Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

F. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan jumlah siswa, fasilitas-fasilitas yang ada dan gambaran umum atau sejarah berdirinya sekolah SMA Negeri 14 Bandar Lampung. 2. Observasi Menurut Budi Koestoro dan Basrowi 2006:144 observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. 3. Tes Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan awal dan hasil belajar ekonomi siswa sebagai hasil penelitian. Dalam hal ini untuk mempermudah peneliti dalam perhitungan data menggunakan bantuan aplikasi komputer yaitu SPSS, dan Excel.

G. Uji Persyaratan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Instrument tes diberikan diawal sebelum pembelajaran pre test yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dan tes sesudah pembelajaran dilakukan post test yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar ekonomi siswa. Sebelum tes akhir diberikan kepada siswa maka terlebih dahulu diadakan instrumen atau uji coba tes, yang bertujuan untuk mengetahui validitas soal, reabilitas soal, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal. 1. Uji Validitas Instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel Untuk mengukur tingkat validitas soal yang yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus koefisien korelasi biseral sebagai berikut. t t p SD M M − q p …………………………………………………. 1 Arikunto, 2010:79 Keterangan: pbi = Koefisien korelasi biserial M p = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t = Rerata skor total SD t = Standar deviasi dari skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar ………………………… 2 q = Proporsi siswa yang menjawab salah 1 ……………………………………………………….. 3 Arikunto, 2010:79 Hasil perhitungan uji validitas soal terdapat pada lampiran 19. Dalam perhitungan uji validitas soal dari 40 item terdapat 2 item soal yang tidak valid yaitu nomor 20, dan 36. Sedangkan dalam perhitungan uji validitas soal dari 40 item terdapat 38 item soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, dan 40. Dengan kriteria pengujian jika harga r hitung r tabel dengan +=0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila r hitung , r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Suatu tes dapat dikatakan memiliki reliabel yang tinggi jika tes tersebut dapat memberi hasil yang tetap dalam jangka waktu tertentu. Menurut Sukardi 2003: 126 suatu instrument dikatakan mempunyai nilai realibilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak di ukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil sutu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan kembali. Penelitian ini menggunakan rumus KR-21 untuk menguji reliabilitas bentuk soal pilihan ganda, yaitu: r 11 = - 1 . -. 1 ……………………………………….. 4 Arikunto, 2008:103 Keterangan: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan M = mean atau rerata skor total N = banyaknya item S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas yang terdapat pada lampiran 20. Dalam perhitungan uji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus KR- 21 terdapat hasil 0,91 yang berarti reliabilitasnya sangat tinggi. Kriteria pengujian, apabila r hitung r tabel , dengan taraf signifikansi 0,05 maka pengukuran tersebut reliabel, dan sebaliknya jika r hitung r tabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel. Tabel 6. Kategori besarnya Realibilitas Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,80 sampai 1,00 Antara 0,60 sampai 0,799 Antara 0,40 sampai 0,599 Antara 0,20 sampai 0,399 Antara 0,00 sampai 0,199 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Suharsimi Arikunto, 2006: 276 3. Taraf Kesukaran Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus: P = 2 3 …………………………………………………………………. 5 Arikunto, 2005:208

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

2 12 53

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL (Studi Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tah

0 9 96

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19