Pendahuluan 8
menjadi feminis karena mereka tidak mengalami diskriminasi dan penindasan sebagaimana kaum perempuan.
13
Kyai Husein sebagai laki-laki yang mengusung gagasan feminisme Islam, bisa dikategorikan sebagai feminis laki-laki atau laki-laki yang melakukan
pembelaan terhadap perempuan yang berada pada pandangan yang ketiga.
14
Kyai Husein adalah salah satu dari ulama yang sedang ikut melakukan pembaharuan ini dengan mengusung isu wacana kesetaraan dan keadilan jender
dengan paradigma feminisme Islam fiqh hukum Islam, karena menurut beliau, “kehidupan masyarkat Indonesia sangat dipengaruhi oleh sikap beragama
masyarakatnya, pola tradisi, kebudayaan dan pola hidup masyarakat Indonesia banyak dipengaruhi oleh norma-norma keagamaan, lebih khusus dari teks-teks
keagamaan, karena pengaruh agama terhadap kebudayaan sangat besar.
15
Dari uraian yang talah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih mengenai sejarah gerakan kesetaraan jender dan peran KH. Husein
Muhammad dalam gerakan kesetaraan jender di Indonesia, karenanya penulis
membuat skripsi ini dengan judul:” PERAN KH. HUSEIN MUHAMMAD DALAM GERAKAN KESETARAAN JENDER DI INDONESIA”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk mengantisipasi agar tulisan ini tidak terlalu melebar maka penulis hanya membatasi pada bagaimana peran KH. Husein Muhammad dalam gerakan
kesetaraan jender di Indonesia sejak tahun 1993 sampai sekarang.
13
KH. Husein, Islam Agama Ramah, hal. xxii.
14
Ibid, hal. xxiv.
15
KH. Husein, Islam Agama Ramah, hal. xxxviis
Pendahuluan 9
Sebagai rumusan masalah penulis merangkumnya dalam suatu pertanyaan: 1.
Bagaimana kiprah KH. Husein Muhammad dalam organisasi? 2.
Bagaimana pengaruh kesetaraan jender di dunia pesantren? 3.
Bagaimana metodologi hermeneutika feminisme KH. Husein Muhammad?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui bagaimana kiprah atau peran KH. Husein Muhammad dalam organisasi yang digelutinya.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari kesetaraan jender di dunia
pesantren? 3.
Untuk mengetahui bagaimana metodologi hermeneutika feminisme yang digunakan KH. Husein Muhammad.
D. Survey Pustaka
Penulisan ini bercorak penulisan pemikiran dan peran seorang tokoh bernama Kyai Husein, dan tentunya ada beberapa topik yang sudah dibahas oleh
beberapa orang mengenai pemikiran-pemikiran Kyai Husein. Untuk itu penulis membuat survey pustaka untuk membedakan beberapa tulisan mengenai tokoh
Kyai Husein yang telah ditulis oleh beberapa penulis seperti: Buku yang berjudul tentang Kiai Husein Membela Perempuan, yang ditulis
oleh Nuruzzaman. Penerbit Pustaka Pesantren, Yogyakarta, Tahun 2005. Buku ini menggambarkan kiprah dan perjuangan Kyai Husein dalam memperjuangkan hak-
Pendahuluan 10
hak perempuan. Nuruzzaman mengekplorasi wacana feminisme Kyai Husein di pesantren disertai dengan berbagai pro kontra dalam memahami isu jender.
Buku selanjutnya adalah ”Islam Agama Ramah Perempuan; Pembelaan Kyai Pesantren”, penerbit; LKiS Yogyakarta, Tahun 2004, dengan editor
Nuruzzaman dkk, buku ini menjelaskan tentang bagaimana apresiasi terhadap gagasan feminisme Islam Kyai Husein, dan buku ini merupakan kumpulan
tulisan-tulisan yang diproduksi oleh Kyai Husein dalam kurun waktu beberapa tahun.
Kemudian ada juga skripsi saudara Nanang Qosim mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang berjudul Hermeneutika Feminisme Muslim
Study Pemikiran KH. Husein Muhammad, dalam skripsinya penulis menjelaskan bagaimana kerangka metodologi hermeneutika feminisme Kyai Husein dan
menjelaskan bagaimana aplikasi dan implikasi dari metodologi hermeneutika feminis muslim dan menjelaskan relevansi hermeneutika feminis Kyai Husein
dengan konteks perempuan di Indonesia kontemporer. Dan kemudian ada juga skripsi dari Saudari Mala Hayati mahasiswi al-
Ahwal asy-Syahhsyah dengan judul ”Hak-Hak Reproduksi Perempuan dalam Fiqh Study Terhadap Pandangan KH. Husein Muhammad Tentang Hak
Aborsi”, dalam skripsinya penulis tersebut menguraikan pandangan-pandangan Kyai Husein terhadap hukum-hukum Fikiyyah yang berkaitan dengan hak
reproduksi perempuan. Dan penyusun skripsi tersebut menemukan bahwa dalam pandangan Kyai Husein perempuan mempunyai hak utuh menolak kehamilan dan
Pendahuluan 11
melahirkan termasuk di dalam adalah menolak untuk berhubungan jika istri dalam keadaan capek.
Dari beberapa tulisan di atas, yang membedakan dengan skripsi ini adalah peran dari tokoh Kyai Husein, dimana dalam ini dijelaskan bagaimana peran
beliau dalam gerakan kesetaraan jender, baik dari aktifitas, pemikiran maupun gagasan-gagasan Kyai Husein, terutama pada gerakan kesetaraan jender di
Indonesia.
E. Metodologi Penelitian