13 Fungsi Ornamen Bindu Matoguh Simpulan

4.5.12 Fungsi Ornamen Tutup Dadu dan Cimba Lau

Sesuai dengan maknanya ornamen ini berfungsi sebagai sindiran terhadap masyarakat Karo yang suka melakukan perbuatan yang tidak baik yaitu berjudi. Ornamen tutup dadu juga berfungsi sebagai penangkal setan atau penolak bala. Dengan menerakan ornamen tersebut pada rumah tradisional Karo maka hantu-hantu atau roh-roh jahat tidak akan menggangu penghuni rumah tradisional Karo.

4.5. 13 Fungsi Ornamen Bindu Matoguh

Ornamen ini berfungsi sebagai penolak bala. Ornamen Bindu Matoguh ini melambangkan encikep simehuli memegang yang baik filosofis encikep simehuli adalah sebagai penolak bala yang tidak akan melanda bila manusia berbuat baik. Ornamen ini juga berfungsi sebagai pelindung terhadap binatang buas seperti harimau, ular dan lain-lain

4.5.14 Fungsi Ornamen Embun Sikawiten

Ornamen ini berfungsi sebagai hiasan pada rumah adat Karo. selain berfungsi sebagai hiasan ornamen Embun Sikawiten mempunyai fungsi yang mendalam yaitu sebagai petunjuk hubungan antara kalimbubu dengan anak beru yang merupakan sistem kekerabatan yang terdapat pada masyarakat Karo Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah penulis menguraikan, menjabarkan dan menganalisis bentuk dan fungsi dari ornamen yang terdapat pada rumah tradisional Karo maka dapat disimpulkan bahwa ornamen tersebut memiliki fungsi yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat Karo tradisional, karena setiap ornamen dipercaya memberikan perlindungan bagi penghuni rumah tradisional Karo Rumah tradisional Karo terdiri dari dua macam yaitu rumah tradisional biasa dan rumah anjung-anjung. Rumah tradisional Karo biasa mempunyai dua ayo-ayo dan dua kepala tanduk kerbau, dan biasanya yang menempati rumah tersebut adalah masyarakat biasa. Sedangkan rumah anjung-anjung terdapat paling sedikit delapan ayo-ayo dan delapan tanduk kerbau dan yang menempati rumah tersebut adalah pendiri kampung atau kepala suku. Dari kelengkapan ornamen yang terdapat pada rumah tradisional Karo, maka masyarakat luar dapat mengetahui status sosial yang mendiami rumah tersebut. Bentuk atau motif ornamen yang terdapat pada rumah tradisional Karo diambil dari jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, angkasa, manusia dan geometris, yang kesemuanya ada di sekitar kampung tersebut, seperti motif tumbuh-tumbuhan adalah gundur mangalata, pucuk merbung dan tulak paku petundal, begitu juga dengan motif hiasan yang terbuat dari jenis hewan yang dikenal seperti kerbau dan cecak yang ditiru berdasarkan sifat maupun watak dari hewan tersebut. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan analisis penulis maka ornamen yang terdapat pada rumah tradisional Karo ada empat belas jenis ornamen yaitu ornamen pengeret-eret, tapak raja sulaiman, tupak salah silima-lima, ipen-ipen, desa siwaluh, para-para, tanduk kerbo payung, tampuk-tampuk pinang, pucuk merbung, tulak paku petundal, tutup dadu, bindu matoguh dan embun sikawiten. Namun mengenai fungsi ornamen yang terdapat pada rumah adat Karo selain memiliki fungsi magis, ornamen yang terdapat pada rumah tradisional Karo juga sebagai hiasan untuk memperindah rumah tradisional Karo tersebut, karena dalam pembuatan ornamen- ornamen yang terdapat pada rumah tradisional Karo tampak dikerjakan sesuai cita rasa seni masyarakat tradisional..

5.2 Saran