METODE PENGUMPULAN DATA METODE ANALISIS DATA OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

52

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan survey analisis dokumen data historis atau data sekunder. Data bersifat time series. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Pengumpulan data sekunder mengenai data keuangan dari laporan keuangan bulanan BSM dan data transaksi keuangan lain pada bulan Januari 2007 hingga bulan Juni 2009 dengan jumlah data 30 bulan n=30. 2. Pengumpulan informasi yang terkait dengan penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, melalui artikel-artikel ilmiah, jurnal, penelitian sebelumnya, buku teks terkait, laporan keuangan perbankan tahunan perusahaan, internet maupun koran dan majalah.

D. METODE ANALISIS DATA

Metode analisis dan pengolahan data dilakukan mengikuti berbagai proses sebagai berikut : 1. Melakukan perhitungan dan pengelompokkan data terhadap setiap komponen variable, seperti menghitung dana simpanan nasabah giro, tabungan dan deposito, asset siap konversi menjadi kas, pembiayaan yang diberikan, ketersediaan akses pasar yang digunakan BSM termasuk fasilitas LOLR bank sentral, kewajiban lancar, tingkat keuntungan bank dan lain-lain. 53 2. Melalui table data yang disusun dalam aplikasi Microsoft Excel, maka dilakukan proses statistik deskriptif untuk melihat karakteristik data yang ada dengan menggunakan aplikasi SPSS 16.

E. OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Dependen

Likuiditas yang diteliti adalah tingkat buffer likuiditas dalam bentuk money potition yang dimiliki bank. Money potition ini terdiri Hempel, 1994:151: a. Uang tunai, baik uang kertas maupun uang logam. Dapat disimpan di khasanah bank maupun pada tempat lain di bank. Bila bank memiliki uang tunai yang berlebih, maka kelebihannya disetorkan ke bank sentral atau bank lain. Demikian sebaliknya bila bank kekurangan uang tunai sehingga mengambil di bank sentral atau bank lain. b. Giro di bank sentral. Giro ini merupakan simpanan bank yang merupakan gabungan dari ketentuan giro wajib dan selisih kliring setiap hari operasi. Giro di bank sentral bertambah bila dilakukan setoran, pencairan dari treasury bills dan peminjaman dari bank sentral. Giro ini berkurang bila melakukan pembelian treasury bills, penarikan untuk pembayaran dan penarikan dalam bentuk uang tunai. c. Giro di bank lain. Giro ini merupakan simpanan bank di bank lain yang bermanfaat untuk penyelesaian pembayaran yang tidak melalui 54 bank sentral. Contoh transaksi antar bank adalah pinjaman antar bank, transaksi international banking dan investasi lain. d. Kas dalam perjalanan. Merupakan posisi kas yang sudah ditarik dari suatu pihak namun belum diterima bank.

2. Variabel Independen a. Dana pihak ketiga

Pada bank syariah, DPK dapat terdiri dari tiga jenis kelompok yaitu: 1 Simpanan wadiah, terdiri dari giro dan tabungan wadiah. 2 Tabungan mudharabah. 3 Deposito mudharabah.

b. Aset Siap Konversi menjadi Kas

Bentuk pada bank syariah untuk asset siap konversi menjadi kas adalah: 1 Penempatan pada bank lain berupa Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank SIMA. 2 Surat berharga berupa obligasi 3 Penempatan pada BI berupa SWBI

c. Akses pasar antar bank dan sumber dana lainnya termasuk LOLR

Komponen dalam akses pasar pada penelitian ini adalah: 1 Antar bank pasiva berupa simpanan dari bank lain berbentuk giro dan deposito dan penempatan berbentuk SIMA dari bank lain. 2 Obligasi syariah mudharabah yang diterbitkan bank. 55

d. Kewajiban Lancar

Komponen kewajiban lancar ini terdiri dari: 1 Kewajiban penerimaan negara pembayaran pajak dan bukan pajak 2 Kewajiban dalam rangka jasa bank dalam penerimaan jasa pembayaran. 3 Kewajiban dalam rangka setoran jaminan transaksi komitmen dan kontijensi bank. 4 Kewajiban titipan lain seperti pembayaran dana sosial, bagi hasil yang belum dibayarkan dan pembayaran lain kepada pihak ketiga.

e. Pembiayaan yang Diberikan berupa Loan Growth

Pada penelitian ini, loan growth ini diukur dengan membandingkan posisi pembiayaan antara suatu bulan dengan bulan sebelumnya.

f. Profit Bank

Profit bank merupakan variabel yang mempengaruhi likuiditas bank berupa sumber bagi likuiditas Aspachs, 2005:10. Bagi bank syariah, profit bank merupakan pendapatan dari penyaluran pembiayaan, pendapatan surat berharga dan pendapatan operasional bank dengan dikurangi biaya bagi hasil dan biaya operasional bank.

F. UJI ASUMSI KLASIK

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pebiayaan Bank Syariah : Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri

0 29 120

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas bank umum syariah di Indonesia

0 9 86

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 2 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Mega Mitra Syariah Cabang Sragen).

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Mega Mitra Syariah Cabang Sragen).

0 2 15

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana Bank Syariah (Studi Kasus : Bank Syariah Mandiri).

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA.

2 4 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIKUIDITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA

0 1 15