88 Tabel 2.49 Contoh-contoh KKP Kewajiban Jangka Pendek Lanjutan 7
Contoh supporting schedule hutang dagang Agoes, S. 2009: 35
2.1.3.8 Pemeriksaan Kewajiban Jangka Panjang
Menurut Agoes, S. 2009: 45 dalam bukunya yang berjudul Auditing Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid II, menyatakan bahwa:
“kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga,
89 yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun yang akan
datang. ”.
Menurut Mulyadi dan Puradiredja, K. 1998: 325 dalam bukunya yang berjudul Auditing me
njelaskan bahwa: “utang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau transaksi yang lalu, yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun ditinjau dari tanggal neraca.”. Berdasarkan definisi tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa kewajiban
jangka panjang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga yang harus dilunasi dan jatuh temponya lebih dari satu tahun atau setelah tanggal neraca.
Pemeriksaan kewajiban jangka panjang yang dilakukan memiliki tujuan tertentu. Berikut merupakan tujuan dari pemeriksaan kewajiban jangka panjang:
Menurut Agoes, S. 2009: 47-48 dalam bukunya yang berjudul Auditing Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid II, menyatakan bahwa:
Tujuan pemeriksaan kewajiban jangka panjang adalah untuk menentukan apakah:
1. Terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka panjang. 2. Kewajiban jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan sudah
dicatat seluruhnya per tanggal neraca dan diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
3. Kewajiban jangka panjang yang tercantum di Neraca betul-betul merupakan kewajiban perusahaan.
4. Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau assets yang dijaminkan sudah diidentifikasi.
5. Kewajiban jangka panjang dalam valuta asing per tanggal neraca sudah dikonversikan kedalam rupiah dnegan kurs tengan Bank Indonesia per
tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankandikreditkan pada Laba Rugi tahun berjalan.
6. Biaya bunga dan bunga yang terhutang dari kewajiban jangka panjang serta amortisasi dari premiumdiscount telah dicatat per tanggal neraca.
7. Biaya bunga hutang jangka panjang yang dicatat per tanggal neraca betul terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.
8. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah didikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi ”Bank Default”.
90 9. Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
yang akan datang sudah direklasifikasi sebagai kewajiban lancar. 10. Kewajiban jangka panjang berikut discount, premium dan bunga yang
timbul sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAK.
Menurut Mulyadi dan Puradiredja, K. 1998: 327 dalam bukunya yang berjudul Auditing menjelaskan bahwa:
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan utang jangka panjang.
2. Membuktikan bahwa saldo utang jangka panjang mencerminkan kepentingan kreditur yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan utang jangka panjang selama tahun yang diaudit.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo utang jangka panjang yang disajikan di
neraca. 4. Membuktikan bahwa utang jangka panjang yang dicantumkan di neraca
merupakan klaim kreditur terhadap aktiva entitas. 5. Membuktikan kewajaran penilaian utang jangka panjangyang dicantumkan
di neraca. 6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan utang jangka
panjang di neraca.
Berdasarkan definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan dari pemeriksaan kewajiban jangka panjang adalah sebagai berikut:
A. Untuk memeriksa apakah terdapat pengendalian yang handal terhadap kewajiban jangka panjang.
B. Untuk memeriksa apakah keterjadian yang berkaitan dengan kewajiban jangka panjang telah tercantum di neraca.
C. Untuk memeriksa apakah penyajian, pengungkapan dan pelaporan kewajiban jangka panjang telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di
Indonesia.
91 Pemeriksaan kewajiban jangka panjang membutuhkan suatu kertas kerja
pemeriksaan yang dibutuhkan oleh auditor pada saat melakukan prosedur pemeriksaan kewajiban jangk apanjang. Berikut merupakan kertas kerja yang
digunakan dalam pemeriksaan kewajiban jangka panjang: Menurut Agoes, S. 2009: 47-48 dalam bukunya yang berjudul Auditing
Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik Jilid II, menyatakan bahwa kertas kerja yang digunakan dalam pemeriksaan atas kewajiban jangka panjang
diantaranya adalah sebagai berikut:
A. ICQ Kewajiban Jangka Panjang B. Top Schedule Kewajiban Jangka Panjang
C. Supporting Schedule Kredit Investasi-BBD Tabel 2.50 Contoh-contoh KKP Kewajiban Jangka Panjang
Contoh ICQ kewajiban jangka panjang Agoes, S. 2009: 56
92 Tabel 2.51 Contoh-contoh KKP Kewajiban Jangka Panjang Lanjutan 1
Contoh top schedule kewajiban jangka panjang Agoes, S. 2009: 63
93 Tabel 2.52 Contoh-contoh KKP Kewajiban Jangka Panjang Lanjutan 2
Contoh supporting schedule kredit investasi-BBD Agoes, S. 2009: 64
2.1.3.9 Pemeriksaan Ekuitas