Konstruksi Frase
2. Konstruksi Frase
Pada tataran frase, unsur yang dianggap penting adalah kata. Selanjutnya, bagian yang dianggap penting tersebut merupakan unsur pusat atau inti frase. Berdasarkan unsur pusat yang ada di dalamnya, frase dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Frase endosentrik Frase endosentrik yaitu frase yang salah satu unsurnya merupakan unsur inti dan unsur yang lain merupakan atribut atau yang membatasi. Contoh: Orang yang mengenakan baju batik itu adik saya. Orang yang mengenakan baju batik itu merupakan frase yang mempunyai unsur inti orang, sedangkan unsur yang mengenakan baju batik itu merupakan unsur pembatas atau atributnya.
Macam-macam frase endosentrik:
1) Endosentrik atribut, frase yang salah satu anggotanya berupa atribut (keterangan).
2) Endosentrik apositif, frase yang salah satu anggotanya berupa keterangan aposisi.
3) Endosentrik koordinatif, frase yang salah satu anggota frasenya sejajar/ sama tinggi kedudukannya.
b. Frase eksosentrik Frase eksosentrik yaitu frase yang di dalam kalimat tidak dapat digantikan oleh unsur-unsur pembentuknya karena kesemuanya merupakan unsur inti. Contoh:
1) Samudra ingin sekali bermain mandi bola di Solo Grand Mall.
2) Ayah dan Ibu akan menghadiri pesta pernikahan nanti malam. Pada contoh nomor 1., frase di Solo Grand Mall merupakan frase eksosentrik tidak dapat digantikan oleh di ataupun Solo Grand Mall. Seperti terlihat pada kalimat berikut:
1) Samudra ingin sekali bermain mandi bola di.
2) Samudra ingin sekali bermain mandi bola Solo Grand Mall. Pada contoh nomor 2., frase Ayah dan Ibu disebut eksosentrik karena tidak dapat digantikan dengan kata Ayah saja atau Ibu saja, seperti terlihat dalam kalimat berikut:
1) Ayah akan menghadiri pesta pernikahan nanti malam.
2) Ibu akan menghadiri pesta pernikahan nanti malam.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa
Contoh:
1) Samudra ingin sekali bermain mandi bola di Solo Grand Mall.
2) Ayah dan Ibu akan menghadiri pesta pernikahan nanti malam. Berdasarkan unsur yang membentuk/polanya, frase dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Frase setara (Koordinatif) Frase setara yaitu frase yang unsur pembentuk satuan yang lebih besar mempunyai kedudukan yang sama. Berciri:
1) sinomim è cantik jelita, gagah perkasa
2) antonim è ayah ibu, tanah air
b. Frase bertingkat (Subordinat) Frase bertingkat yaitu frase yang di dalam kalimat tidak dapat digantikan oleh unsur-unsur pembentuknya karena kesemuanya merupakan unsur inti. Contoh:
1) pembangunan lima tahun
2) sekolah impress
1) buku baru Kata-kata yang bercetak miring dalam frase tersebut merupakan unsur pusat/ inti (Diterangkan (D)), yang merupakan unsur terpenting, sedangkan unsure yang lainnya merupakan atribut (Menerangkan (M)). Frase subordinat mempunyai cirri –ciri sebagai berikut:
1) berpola DM è jambu air, besar sekali
2) berpola MD è sangat cantik, sebutir telur Berdasarkan jenis kata pada intinya, frase dibedakan menjadi:
1) Frase Nomina èUnsur intinya merupakan kata benda Contoh: Rumah (KB) mewah
2) Frase Verba è Unsur intinya merupakan kata kerja Contoh: akan datang(KK)
3) Frase Adjektif è Unsur intinya merupakan kata sifat Contoh: Kotor (KS) sekali
4) Frase Preposisi è Unsur intinya diawali kata benda Contoh: di (K Depan) dapur Berdasarkan makna yang digabung mempunyai arti baru, frase dibedakan menjadi:
a. Frase Idiomatik adalah frase yang berupa idiom (ungkapan) Contoh: Bila ada kerusuhan di SMA ini sayalah yang dijadikan kambing hitam .
b. Kata Majemuk Contoh: Rumah Sakit, Rumah Makan, Sapu Tangan.
