Badan Usaha 167

Bab 5 Badan Usaha 167

Ketentuan mengenai firma diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal 16 dan 18 KUHP, yang intinya menyebutkan beberapa ketentuan seperti berikut ini.

Firma merupakan

a) Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin. badan usaha yang dibentuk oleh dua

b) Tidak boleh memasukkan anggota baru kecuali atas orang atau lebih persetujuan anggota lain.

dengan menggunakan

c) Keanggotaan tidak bisa dipindahtangankan kepada orang satu nama untuk lain, selama anggota tersebut masih hidup. bersama.

d) Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutupi utang perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu/ anggota firma menjadi jaminan.

e) Sekutu/anggota yang tidak memasukkan modal tetapi hanya tenaga kerja saja, akan memperoleh bagian laba atau rugi

Diskusikan dengan sama dengan sekutu/anggota yang memasukkan modal

teman sekelasmu, terkecil, kecuali ada ketentuan-ketentuan lain dalam akta

apakah dari perusaha- pendirian.

an perseorangan dapat dibentuk

Sama halnya perusahaan perseroan, firma juga mempunyai menjadi firma? kelebihan dan kekurangan.

Mengapa?

a) Kelebihan dari firma (1) Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian

kerja diantara para anggota, sehingga setiap anggota firma dapat bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya.

(2) Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akta pendirian.

(3) Kelangsungan perusahaan lebih terjamin. (4) Pengumpulan modal dapat diperoleh lebih besar daripada perseorangan. (5) Mudah mendapatkan kredit dari pihak lain karena mempunyai

kemampuan finansial yang lebih besar. (6) Risiko lebih ringan, karena risiko firma tidak ditanggung sendiri,

namun ditanggung bersama oleh para pemilik.

b) Kekurangan dari firma (1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang

perusahaan. Apabila firma mempunyai utang, maka kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi pelunasan utang-utang tersebut.

(2) Kesulitan dalam pengaturan kepengurusan (manajemen), karena semua pemilik dapat mengatur jalannya perusahaan.

(3) Kesalahan seorang sekutu yang mengakibatkan kerugian bagi firma harus ditanggung bersama-sama. (4) Pengambilan keputusan akan mengalami kesulitan, karena setiap keputusan harus berdasarkan kesepakatan pemilik lainnya.

168 Ekonomi XII untuk SMA/MA

3) Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan komanditer atau Commanditaire Vennootschap

(CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua orang Persekutuan komanditer

atau lebih. Pada CV terdapat dua anggota yaitu sekutu aktif dan merupakan bentuk

sekutu pasif. Sekutu aktif adalah anggota CV yang turut mengurus, badan usaha yang di-

mengelola, dan bertanggung jawab atas keberlangsungan dirikan oleh dua orang

perusahaan. Sedangkan sekutu pasif adalah anggota CV yang atau lebih yang anggota-

nya terdiri atas sekutu hanya memasukkan modalnya pada perusahaan dengan aktif dan sekutu pasif.

mengharapkan bunga atau bagian keuntungan perusahaan. Jadi sekutu pasif tidak bisa ikut campur dalam pengelolaan CV.

Berikut ini adalah perbedaan antara sekutu aktif dan sekutu pasif.

Tabel 5.2 Perbedaan Sekutu Aktif dan Sekutu Pasif

N a m a n y a t i d a k b o l e h Sumber: Dokumen penerbit

Gambar 5.6

Badan usaha yang berbentuk CV terdiri atas sekutu aktif dan sekutu pasif.

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan persekutuan komanditer.

a) Kebaikan CV (1) Pendiriannya relatif mudah. (2) Modal yang dikumpulkan akan lebih banyak dibandingkan

perusahaan perseorangan maupun firma. (3) CV lebih mudah memperoleh kredit atau pinjaman dari pihak luar. (4) Kemampuan manajemen lebih baik dibandingkan perusahaan

perseorangan dan firma.

b) Keburukan CV (1) Sebagian anggota mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. (2) Kelangsungan hidup perusahaan sewaktu-waktu dapat terganggu. (3) Kesulitan menarik dana yang telah disetorkan.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Efficacy (Efikasi Diri) Siswa yang Rendah di Kelas XI IPS SMAN I Kendal Melalui Layanan Konseling Kelompok Behavioral

0 2 24

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Efficacy (Efikasi Diri) Siswa yang Rendah di Kelas XI IPS SMAN I Kendal Melalui Layanan Konseling Kelompok Behavioral

0 1 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Efficacy (Efikasi Diri) Siswa yang Rendah di Kelas XI IPS SMAN I Kendal Melalui Layanan Konseling Kelompok Behavioral

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Efficacy (Efikasi Diri) Siswa yang Rendah di Kelas XI IPS SMAN I Kendal Melalui Layanan Konseling Kelompok Behavioral

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Efficacy (Efikasi Diri) Siswa yang Rendah di Kelas XI IPS SMAN I Kendal Melalui Layanan Konseling Kelompok Behavioral

0 2 104

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakekat Supervisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 12

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Gugus Ki Hajar Dewantara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Supervisi Klinis Dengan Tehnik Kunjungan Kelas Di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur

0 0 38