Jenis Penelitian Lokasi Penelitian

38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dalam bentuk kata- kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Maleong, 2006:6. Adapun pendekatan kualitatif yang akan dilakukan, digunakan untuk menggambarkan bagaimana makna pernikahan usia dini bagi masyarakat terutama bagi mereka yang melakukan pernikahan tersebut dan makna nangkih bagi masyarakat etnis karo di kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.

3.2 Lokasi Penelitian

Kecamatan Kutalimbaru merupakan wilayah yang termasuk bagian dari Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari empat belas desa, yaitu desa Kuala Laubicik, desa kutalimbaru, desa lau bakeri, desa Namo mirik, desa Namo Rambe Julu, desa Pasar X, desa Perpanden, desa Sampe Cita, desa Sawit Rejo, desa Sei Mericim, desa Silebo-lebo, desa Suka Dame, desa Suka Makmur dan desa Suka Rende. Dimana beberapa desa ini, desa yang dipilih menjadi tempat lokasi penelitian adalah desa Suka Dame, sama dengan desa lainnya, desa Suka Dame terdiri dari Universitas Sumatera Utara 39 beberapa dusun atau kampung yang dipimpin oleh satu kepala dusun di setiap dusunnya dan satu kepala desa di setiap desa. Jumlah penduduknya di Kecamatan Kutalimbaru adalah 35.807 jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 33.138 ha yang dimana 70 berupa daratan yang bertopografi berupa bukit-bukit yang banyak dijadikan masyarakat sebagai lahan untuk berladang, bersawah dan berkebun. Sehingga mayoritas masyarakatnya berkerja sebagai petani, dimana tanaman yang ditanam masyarakat berupa kelapa sawit, cokelat, kopi, kelapa, durian, langsat, rambutan, papaya, manggis, dan beberapa jenis sayuran serta padi dan jagung. Adapun jumlah penduduk desa Suka Dame adalah 2.360, dengan laki-laki 1.204 orang dan perempuan 1.156 orang dan luas wilayah adalah 2.367 ha. Dimana sebagian besar dari mereka bekerja di sektor non formal seperti buruh bangunan, buruh tani, petani sawah dan sebagainya sehingga secara profesinya masyarkat dikategorikan masyarakat yang berada pada kelas ekonomi menengah ke bawah. Adapun masyarakat di Suka Dame adalah masyarakat yang heterogen dan berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya berasal dari provinsi Sumatera Utara sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang lain sudah dilakukan masyarakat dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat. Mayoritas masyarakatnya yang berasal dari provinsi Sumatera Utara adalah masyarakat etnis Karo. Dimana etnis Karo termasuk ke dalam lima sub Batak, dimana sama dengan suku Batak lainnya, masyarakat Karo menganut sistem patrilineal sehingga garis keturunan diambil dari Laki-laki ayah. Merga menjadi satu identitas masyarakat Karo yang unik dan merupakan hal yang Universitas Sumatera Utara 40 utama. Dalam setiap perkenalan dalam masyarakat Karo terlebih dulu di menanyakan Merga atau beru nya yang dilanjutkan dengan namanya. Dari penjelasan singkat di atas adapun alasan pemilihan lokasi penelitian di desa ini, yaitu: 1. Karena mayoritas masyarakatnya yang bersuku Karo sehingga dapat dikaji pernikahan secara nangkih, karena nangkih merupakan bagian dari adat perkawinan yang hanya terdapat di suku Karo. 2. Karena di tempat ini banyak ditemukan masyarakatnya yang menikah di usia muda di bawah umur ideal menurut BKKBN yaitu 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki bahkan beberapa diantara masyarakatnya masih dapat ditemukan