Bab III ~ Peristiwa
Latihan
1. Buatlah tiga kalimat yang mengandung frase dengan menunjukkan bagian- bagian yang disebut frase!
2. Analisislah kalimat-kalimat berikut ini berdasarkan fungsi atau jabatannya, kemudian tunjukkan bagian frase endosentrik dan eksosentriknya:
a. Ketika becak itu menabrak sepeda, adikku sedang bermain bola di lapangan.
b. Paman saya akan pergi ke Bali bila putra kesayangannya naik kelas.
c. Pesawat terbang Garuda sudah take off dari bandara Adisucipto menuju Jakarta.
Rangkuman
1. Mengidentifikasi penokohan, dialog, dan latar dalam pementasan drama
a. Tokoh drama adalah orang yang menjadi pelaku di dalam drama, sedangkan peran merupakan watak dan perilaku yang dilakukannya
b. Sebuah cerita akan terasa hidup apabila dialog-dialog yang terjadi mampu menimbulkan permasalahan, ketegangan-ketegangan dan akhirnya mengarah pada klimaks penceritaan.
c. Dalam pementasan drama, latar dapat mencakup beberapa dimensi, yaitu: dimensi ruang, waktu, sosial budaya, atau yang lain lagi.
2. Unsur-unsur penting yang harus ada dalam pendataan pokok bacaan adalah:
a. pemakaian bahasa dan penulisannya,
b. isi bacaan,
c. sistematika penyampaian,
d. pesan bacaan terhadap pembaca.
3. Merangkum isi bacaan tenatang kemasyarakatan. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan yaitu dengan:
1. membaca keseluruhan isi buku,
2. mencari kata-kata sulit dan menemukan maknanya,
3. mencari atau menemukan kalimat utama dan kalimat penjelasnya dalam tiap paragraf,
4. memakai rumus 5W + 1H (what, when, who, where, why, how).
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa
4. Menulis cerita pendek berkenaan dengan kehidupan seseorang dengan sudut penceritaan orang ketiga biasanya juga memperhatikan dan mengembangkan unsur-unsur intrinsik dalam cerpen seperti penokohan, latar, dan sudut pandang.
5. Untuk menulis drama berdasarkan cerita pencek/novel, Anda harus memperhatikan unsur-unsurnya:
a. Plot Dalam drama plot terdiri dari:
a. pemaparan (eksposisi) situasi awal,
b. komplikasi/munculnya pertikaian,
c. klimaks/puncak konflik,
d. anti klimaks/peleraian,
e. penyelesaian/babak akhir.
b. Penokohan Dalam drama dikenal bebagai macam tokoh, yaitu:
a. protagonis (pemeran utama) merupakan tokoh yang disukai,
b. antagonis (lawan pemeran utama) biasanya tokoh yang dibenci,
c. peran pembantu (figuran) yaitu tokoh yang mendampingi keberadaan tokoh utama.
c. Dialog Dialog adalah inti sebuah drama. Dialog harus dapat menunjang gerak laku tokohnya dan menggambarkan keseluruhan cerita. Dialog harus disampaikan secara wajar dan alamiah.
6. Frase adalah kelompok kata yang tidak melampaui batas fungsi subjek dan predikat dan mempertahankan arti kata yang digabungnya. Kontuksi frase:
a. Berdasarkan unsur pusat yang ada di dalamnya, frase dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. frase endosentrik
2. frase eksosentrik
b. Berdasarkan unsur yang membentuk/polanya, frase dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. frase setara (koordinatif)
2. frase bertingkat (subordinat)