Data Hasil Peningkatan Gain Kemampuan Pemahaman konsep

atau sebesar 35.90, dan nilai gain tertinggi berada pada interval 0.763 – 0.859 sebanyak 2 siswa atau 5.13. Berdasarkan uraian mengenai nilai gain kemampuan pemahaman konsep matematik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, ditemukan adanya perbedaan yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Perbandingan Gain Kemampuan Pemahaman konsep Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 40 39 Maksimum X maks 1,000 0,857 Minimum X min 0,313 0,278 Rata-rata 0,652 0,563 Median Me 0,676 0,571 Varians 0,030 0,018 Simpangan Baku 0,174 0,134 Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan statistik nilai gain antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata gain kelas kontrol dengan selisih 0.088. Nilai gain siswa tertinggi pada kedua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 1.000, artinya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen, sedangkan peningkatan pemahaman konsep perorangan terendah terdapat di kelas kontrol dengan nilai gain 0.278. Jika dilihat dari simpangan baku, nilai gain pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol lebih merata sedangkan kelas eksperimen lebih menyebar. Dilihat dari varians kedua kelas, varians kelas eksperimen sebesar 0.030 lebih besar dari pada varians kelas kontrol sebesar 0.018, ini berarti nilai gain siswa di kelas eksperimen lebih beragam dari pada nilai gain siswa di kelas kontrol. Secara visual penyebaran data gain di kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar 4.2 Kurva Perbandingan Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada gambar 4.2 dapat kita lihat bahwa siswa di kelas eksperimen yang mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Secara visual terlihat kurva yang nilai perolehan tertinggi berada di kelas eksperimen dan jumlah siswa yang mendapat nilai tertinggi pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan kelas kontrol.

3. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis Data Analisis Gain Pemahaman

konsep Matematik Siswa a. Uji Normalitas Langkah awal dalam analisis data gain ternormalisasi adalah dengan melakukan uji normalitas, uji normalitas yang dilakukan peneliti dengan menggunakan SPSS yaitu Shapiro-Wilk. Data hasil pengujian normalitas: 5 10 15 20 0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 kontrol eksperimen Fre ku e n si Nilai Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Gain Kelompok Eksperimen Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Gain Kelompok Kontrol Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya pada uji normalitas pretes bahwa Uji Shapiro-Wilk digunakan dengan pertimbangan jumlah objek yang akan diujikan 50. 3 Data hasil uji Shapiro-Wilk dikatakan normal jika nilai signifikansi 0,05. 4 Pada tabel 4.15 dan tabel 4.16 dapat dilihat nilai signifikansi gain kelas eksperimen dan kelas kontrol masing –masing 0,064 dan 0.545, nilai tersebut 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data kedua kelas baik eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sebaran normal atau data berditribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelas pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan dua varians kedua kelas dengan menggunakan uji Fisher, dengan kriteria pengujian yaitu: Jika F hitung  F tabel maka data dari dua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen. Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 1,67 dan F= 1,71 pada taraf signifikansi 05 ,   dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan derajat 3 Richard, op. cit., h. 159 4 Ibid., h. 160 kebebasan penyebut 38. Hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji-F Kelas Jumlah Sampel Varians s 2 F hitung F tabel α=0,05 Kesimpulan Eksperimen 40 0 ,030 1,67 1,71 Terima H Kontrol 39 0 ,018 Karena F hitung lebih kecil dari F tabel 1,67 ≤ 1,71 maka H diterima, maka dapat disimpulkan bahwa data gain dari kedua sampel mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis dapat digunakan uji t.

c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis untuk kenormalan distribusi dan kehomogenan varians kedua kelompok terpenuhi, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah rata- rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran M-APOS lebih tinggi daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: H :  1 ≤  2 H 1 :  1  2 Keterangan: 1  = rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen 2  = rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas kontrol Dengan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikan 5 . Sedangkan, kriteria pengujiannya hipotesisnya adalah:  H o diterima jika t hitung ≤ t tabel, ini berarti bahwa rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen tidak lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas kontrol.  H o ditolak jika t hitung  t tabel, , ini berarti bahwa rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas kontrol. Analisis yang digunakan dalam pengujian hipotesis tersebut adalah statistik uji t. Pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi  = 5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh t hitung sebesar 2,480 dan t tabel sebesar 1,99. Hasil perhitungan t hitung dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji-t Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t hitung  t tabel 2,480  1,99. Dengan demikian, H 1 diterima dan H ditolak, atau dengan kata lain rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee Terhadap Pemahaman Konsep Matematik Siswa Di Smp Negeri 2 Tangerang Selatan

3 21 196

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

4 31 180

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA KELAS XI SMA.

0 2 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KRITIK TARI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MULTIKULTUR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 TANGERANG ( Penelitian Tindakan di SMA Negeri 7 Tangerang ).

2 15 41

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK DAN MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN MATEMATIK SISWA SMA KELAS X: Kuasi eksperimen di sma laboratorium percontohan upi.

0 0 42

PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 39

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA.

0 0 39

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

0 2 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MPPKB) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 7