mereka yang menikah di usia dini yaitu 19 tahun ke bawah untuk perempuan dan 21 tahun kebawah untuk laki-laki. 3.2.1Gambaran Umum Masyarakat dan Desa Suka Dame 3.2.1.1 Sejarah Desa Desa Suka Dame adalah nama satu wilayah di Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat suka Dame, dikenal karena Desa Suka Dame mempunyai wilayah yang luas dan dulunya merupakan tempat perlindungan laskar melawan penjajahan Belanda. Desa Suka Dame dulunya di kenal dengan nama Luning yang pada saat itu dipimpin oleh seorang kepala Kampong simanteki kuta Ngejin Gurusinga 1944- 1951. Pada saat kepemimpinan Ngejin Gurusinga penduduk di kampung Luning berkisar 35 Rumah Tangga, yang konon katanya lebih banyak mengungsi daripada bercocok tanam, akibat karena masih ada penjajahan di seputar kampong Luning. Universitas Sumatera Utara 41 Pada tahun 1951 Kepala Kampung Ngejin Gurusinga wafat dan kampung Luning pada saat itu digantikan oleh Tahan Keliat, sewaktu kepemimpinan kepala kampung Tahan Keliat kampung Luning berpindah tempat dan berubah nama dari Kampung Luning menjadi Desa Suka Dame. Dua tahun kepemimpinan marga Keliat di Desa Suka Dame masyarakat itu kebanyakan berpenghasilan pertanian dan membuat Gula Merahdari pohon Aren. Pada tahun 1954 terjadi pemindahan kepala kampung dari marga keliat ke Bapak Ngikut Sinulingga. Oleh karena marga perangin-angin lanjut usia. Pada saat kepemimpinan Bapak Ngikut Sinulingga, masyarakat di Desa Suka Dame tidak memiliki percobaan cara pertanian. Setelah itu digantikan oleh bapak Alam Tarigan Sibero pada tahun 1966. Setelah itu digantikan oleh Bapak Meja Ginting selama menjabat maka digantikan oleh Bapak Layasi atau Mesti Sinulingga pada tahun 1985, dan tahun 2003 digantikan oleh Bapak Doanta Sinulingga sampai sekarang. Tabel 3.1 Sejarah Perkembangan desa Tahun Kejadian Yang Baik Kejadian Yang Buruk 1944 Simantek Kuta pendiri desa yang bernama Ngejin Gurusinga menjadi kepala Desa pertama Penjajahan Jepang 1946-1951 Dibentuk tempat pelatihan masyarakat samacam sekolah SD 3lokal yang pembinaannya dari transmigrasi sendiri. Yang berlanjut pada Pembangunan Rumah sekolah SD Kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas sekolah 1952-1984 Pembangunan Jambur tempat diadakan acara adat dan musyawarah masyarakat Salah pembangunan ada jambur yang terlalu tinggi dan ada jambur yang terlalu rendah 1985 Pembangunan PUSKESDES puskesmas Kesehatan Desa Kurangnya Tenaga Medis yang Profesional 1987 Pembanguna Kantor Desa Sumber: Kantor Kepala Desa Suka Dame Universitas Sumatera Utara 42 3.2.1.2Demografi Desa Suka Dame terletak di dalam wilayah Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan: - Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kwala Lau Bicik Kecamatan Kutalimbaru dan Desa Salam Tani Kecamatan Pancur Batu - Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Tanjung Beringin Kecamatan Sibolangit - Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahandesa Namo Riam, Desa Sugau, Bintang meriah, Kecamatan Pancur batu dan Desa bingkawanBuah Nabar Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang - Sebelah Barat berbatasan dengan Desan Pasar X dan Desa Namo Mirik Kecamatan Kutalimbaru Kabupatewn Deli Serdang Luas wilayah Desa Suka Dame adalah 2.367 ha dimana 70 berupa daratan yang bertopografi berbukit-bukit, iklim Desa Suka Dame sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian yang ada di desa Suka Dame kecamatan Kutalimbaru.

