Data Hasil Tes Awal Pretest Kemampuan Pemahaman konsep

Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Pretest Kelas Kontrol Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat nilai rata-rata tes kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol sebesar 21,923. Dengan skor varians sebesar 88,968, simpangan baku sebesar 9,432 dan median sebesar 20. Nilai kemiringan positiflandai kanan yaitu 1,565 dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di bawah nilai rata-rata. Nilai keruncingankurtosis yaitu 3,176 lebih dari 0,263 maka model kurva adalah datar platikurtis data tidak terlalu mengelompok.

c. Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa

Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol Berdasarkan uraian mengenai hasil pretest kemampuan pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, ditemukan adanya perbedaan yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Perbandingan Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 40 39 Maksimum X maks 50 55 Minimum X min 5 10 Rata-rata 18,00 21,92 Median Me 15,00 20,00 Varians 133,077 88,968 Simpangan Baku 11,536 9,432 Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol lebih besar dari pada kelas eksperimen, jika dilihat dari nilai maksimumnya kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen, artinya kemampuan pemahaman konsep matematik perorangan tertinggi terdapat di kelas kontrol dengan nilai 55, sedangkan nilai minimum kelas eksperimen dengan nilai 5 lebih rendah dari pada kelas kontrol artinya kemampuan pemahaman konsep matematik perorangan terendah juga terdapat di kelas eksperimen. Jika dilihat dari simpangan baku, nilai pretest kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen lebih merata sedangkan kelas kontrol lebih menyebar. Dilihat dari varians kedua kelas, varians kelas kontrol sebesar 88,968 lebih kecil daripada varians kelas eksperimen sebesar 133,077, ini berarti nilai siswa di kelas eksperimen lebih beragam dari pada nilai siswa di kelas kontrol. Secara visual perbandingan penyebaran data hasil pretest di kedua kelas yaitu kelas yang diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran M-APOS eksperimen dan kelas yang diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model konvensional kontrol dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.1 Kurva Perbandingan Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada gambar 4.1, penyebaran nilai kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen 18 cenderung mengumpul di bawah nilai rata-rata kelompok kontrol 21,92. Pencapaian nilai maksimum siswa pada kelas eksperimen 50 masih berada dibawah nilai maksimum siswa pada kelas kontrol 55. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen.

d. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis Data Tes Awal Pretest

Pemahaman konsep Matematik Siswa Sesuai dengan tujuan dilakukannya pretest, yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka data hasil pretest diuji untuk melihat perbedaan dua rata-rata dua kelompok. Sebelum dilakukan pengujian mengenai perbedaan dua rata-rata dua kelompok, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu : 5 10 15 20 10 20 30 40 50 60 kontrol eksperimen F re ku e n si Nilai 1 Uji Normalitas uji normalitas didapat dengan menggunakan SPSS yakni uji Shapiro-Wilk. Berikut data hasil pengujian normalitas :

1.1 Uji Normalitas Hasil Pretes Kelompok Eksperimen

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Uji Shapiro-Wilk digunakan dengan pertimbangan jumlah objek yang akan diujikan 50. 1 Data hasil uji Shapiro-Wilk dikatakan normal jika nilai signifikansi 0,05. 2 Pada tabel 4.6 dapat dilihat nilai signifikansi untuk kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen adalah 0,000 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data ini tidak berdistribusi normal.

1.2 Uji Normalitas Hasil Pretes Kelompok Kontrol

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol Dengan menggunakan uji yang sama, kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol menunjukan hasil seperti pada tabel 4.7. Dengan nilai signifikansi 0,000 0,05 menunjukan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol juga memiliki sebaran tidak normal atau berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yang tidak terpenuhi, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji perbedaan dua rata-rata digunakan uji 1 Richard, O. Gilbert, Statistical Methods for Environmental Pollution Monitoring, New York : Vam Nostrand Reinhold Company Inc, 1987 , p. 159. 2 Ibid., h. 160 statistik non-parametrik. Adapun jenis uji statistik non-parametrik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho :  1 ≠  2 H 1 :  1 =  2 Keterangan:  1 : rata-rata tes awal pretest pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen  2 : rata-rata tes awal pretest pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol Kriteria pengujian yaitu Z hitung ≥ Z tabel maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Sedangkan jika Z hitung Z tabel, maka H 1 ditolak dan Ho diterima, pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, pada pengujian hipotesis diperoleh Z hitung sebesar -2,795 dan Z tabel sebesar 1,96. Hasil perhitungan Z hitung dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Pretest Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Z hitung Z tabel -2,795 1,96. Dengan demikian, H 1 ditolak dan Ho diterima, atau dengan kata lain rata- rata kemampuan awal pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata kemampuan awal pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol. Karena nilai pretes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang berbeda atau kemampuan awal pemahaman konsep matematik siswa berbeda, maka selanjutnya akan digunakan nilai gain ternormalisasi untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

