menggumpal berwarna putih atau putih kekuningan, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
3. Tabung III ditambahkan larutan pereaksi Bouchardat. Jika terbentuk
endapan bewarna coklat kemerahan, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
4. Tabung IV ditambahkan larutan pereaksi Dragendorff. Jika terbentuk
endapan merah atau jingga, menunjukkan adanya senyawa alkaloida.
3.3.4 Uji Toksisitas dengan Metode Brime Shrimp Lethality Test BSLT 3.3.4.1Pembuatan Air Laut Buatan ALB
Siapkan air laut buatan dengan melarutkan 38 gram noniodium dalam 1 liter air mineral Harmita, 2009.
3.3.4.2 Pembuatan Ekstrak Ragi
Ditimbang ragi sebanyak 3 mg, lalu ragi dilarutkan dengan 5 ml air laut buatan diaduk dan dihomogenkan. Disimpan ekstrak ragi didalam vial dan siap untuk
digunakan.
3.3.4.3 Penyiapan Kontrol Negatif
Kontrol negatif yang digunakan untuk uji toksisitas pada larva udang Artemia salina Leach yaitu dibuat dengan dimasukkan pelarut metanol p.a kedalam vial
dan dikeringkan, lalu ditambahkan 1 ml air laut buatan, 1 tetes dimetil sulfoksida DMSO 1, 10 ekor larva udang Artemia salina Leach dan 1 tetes ragi kedalam
vial, kemudian ditambahkan air laut buatan sampai volumenya menjadi 5 ml.
3.3.4.4 Persiapan Larva Udang Artemia salina Leach