3.2.1.3 Keadaan Sosial

Penduduk desa Suka dame berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya berasal dari provinsi Sumatera Utara sehingga tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang lain sudah dilakukan masyarakat sejak adanya Desa Suka Dame dan hal tersebut Universitas Sumatera Utara 43 secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat. Desa Suka Dame mempunyai jumlah penduduk sebanyak 2.360 jiwa, yang terdiri dari laki-laki: 1.204 jiwa, perempuan: 1.156 jiwa dan terdapat dalam 662 KK yang terbagi dalam Sembilan wilayah dusun dengan perincian sebagai berikut Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Desa Suka Dame Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV Dusun V Dusun VI Dusu n VII Dusun VIII Dusun IX 837 orang 360 orang 115 orang 98 orang 256 orang 91 orang 272 orang 152 orang 179 orang Tingkat pendidikan Masyarakat Desa Suka Dame dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Pendidikan Di Desa Suka Dame Pra Sekolah SD SMPSLTP SMASLTA Sarjana Pasca Sarjana 70 orang 340 orang 450 orang 250 orang 20 orang 0 orang Karena Desa Suka Dame merupakan desa pertanian maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.4 Profesi Pekerjaan Masyarakat Suka Dame Petani Pedagang PNS Buruh TNI Pegawai Swasta Tukang 425 KK 80 KK 107 KK 120 KK 5 KK 90 KK 2 KK Penggunaan tanah di Desa Suka Dame sebagian besar di peruntukkan untuk tanah pertanian, sawah dan perkebunan. Sisanya untuk tanah kering lahan tidur yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Selain itu juga ada yang menggunakan lahan untuk tempat berternak, dimana hewan yang diternakkan adalah ayam, itik, kambing, sapi, kerbau, dan ikan. Adapun jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Suka Dame kecamatan Kutalimbaru adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Keluarga yang memiliki Ternak Ayamitik Kambing Sapi Kerbau Ikan 1 KK 4 KK 30 KK 20 KK 2 KK Kondisi sarana dan prasarana umum desa Suka Dame secara garis besar jumlah sarana dan prasara yang ada sangat minim dan belum memadai untuk menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Dimana sarana untuk mendapatkan pendidikan sangat minim, dimana hanya tersedia dua sekolah Dasar SD dan tidak ada sekolah untuk Menengah Pertama SMP dan Menengah Atas SMA. Desa Suka Dame memiliki Sembilan balai desa dan satu kantor desa, dimana tempat ini menjadi tempat dimana roda pemerintahan dijalankan oleh kepala desa Universitas Sumatera Utara 45 beserta dengan Sembilan kepala dusunnya serta ada sembilan pos kamling untuk menjaga keamanan masyarakat yang di lakukan penjagaan secara bergantian. Selain itu, di desa ini juga ada satupuskesmas pembantu untuk pelayanan masyarakat desa akan kesehatan. Namun hal ini masih dianggap sangat kurang hanya terdapat di dusun satu yang sangat jauh jangkauanya untuk masyarakat dusun lain seperti dusun IX. Adapun desa ini di aliiri oleh sungai, dimana masyarakatnya melakukan aktivitas seperti mandi, menyuci, dan lain-lain di sungai. Adapun sebagian besar masyarakat tidak memiliki kamar mandi dan MKS dimana mereka semua mengandalkan air sungai untuk aktivitas sehari-harinya. Selain itu masyarakat juga menggunakan air sungai untuk membuat kincir air sebagai pembangkit listrik, dimana di beberapa kampong mereka tidak memakai sumber listrik PLN tetapi memakai listrik dari kincir air pembangkit listrik untuk listrik rumah mereka. Adapun setiap penduduk dikenakan biaya Rp. 25.000,00 per bulannya di setiap rumah. Secara tripologi pemukiman masyarakat di desa Suka Dame terbagi atas dua yaitu yang pertama masyarakat desa membuat permukiman di pinggir jalan, yang artinya mengikuti jalan desa dimana masyarakatnya membagun desa tepat di pinggir jalan dan rumahnya berhadapan, dimana sama-sama menghadap jalan seperti yang ada di dusun I, II, III, dan V dimana semua rumah berada di pinggir jalan. Adapun jalan di desa ini terbagi dua dimana ada jalan Koral sudah diaspal sebanyak tiga buah dan jalan yang masih berbentuk tanah sebanyak lima buah. Beberapa masyarakat lainnya seperti dusun IV, VIII, dan IX di desa Suka Dame ini tinggal dengan tripologi permukiman bersama yang dimana masyarakatnya Universitas Sumatera Utara 46 berkumpul dan membentuk sebuah permukiman bersama yang ditengah-tengahnya dibangun sebuah los atau jambur untuk masyarakat jika melakukan kegiatan adat atau lainnya yang disebut juga dengan balai desa.

3.2.1.4 Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat desa Suka dame secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara Rumah Tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang dan kaya. Hal ini disebabkan karena mata pencahariannya di sektor usaha yang berbeda-beda. Dimana sebagian besar berada pada sector non formal seperti buruh bangunan, buruh tani, petani sawah dan sebagainya. Sedangkan sebagian kecilnya berada di sector formal seperti PNS, guru, Tenaga Medis, TNIPOLRI dan sebagainya.

3.2.1.5 Kondisi Pemerintahan Desa

Seperti yang dituliskan sebelumnya pembagian wilayah desa Sukadame ada Sembilan dusun, dimana masing-masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara Khusus. Jadi setiap dusun mempunyai wilayah pertanian dan perkebunan. Adapun dari semua dusun yang menjadi pusat desa adalah dusun I satu dengan alasan Dusun ini lebih dekat dengan kota sehingga lebih padat penduduknya dibandingkan dengan dusum lainnya. Setiap dusun yang ada dipimpin oleh kepala dusun.Adapun desa Suka Dame dipimpin oleh 1 satu orang Kepala Desa yang dimana dalam menjalankan tugas, peranan dan kewajibannya, beliau di bantu oleh 1 satu orang 1 sumber data dan tabel berasal dari RPJM Desa Suka Dame kec. Kutamlimbaru, Kabupaten Deli Serdang tahun 2012-2013 Universitas Sumatera Utara 47 seketaris desa, 1 satu orang bendahara desa, 3 tiga orang kepala seksi dan 9 sembilan orang kepala dusun. Dimana desa juga memiliki badan Pemusyawaratan Desa BPDyang diketuai oleh Bapak Darma. 1 3.3 Unit analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis