Dimensi Kepuasan Kerja

2.1.2 Dimensi Kepuasan Kerja

Meningkatkan kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi itu penting baik untuk nilai-nilai kemanusiaan maupun untuk keuntungan finansial. Bavendam Research (2000 : 1) yang telah melakukan pengujian terhadap kepuasan kerja karyawan dengan cara survey dan penulis kutip dari tesis Nuraida Hidayati (2002), seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, dengan judul “Keterkaitan dan Perbedaan Kepuasan Kerja Dilihat Dari Dimensi Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi dan Pemberdayaan Karyawan Pada Unit Kerja Penunjang/ Pendukung dan Unit Kerja Pokok di BPK Jakarta”, hasilnya menunjukkan bahwa karyawan dengan kepuasan kerja yang lebih tinggi adalah sebagai berikut :

• Believe that the organization will be satisfying in the long run • Care about the quality of that work • Are more commited to the organization • Have higher retention rates, and • Are more productive.

Terlihat jelas bahwa karyawan tersebut akan percaya bahwa organisasi akan memuaskan pada masa depan, lebih memperhatikan kualitas pekerjaannya, lebih berdedikasi pada organisasinya, jarang yang mengundurkan diri dan lebih produktif. Sedangkan kepuasan kerja menurut Bavendam Research (2000 : 2-4) yang dikutip dari referensi yang sama, dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

• Opportunity. • Stress. • Leadership. • Work standards. • Fair rewards. • Adequate authority.

Stephens P. Robbins (1998 : 152) mengatakan bahwa hal-hal yang menentukan kepuasan kerja adalah sebagai berikut :

• Mentally challenging work (pekerjaan yang menantang). • Equitable rewards (penghargaan yang sesuai).

• Supportive working conditions (lingkungan kerja yang mendukung). • Supportive colleague (dukungan rekan kerja).

Sedangkan Davis dan Newstrom (1985 : 114-115) yang penulis kutip dari tesis Wawan Kurniawan (2010), seorang mahasiswa Program Studi Kajian Ilmu Kepolisian Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Anggota Direktorat Lalu Lintas Polri”, yang mengungkapkan profil tentang karyawan yang puas dapat disimpulkan sebagai berikut :

• Usia. Karyawan yang bertambah tua, cenderung lebih merasa puas dengan pekerjaannya. Ada beberapa pengecualian tetapi secara umum lebih tinggi kepuasan kerjanya karena lebih rendah harapan- harapannya dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan situasi kerja daripada karyawan usia muda.

• Tingkat pekerjaan. Karyawan dengan level pekerjaan lebih tinggi cenderung lebih merasa puas dengan pekerjaan mereka karena gaji dan kondisi kerja lebih baik dan mereka dapat menggunakan seluruh kemampuannya.

• Ukuran organisasi. Jika organisasi berkembang menjadi lebih besar, ada bukti bahwa kepuasan kerjanya menurun. Hal tersebut bisa diatasi dengan selalu menjaga hubungan antar karyawan seperti kedekatan satu sama lain, persahabatan, kelompok kerja kecil, komunikasi dan partisipasi seperti ketika organisasi masih kecil.

Dan disebutkan pula bahwa berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas, akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan, karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Kita bisa simpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan berhubungan dengan beberapa aspek dari pekerjaan. Apa yang diharapkan oleh karyawan pada pekerjaannya juga Dan disebutkan pula bahwa berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas, akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan, karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Kita bisa simpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan berhubungan dengan beberapa aspek dari pekerjaan. Apa yang diharapkan oleh karyawan pada pekerjaannya juga