2. Data Hasil Peningkatan Gain Kemampuan Pemahaman konsep

Matematik Siswa Dari yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal pemahaman konsep matematik yang berbeda maka untuk dapat melihat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik kedua kelas, diperlukan nilai gain masing-masing siswa. Dalam menentukan nilai gain dibutuhkan data hasil pretes dan posttest masing-masing siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara umum data pretes dan posttest yang diperoleh dalam penelitian ini, disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan Pemahaman konsep Matematik Siswa Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Rata-rata Pretest 18,00 21,92 Nilai Rata-rata Posttest 71,50 65,64 Pada tabel 4.9 terlihat bahwa nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 18,00 dan rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 71,50, sedangkan rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 21,03 dan rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 65,64. Dari data tersebut dapat kita cari nilai gain kedua kelompok dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Berikut ini akan disajikan data hasil peningkatan pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol beserta hasil pengujian prasyarat analisis data tersebut secara terperinci.

a. Hasil Peningkatan Pemahaman konsep Matematik Gain Siswa Kelas

Eksperimen Data hasil pretes dan posttest yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa pada materi turunan, diperoleh nilai gain masing- masing siswa terlampir dengan nilai gain terkecil yaitu 0,313 dan nilai gain tertinggi pada kelas eksperimen adalah 1,000. Banyaknya kelas adalah 6 dan panjang interval 0,115. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.10: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Gain Siswa Kelas Eksperimen No Nilai Frekuensi Absolut Relatif Kumulatif 1 0.313 - 0.427 6 15.00 6 2 0.428 - 0.542 3 7.50 9 3 0.543 - 0.657 7 17.50 16 4 0.658 - 0.772 16 40.00 32 5 0.773 - 0.887 5 12.50 37 6 0.888 - 1.002 3 7.50 40 Jumlah 40 Dari hasil perhitungan nilai gain pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 0.652 Dengan varians 0.030, simpangan baku sebesar 0.174, median sebesar 0,676 dan modus sebesar 0.687 lampiran. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki nilai gain terendah pada interval g = Posttest – Pretest Skor Maksimum - Pretest 0.313 - 0.427 sebanyak 6 siswa atau 15.00 , nilai gain terbanyak berada pada interval 0.658 - 0.772 yaitu sebanyak 16 siswa atau sebesar 40.00, dan nilai gain tertinggi berada pada interval 0.888 - 1.002 sebanyak 3 siswa atau 7.50.

b. Hasil peningkatan Kemampuan Pemahaman konsep Matematik

Gain Siswa Kelas Kontrol Data hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 39 siswa pada materi turunan, diperoleh nilai gain masing- masing siswa terlampir dengan nilai gain terkecil yaitu 0.278 dan nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 0.859. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Gain Siswa Kelas Kontrol No Nilai Frekuensi Absolut Relatif Kumulatif 1 0.278-0.374 4 10.26 4 2 0.375-0.471 5 12.82 9 3 0.472-0.568 7 17.95 16 4 0.569-0.665 14 35.90 30 5 0.666-0.762 7 17.95 37 6 0.763-0.859 2 5.13 39 Jumlah 40 Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata gain sebesar 0.565. Dengan varians 0.018, simpangan baku sebesar 0.134, dan median sebesar 0.588 lampiran.Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai nilai gain terendah pada interval 0.278 – 0.374 sebanyak 4 siswa atau 10.26, nilai gain terbanyak berada pada interval 0.569 – 0.665 yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar 35.90, dan nilai gain tertinggi berada pada interval 0.763 – 0.859 sebanyak 2 siswa atau 5.13. Berdasarkan uraian mengenai nilai gain kemampuan pemahaman konsep matematik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, ditemukan adanya perbedaan yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Perbandingan Gain Kemampuan Pemahaman konsep Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 40 39 Maksimum X maks 1,000 0,857 Minimum X min 0,313 0,278 Rata-rata 0,652 0,563 Median Me 0,676 0,571 Varians 0,030 0,018 Simpangan Baku 0,174 0,134 Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan statistik nilai gain antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata gain kelas kontrol dengan selisih 0.088. Nilai gain siswa tertinggi pada kedua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 1.000, artinya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen, sedangkan peningkatan pemahaman konsep perorangan terendah terdapat di kelas kontrol dengan nilai gain 0.278. Jika dilihat dari simpangan baku, nilai gain pemahaman konsep matematik siswa kelas kontrol lebih merata sedangkan kelas eksperimen lebih menyebar. Dilihat dari varians kedua kelas, varians kelas eksperimen sebesar 0.030 lebih besar dari pada

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee Terhadap Pemahaman Konsep Matematik Siswa Di Smp Negeri 2 Tangerang Selatan

3 21 196

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Madani Depok)

4 31 180

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA KELAS XI SMA.

0 2 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KRITIK TARI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MULTIKULTUR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 TANGERANG ( Penelitian Tindakan di SMA Negeri 7 Tangerang ).

2 15 41

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK DAN MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN MATEMATIK SISWA SMA KELAS X: Kuasi eksperimen di sma laboratorium percontohan upi.

0 0 42

PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA :Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 39

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA.

0 0 39

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

0 2 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MPPKB) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 7