Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Matriks Berbasis Web Dengan Model Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pelajaran Bahasa

pembelajaran penyajiannya dilakukan secara sederhana, sehingga tidak memakan waktu lama mulai dari analisis kebutuhan, desainperancangan, pengembangan dan implementasi. Model Hannafin dan Peck terdiri dari tiga fase yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain, fase pengembangan dan implementasi. d. Kekurangan : Media pembelajaran CD compact disc Multimedia Interaktif ini dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa di SMP N 3 Sawan kelas VIII, sehingga bila digunakan pada siswa di sekolah yang lain, pada kelas yang lain atau bila ditemukan kesalahan atau kelemahan yang perlu diperbaiki, maka produk pengembangan ini dipersilakan untuk direvisi seperlunya.

3. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Matematika Kelas X Sepuluh

Berbasis Multimedia. a. Pengarang : Agustina, Femilia b. Tahun Terbit : 20112012 c. Kelebihan : Dari 20 orang responden siswa kelas X sepuluh dari berbagai sekolah yang telah menjawab kuisioner, diperoleh hasil sebanyak 45,5 menjawab sangat setuju, 52,5 menjawab setuju, 1 menjawab tidak ada pendapat dan 1 menjawab kurang setuju. Aplikasi pembelajaran matematika berbasis multimedia ini dinilai lebih menarik dibandingkan dengan metode pengajaran secara konvensional dan dapat lebih membantu proses penyerapan materi. 31 d. Kekurangan : Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya dapat dibuat aplikasi pembelajaran yang lain untuk mata pelajaran dan materi pokok tertentu.

3.2.3 Studi lapangan

Yaitu metode pencarian data secara langsung di lapangan dengan mengadakan: a. Pengamatan Observasi Melakukan pengamatan langsung ketempat penelitian disekolah SMPN 157 Jakarta Timur. Fokus Observasi : Teknik pembelajaran yang diterapkan disekolah SMPN 157 Waktu Observasi : April – Juli 2013 Tempat Observasi : SMPN 157 Jakarta Timur Orang yang terlibat : Penulis dan tenaga pengajar di SMPN 157 Jakarta Timur b. Kusioner Kuesioner dibagikan dua tahap, dimana tahap pertama kuesioner dibagikan kepada 15 orang siswa SMPN 157 Jakarta Timur dan 10 orang guru SMPN 157 Jakarta Timur, ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlu dibuat sebuah aplikasi mulitimedia interaktif sebagai media pembelajaran. Dari semua jawaban hasil kusioner yang berjumlah 25 buah kuesioner untuk siswa dan guru, 90 menjawab perlu untuk dibuatkan aplikasi multimedia interaktif sebagai media pembelajaran Lampiran 4. c. Wawancara Interview Penulis melakukan dua tahap wawancara, tahap pertama penulis melakukan wawancara terhadap salah seorang guru yang merupakan tenaga pengajar di 32