Standar Operasional Prosedur SOP Front Office yang ditetapkan di

c Nasabah mengisi aplikasi yang ditetapkanpersyaratan sesuai identitas d Customer service cocokkan persyaratan nasabah fotocopy e Stempel sesuai asli f Nasabah mengisi apikasi dan menandatanganin g Customer service periksa tandatangan sesuai identitas h Proses pada corebanking dalam waktu tertentu, nanti dikompirmasi kembali i Setelah dikompirmasi, nasabah tandatangan pada formulir penerimaan ATM j Minta persetujuan suver visi ATM k Berikan bukti permohonan ATM 2 Standar Operasional Prosedur Teller a. Penarikan Rekening Tabungan Tunai a Nasabah mengisi slip penarikan b Teler terima slip penarikan buku tabungan c Periksa slip penarikan, seperti tanggal, no rekening, jumlah angka, huruf dan cocokkan tanda tangan d Posting ke komputer melalui corebanking e Validasi slip penarikan f Siapkan uang yang diminta diperlukan g Mintakan nasabah untuk tanda tangan pada lembar slip penarikan bagian penerimaan uang h Kemudian berikan buku tabungan dan uang sesuai dengan yang diminta nasabah, hitung di depan nasabah i Stempel slip penarikan dengan stempel telah dibayar b. Penyetoran a Nasabah mengisi slip setoran b Terima setoran nasabah c Hitung jumlah setoran nasabah d Periksa perengkapan slip setoran e Lakukan posting setoran ke komputer f Kemudian validasi g Berikan bukti setoran kepada nasabah

C. Teori Tentang Kualitas Pelayanan

1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Berbicara mengenai kualitas pelayanan, ukurannya bukan hanya ditentukan oleh pihak yang melayani saja tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang menikmati layanan sehingga dapat mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka dalam memenuhi kepuasannya. Arief 2007, menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Keberhasilan program pelayanan terg antung pada penyelarasan kemampuan, sikap, penampilan, tindakan dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya. Keberhasilan dalam mengembangkan dan melaksanakan pelayanan tidak terlepas dari kemampuan dalam pemeliharaan konsep pendekatan. Ratminto 2005:28, menyatakan kualitas pelayana diartikan sebagai tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas pelayanan bukanlah dilihat dari sudut pandang pihak penyelenggara atau penyedia layanan, melainkan berdasarkan persepsi masyarakat pelanggan penerima layanan. Pelanggan yang mengkonsumsi dan merasakan pelayanan yang diberikan sehingga merekalah yang seharusnya menilai dan menentukan kualitas pelayanan. Assauri 2003:29, menyatakan kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaiklan jika suatu lembaga ingin hidup dan berkembang, persaingan yang sangat ketat akhir-akhir ini menuntut sebuah lembaga penyedian jasalayanan untuk selalu memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik.

2. Faktor-faktor Kualitas Pelayanan

Pelayanan umum kepada masyarakat akan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, apabila faktor-faktor pendukungnya cukup memadai serta dapat difungsikan secara berhasil guna dan berdaya guna. Moenir 2003:30, menyatakan terdapat beberapa faktor yang mendukung berjalannya suatu pelayanan yang baik, yaitu : 1 Faktor kesadaran para pejabat dan petugas yang berkecimpung dalam pelayanan umum 2 Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan 3 Faktor organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan 4 Faktor keterampilan petugas 5 Faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan Sedangkan menurut Tjiptono 2002:30 ada sepuluh dimensi yang saling melengkapi dan merupakan faktor utama dalam menentukan kualitas pelayanan. Kesepuluh dimensi tersebut yaitu : 1 Reliability, yaitu mencakup dua hal pokok yaitu konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya 2 Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan 3 Competence, yaitu setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa 4 Acces, yaitu kamu dan untuk dihubungi dan ditemui 5 Courtesy, yaitu sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki para contact person operator telepon 6 Communication, yaitu memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluahan pelanggan