Mengidentifikasi Jenis-Jenis Klausa

F. Mengidentifikasi Jenis-Jenis Klausa

Apakah Anda memperhatikan memperhatikan susunan kaliamat dalam suatu bacaan? Dalam bacaan tersebut terkadang terdapat jenis-jenis klausa. Pada bagian berikut, Anda akan berlatih mengidentifikasi jenis-jenis klausa.

Klausa yaitu satuan bahasa yang terdiri atas S, P yang disertai P, O, Pel, dan Ket. atau tidak. Dari semua unsur tersebut, yang penting adalah S, P, dan dari keduanya tersebut yang paling penting adalah bagian P-nya, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa kalimat itu hanya berupa S saja atau O saja. Sebagai contoh Anda perhatikan beberapa kalimat di bawah ini:

Ayah (Kata ayah berupa kalimat yang berjabatan S apabila digunakan untuk menjawab pertanyaan Siapa yang membersihkan mobil itu, Ton?)

Tidur (Kata tidur berupa kalimat yang berjabatan P apabila digunakan untuk menjawab pertanyaan Sedang apa ibumu di kamar, Dik?)

Surat (Kata surat berupa kalimat yang berjabatan O apabila digunakan untuk menjawab pertanyaan Menulis apa Rendy di ruang depan itu, Rin?)

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa

Kalimat yaitu satuan bahasa yang diapit dua kesenyapan dan diakhiri oleh intonasi akhir naik atau turun. Intonasi naik yaitu intonasi yang ditandai dengan tanda tanya dan intonasi naik yaitu intonasi yang ditandai dengan tanda seru atau titik.

Dari uraian unsur kebahasaan dan pemberian lambang tersebut, Anda dapat membedakan jeda dalam kata, frase, klausa, dan kalimat. Mengingat unsur bahasa paling besar yang Anda bicarakan saat ini adalah kalimat, alangkah baiknya jeda yang Anda tentukan pun berurut dari jeda kalimat kemudian diikuti jeda-jeda lain yang lebih kecil.

Anda mengingat lagi bahwa kalimat mempunyai pengertian sebagai satuan bahasa yang diapit dua kesenyapan dan diakhiri oleh intonasi akhir naik atau turun. Ini mempunyai pengertian bahwa setiap kalimat, baik itu kalimat panjang atau pendek; lengkap atau tidak; maupun sifat yang lain, semuanya diapit oleh dua jeda panjang. Dengan demikian, jeda sedang dan jeda pendek secara otomatis berada di dalamnya.

Perhatikan contoh berikut ini!

1. # Berita itu diterima oleh adiknya seminggu yang lalu. #

2. # Walaupun barang itu dijual murah, saya tidak akan membelinya karena saya tidak membutuhkan barang tersebut. #

Dua contoh tersebut menunjukkan adanya jeda kalimat yang berupa kesenyapan dan dilambangkan dengan #. Apabila kalimat itu dilanjutkan dengan kalimat lain, kesenyapan lain pun akan mengikuti di belakangnya.

Sebelum berbicara mengenai jeda klausa, pada bagian ini akan disisipkan terlebih dahulu jeda frase, sebab bentuk klausa mempunyai sifat yang labil. Jeda frase yaitu jeda yang memisahkan antara frase yang satu dengan frase yang lain. Namun, mengingat suatu frase belum tentu berjajar langsung dengan frase yang lain dalam sebuah struktur kalimat maka jeda frase dapat diberi pengertian sebagai jeda yang memisahkan antara frase yang satu dengan unsur bahasa yang lain. Uraian di atas menyebutkan bahwa frase yaitu kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi atau jabatan di dalam suatu kalimat. Jadi, jeda frase akan memisahkan antara jabatan kalimat yang satu dengan jabatan yang lain, misalnya: S, P, O, Pel, atau Ket. Contoh:

1. # Berita itu // diterima // oleh adiknya // seminggu yang lalu. #

S P O Ket

2. # Ayah // akan membeli // mobil baru // apabila sudah memiliki uang banyak. #

S P O Ket Contoh tersebut menunjukkan bahwa setiap jeda frase merupakan jeda

sedang dan ditandai dengan lambang //. Kembali pada pembicaraan klausa, bentuk klausa memang dapat dipandang sebagai bentuk yang labil karena dalam hal ini klausa dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Klausa dapat dipandang sebagai satuan frase apabila berkedudukan sebagai anak kalimat di dalam kalimat majemuk bertingkat.

Bab IV ~ Kegemaran

Contoh:

Adik pergi ke sekolah karena ia ingin pandai. Klausa bercetak miring ini mempunyai jeda frase karena berkedudukan sebagai keterangan yaitu keterangan sebab. Penjedaan kalimat tersebut dapat terlihat sebagai berikut: # Adik // pergi // ke sekolah // karena ia ingin pandai.#

b. Klausa dapat diberi jeda panjang seperti jeda kalimat. Hal yang membedakan yaitu intonasinya. Bentuk klausa tidak pernah mempunyai intonasi akhir, kecuali klausa yang berposisi pada akhir kalimat. Klausa yang dimaksudkan yaitu klausa yang terdapat di dalam kalimat majemuk setara. Contoh:

Ibu memasak sayur dan ayah membersihkan halaman. Kalimat yang terdiri atas dua klausa tersebut memiliki beberapa jeda panjang yang terlihat sebagai berikut:

# Ibu // sedang / memasak // sayur # dan ayah // sedang / membersihkan halaman. #

Jeda kata yaitu jeda yang memisahkan kata yang satu dengan kata yang lain. Jeda ini ditandai dengan satu garis miring ( / ) dan disebut jeda pendek. Dalam sebuah kalimat, jeda pendek terdapat di dalam jeda sedang seperti terlihat pada contoh berikut ini:

# Anak / kecil / itu // menangis // karena / kejatuhan / mangga. #

Latihan

Mari kita bersama-sama menjawab pertanyaan di bawah ini!

1. Setiap malam tiba, gerobak dorong yang membawa sinar petromak itu berkeliling dari kampung ke kampung. Setiap dua menit berjalan, si pendorong pun berseru, “Te…!” Itulah kisah penjual sate . Kalimat di atas terdiri dari berapa klausa? Kemudian cobalah berikan tanda penjedaan pada kelompok kalimat bercetak miring di atas secara tepat! Jangan lupa bahwa yang dibubuhkan adalah tanda jeda panjang, sedang, dan pendek!

2. Carilah bacaan sederhana dari koran atau majalah kemudian bubuhkan tanda jeda secara tepat dan cobalah untuk membaca secara benar!

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Ta

0 1 15

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tunt

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Project Based Learning pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017

0 23 107

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Teams-Games-Tournament (TGT) Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN Jetak 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajara

0 0 19

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sarana Prasarana Di SMP Negeri 1 Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2014/2015

0 0 38

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 38

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Pascasertifikasi Di SMA Negeri Sekecamatan Demak Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 22

Obat Sembelit, Berak Darah dan Antiradang Wasir

0 0 7