2006.Walaupun net profit marginsecara logis terkait langsung dengan objek perataan laba, tetapi tetap tidak dapat membuktikan bahwa net profit
marginmempunyai pengaruh terhadap perataan laba.
3. Operating Profit Margin
Perhitungan statistik menunjukkan bahwa operating profit margintidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba.
Terbukti dari hasil uji logistic regression secara serentak dengan nilai signifikansi sebesar 0,998 lebih besar dari 0,05 dan logistic regression secara
bertahap pada tahap kedua sebesar 0,993, tahap ketiga sebesar 0,990 dan tahap keempat sebesar 0,305 masih lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti besar
kecilnya rasio operating profit margintidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
Hasil penelitian ini berlawanan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nani 2006 yang berhasil membuktikan bahwa variabel operating profit
marginmenjadi faktor yang mempengaruhi perataan laba.Namun, hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prasetio 2002 yang
membuktikan bahwa operating profit margin tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
4. Return on Asset
Perhitungan statistik menunjukkan bahwa return on assettidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap praktik perataan laba.
Terbukti dari hasil uji logistic regression secara serentak dengan nilai signifikansi sebesar 0,998 lebih besar dari 0,05.Hal ini berarti besar kecilnya
Universitas Sumatera Utara
rasio return on assettidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Penelitian sebelumnya yang juga memberikan hasil yang sama adalah
Muchammad 2001,Juniarti 2005 dan Nani 2006.Menurut Noor 2004 dalam Juniarti 2005 tidak berpengaruhnya return on assetkemungkinan
dikarenakan investor cenderung mengabaikan informasi return on asset yang ada secara maksimal, sehingga manajemen menjadi tidak termotivasi
melakukan perataan laba melalui variabel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa multivariate logistic regression yang menguji faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya praktik perataan laba, maka peneliti
memberikan dua kesimpulan. 1.
Pada pengujian univariate penelitian ini memberikan hasil bahwa variabel ROA memiliki perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang
melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba, sedangkan variabel total aktiva, NPM dan OPM tidak
memiliki perbedaan yang signifikan. 2.
Pada pengujian multivariate faktor besaran perusahaan, NPM, OPM dan ROA tidak berpengaruh terhadap terjadinya tindakan perataan laba. Hasil
pengujian ini diperkuat dengan hasil pengujian multivariate secara bertahap pada tahap kedua, tahap ketiga dan tahap keempat, yang
kesemuanya menunjukkan nilai signifikansi diatas 5, berarti variabel independen besaran perusahaan, NPM, OPM dan ROA konsisten dengan
Universitas Sumatera Utara