LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN : Modul pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam kontek desentralisasi : Modul advokasi - [BUKU]

Apakah beda masing-masing istilah tersebut? Dengan memperhatikan praktik advokasi di Indonesia, apakah yang dimaksud dengan advokasi sesungguhnya? Gunakan lembar bahan belajar Advocacy sektor Kesejahteraan sosial yang ditulis oleh Ascobat Gani. Menurut Fakih 2000, paradigma baru advokasi yang ditawarkan adalah menempatkan korban kebijakan, dan pihak- pihak yang terpinggirkan atau terabaikan sebagai subyek. Kepentingan golongan ini merupakan orientasi advokasi dan menjadi prioritas agenda serta penentu arah upaya advokasi. Dengan demikian kegiatan advokasi tidak lagi meletakkan suatu organisasi sebagai pahlawan, akan tetapi menjadikan advokasi suatu proses yang menghubungkan antar berbagai unsur tertentu dalam kelompok masyarakat, melalui terciptanya aliansi-aliansi strategis yang memperjuangkan terwujudnya pemerataan dan ekuitas dengan cara mendorong terjadinya perubahan-perubahan kebijakan publik. Isu kesehatan mencakup dimensi yang luas dan harus didekati secara praktis dengan mengkaitkan pada program strategis. Advokasi kesehatan dalam kaitannya dengan era desentralisasi menjadi pendekatan praktis terpilih. Benarkah advokasi adalah sarana yang diperlukan untuk mensosialisasi kan rencana sektor kesehatan kepada stakeholder? Mengapa advokasi? Rujuk lembar bahan belajar tulisan Ascobat Gani membahas Advocacy sektor Kesejahteraan sosial. b. Mengapa Advokasi Kesehatan? Pertama, dengan pelaksanaan desentralisasi maka keputusan lebih didekatkan pada daerah setempat sebagai ruang lingkup wilayahnya. Tantangan yang dihadapi sektor kesehatan adalah dalam memberikan penjelasan mengenai faktor esensial pembangunan daerah yang perlu disosialisasikan kepada semua pihak. Kedua, sejalan dengan demokratisasi yang menyertai desentralisasi, bermunculan pelaku-pelaku baru yang berperan dalam penetapan kebijakan kesehatan dan keputusan daerah. Ketiga, ketertinggalan membangun kesehatan di daerah dibandingkan dengan Pusat 4 DHS-1 MODUL ADVOKASI Keempat, kesenjangan persepsi mengenai kesehatan itu sendiri. Sudut pandang di antara stakeholder kesehatan berbeda-beda. 1. Ada yang memahami kesehatan dari empati dan kesetiakawanan kepada kelompok- kelompok masyarakat yang dirugikan oleh kebijakan pemerintah untuk kepentingan publik; selanjutnya 2 alasan pribadi yang mengemuka ketika diri sendiri terlibat langsung sebagai pihak yang dirugikan korban; 3 alasan praktis merupakan alasan yang diajukan pada saat advokasi telah menjadi program organisasi, lembaga atau donor yang harus dilaksanakan; 4 alasan lain merupakan alasan yang tidak selalu dapat diterima, karena hanya terbawa oleh trend. c. Apakah Sebenarnya Tujuan Advokasi Kesehatan dan Bagaimana Menetapkannya? Dari segi praktik penggunaannya, pada dasarnya advokasi merupakan salah satu dari berbagai pendekatan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hanya saja tidaklah seradikal yang diperkirakan. Advokasi merupakan proses sistematis, terstruktur, terencana dan bertahap yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan kebijakan agar menjadi lebih baik. Advokasi bertujuan membangun sikap tertentu dan membangun komitmen, yang ditujukan kepada semua stakeholder, yang berkaitan dengan isu- isu pembangunan dengan menggunakan fakta atau evidence bukti. Tidak perlu revolusioner karena advokasi bukan revolusi. Perubahan yang dilakukan melalui perangkat dan jalur demokrasi, proses legislasi maupun kebijakan politik dalam sistem yang berlaku. Advokasi kesehatan masih perlu terus dilakukan untuk mempromosikan desentralisasi dalam reformasi sektor kesehatan agar tujuan peningkatan sistem kesehatan tercapai. Untuk itu, advokasi pada sektor kesehatan bertujuan : 1. Membuat keputusan dengan melibatkan partisipasi semua stakeholders sehingga diperoleh komitmen bersama berkaitan dengan masalah kesehatan, prioritas program dan anggaran yang disusun. 2. Membangun kemitraan yang efektif antara semua stakeholders yang terkait dengan pembangunan sektor kesehatan. 3. Mendapatkan komitmen sektor lain untuk berperan sesuai dengan intervensi yang relevan dengan ruang lingkup bidang kegiatannya. 5 DHS-1 MODUL ADVOKASI