Pembahasan Hasil Analisis Analisis Hasil Penelitian 1. Penerapan Sistem Jaringan Komputer Dalam Pengolahan Data

Deta Mustara : Peranan Sistem Jaringan Komputer Dalam Pengolahan Data Persediaan Pada PT. Artha Sepakat Persada Perkasa, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.13. Tampilan Laporan Persediaan Barang Sumber : PT. Artha Sepakat Persada Perkasa

2. Pembahasan Hasil Analisis

Setelah dilakukan analisis penerapan sistem jaringan komputer dalam pengolahan data persediaan, maka dapat diketahui bahwa: 1. Sistem jaringan komputer dalam pengolahan data persediaan yang digunakan perusahaan belum dapat mengolah data retur pembelian dan retur penjualan, dimana retur pembelian dan retur penjualan akan mempengaruhi persediaan barang perusahaan. 2. Dengan tidak adanya kemampuan dalam pengolahan data retur pembelian dan retur penjualan mengakibatkan terjadinya ketidakakuratan stok barang. 3. Manajer operasional sulit mengetahui secara cepat jumlah barang yang diretur Adapun beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan sistem jaringan komputer dalam pengolahan data persediaan yaitu: 1. Pengolahan data persediaan di sistem jaringan komputer dapat diakses secara bersamaan oleh bagian pembelian, bagian gudang, bagian penjualan dan manajer operasional sehingga terbentuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya. 2. Pengolahan data persediaan di sistem jaringan komputer dapat memproses data dalam jumlah yang lebih besar. Deta Mustara : Peranan Sistem Jaringan Komputer Dalam Pengolahan Data Persediaan Pada PT. Artha Sepakat Persada Perkasa, 2009. USU Repository © 2009 3. Penyajian informasilaporan dapat dilakukan lebih cepat. Selain ketidakmampuan pengolahan data retur pembelian dan retur penjualan pada sistem jaringan komputer perusahaan, penerapan sistem jaringan komputer ini mempunyai kelemahan lain yaitu: 1. Tidak seperti pada sistem manual, pengawasan kelayakan dan kecermatan data dalam pengolahan data persediaan dalam sistem jaringan komputer lebih sulit dilakukan. 2. Sulitnya pengawasan kelayakan dan kecermatan data mengakibatkan manajer operasional lebih sulit untuk memperoleh pertanggungjawaban jika terjadi manipulasipenyelewengan data. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian-pengendalian intern pada perusahaan yaitu: 1. Pengendalian akuntansi, untuk mengamankan sumber daya organisasi dari penyalahgunaan dan menjaga kecermatan data akuntansi, misalnya bagian pembelian tidak dapat mengakses data penjualan, begitu juga sebaliknya. 2. Pengendalian preventif, untuk menangkal sebelum permasalahan terjadi dan untuk mencegah terjadinya ketidakefisienan, misalnya melakukan duplikasi data secara rutin. 3. Pengendalian detektif, untuk mengungkap permasalahan dalam suatu aktivitas setelah aktivitas itu terjadi, misalnya dengan memeriksa kembali laporan yang dihasilkan sebelumnya dengan data yang ditampilkan saat ini. Deta Mustara : Peranan Sistem Jaringan Komputer Dalam Pengolahan Data Persediaan Pada PT. Artha Sepakat Persada Perkasa, 2009. USU Repository © 2009 4. Pengendalian korektif, untuk mengoreksi kesalahan yang ditemukan oleh pengendalian detektif, misalnya dengan memasukkan kembali data yang benar sebelum ditemukannya kesalahan. 5. Pengendalian umum, untuk menjaga lingkungan pengendalian organisasi menjadi stabil dan terkelola dengan baik sehingga dapat mendukung efektivitas pengendalian aplikasi. 6. Pengendalian aplikasi, untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kesalahan serta penyimpangan irregularities dalam transaksi pada saat input data, proses, dan output. Deta Mustara : Peranan Sistem Jaringan Komputer Dalam Pengolahan Data Persediaan Pada PT. Artha Sepakat Persada Perkasa, 2009. USU Repository © 2009 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan