Hasil Penelitian

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan Bangunharjo Sewon Bantul tahun ajaran 2014/2015. Siswa kelas III berjumlah 20 siswa, terdiri atas 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pra tindakan untuk mengetahui data awal mengenai motivasi belajar dan prestasi belajar IPA. Dari data awal yang diperoleh peneliti, mengetahui bahwa mata pelajaran IPA di Sekolah terkesan kurang menarik. Mata pelajaran IPA dianggap mata pembelajaran yang agak membosankan bagi siswa karena cakupan materi IPA terlalu luas. Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang konsentrasi, kebanyakan dari mereka kurang aktif pada proses pembelajaran, kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Kurangnya motivasi siswa pada dasarnya disebabkan oleh berbagai alasan antara lain yaitu kesulitan dalam memahami konsep, kegiatan belajar yang monoton sehingga membosankan, pelajaran yang masih berpusat pada guru, serta guru kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan persiapan- persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian. Persiapan-

persiapan tersebut meliputi mengurus surat ijin penelitian, observasi, wawancara dan berdiskusi dengan guru kelas III B di SD Muhammadiyah Karangkajen IV. Saat pra tindakan untuk mengetahui data awal mengenai motivasi belajar dan prestasi belajar mata pelajaran IPA. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi awal dan pengamatan peneliti mengenai kondisi pembelajaran IPA di kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV, diketahui bahwa motivasi belajar siswa masih rendah sehingga dari masalah-masalah tersebut maka berdampak pada prestasi belajar siswa itu sendiri. Peneliti membagikan angket untuk mendapatkan data awal mengenai motivasi belajar siswa. Berdasarkan sebaran angket motivasi belajar IPA diperoleh hasil pada tabel 10.

Tabel 10. Hasil Angket Motivasi Belajar IPA Prasiklus. No

Inisial Siswa

Skor Perolehan

Kategori

1. A 55 Menengah

2. B 65 Tinggi

3. C 69 Tinggi

4. D 60 Menengah

5. E 57 Menengah

6. F 61 Menengah

7. G 63 Tinggi

8. H 55 Menengah

9. I 71 Tinggi

52 Menengah Rata-rata

20. T

Perolehan skor siswa ini kemudian didistribusikan kedalam tabel rentang skor seperti pada tabel 11 berikut: Tabel 11. Rentang Skor Perolehan Prasiklus

No

Interval Skor

Kategori

Jumlah Persentase

Sangat Tinggi

20 100% Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hanya 6 siswa (30%)

Jumlah

yang berada pada kategori motivasi tinggi. Terdapat 14 siswa (70%) yang memiliki skor di bawah 63 atau berada dalam katagori motivasi menengah maupun rendah.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat masih banyak siswa yang belum memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka perlu dilakukan tindakan untuk membantu siswa dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Langkah yang diambil dalam penelitian ini, yaitu dengan penggunaan model pembelajaran talking stick dalam pembelajaran IPA yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes prestasi belajar prasiklus kelas III B di SD Muhammadiyah Karangkajen IV, diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih rendah. Dari kriteria ketuntasan minimal atau KKM 75 untuk mata pelajaran IPA hanya ada 7 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 20 siswa yang tuntas atau hanya 35%

siswa yang tuntas, sedangkan 13 siswa atau 65% siswa yang lain belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Tabel 12. Daftar Hasil Nilai Tes Prestasi Belajar IPA Prasiklus No

Nilai Kategori

Siswa

Perolehan 1. A 39 Tdk tuntas

2. B 91 Tuntas

3. C 91 Tuntas

4. D 41 Tdk tuntas

5. E 95 Tuntas

6. F 48 Tdk tuntas

7. G 91 Tuntas

8. H 35 Tdk tuntas

9. I 91 Tuntas

10. J

39 Tdk tuntas

11. K

65 Tdk tuntas

12. L

21 Tdk tuntas

26 Tdk tuntas

15. O

30 Tdk tuntas

43 Tdk tuntas

18. R

26 Tdk tuntas

19. S

52 Tdk tuntas

20. T

21 Tdk tuntas

Rata-Rata

Dibawah ini adalah tabel hasil tes pra siklus yang dilakukan Pada kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV. Tabel 13. Hasil Tes Prasiklus

No

Hasil Tes Prasiklus

Pencapaian

1. Jumlah siswa kelas III

2. Nilai tertinggi

3. Nilai terendah

4. Nilai rata-rata

5. Jumlah siswa yang tuntas

6. Jumlah siswa yang tidak tuntas

7. Persentase ketuntasan

8. Persentase ketidaktuntasan belajar 65% Dibawah ini adalah diagram hasil evaluasi prasiklus yang

dilakukan.

35% 65% Tuntas (35%)

Tidak tuntas (65%)

Gambar 7. Diagram ketuntasan pembelajaran Prasiklus. Berdasarkan kondisi dan observasi awal tersebut, maka dilakukan tindakan untuk membantu siswa dalam memahami materi dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Langkah yang diambil dalam penelitian ini yaitu, dengan memberikan variasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick pada pelajaran IPA yang diharapkan dapat meningkatkan peran aktif dan tingkat

konsentrasi siswa dalam pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Berikut ini akan dibahas mengenai hasil tindakan tiap siklusnya.

a. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Pada siklus I tindakan pertama dilaksanakan tanggal 11 April 2015. Tindakan kedua dilaksanakan tanggal 13 April 2015 dan tindakan ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 April 2015 dengan alokasi waktu yang sama yaitu 2 x 35 menit.

1) Perencanaan Pada tahap perancanaan Siklus I, berbagai hal yang dilakukan peneliti meliputi: a) Peneliti dan guru saling berdiskusi

mengenai langkah-langkah pembelajaran IPA mengunakan model pembelajaran talking stick. Kegiatan ini dilakukan agar dalam pelaksanaan pembelajaran guru dan peneliti benar-benar menguasai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. b) Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. c) Peneliti dan guru berdiskusi tentang pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan menjadi pedoman guru

membahas

untuk mengajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. d) Menyusun dan mempersiapkan angket motivasi dan tes prestasi belajar sebagai alat ukur kesuksesan penggunaan model pembelajaran talking stick. dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. e) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan.

2) Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I yang dilakukan pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara keadaan awan dan cuaca serta mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan

12 siswa putri.

a) Pertemuan I

Materi pelajaran pada pertemuan pertama siklus I adalah mengenai cuaca dan kondisi cuaca. Kegiatan pembelajarannya adalah: (1) mempersiapkan ruang dan sumber belajar, (2) peneliti memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, (3) guru mengucapkan salam pembuka, (4) menyiapkan tujuan pembelajaran,

(5) guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya materi yang akan diajarkan dan manfaatnya bagi kehidupan, (6) siswa membaca materi tentang pengertian cuaca serta keadaan awan, (7) Guru menjelaskan materi pembelajaran, (8) guru memberikan LKS, (9) guru menjelaskan cara model pembelajaran dengan talking stick (10) guru bersama siswa mempraktikan model talking stick, (11) pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui, (12) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b) Pertemuan II

Materi pelajaran pada pertemuan kedua siklus I adalah mengenai simbol-simbol cuaca. Kegiatan pembelajarannya adalah: (1) mempersiapkan ruang dan sumber belajar, (2) peneliti memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, (3) guru mengucapkan salam pembuka, (4) menyiapkan tujuan pembelajaran, (5) guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya materi yang akan diajarkan dan manfaatnya bagi kehidupan. (6) siswa membaca materi tentang

pengertian serta keadaan cuaca dalam kehidupan kita, (7) Guru menjelaskan materi pembelajaran, (8) guru memberikan LKS, (9) guru menjelaskan cara model pembelajaran dengan talking stick, (10) guru bersama siswa mempraktikan model talking stick, (11) pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui, (12) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c) Pertemuan III

Materi pelajaran pada pertemuan ketiga siklus I adalah pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. Kegiatan pembelajarannya adalah: (1) mempersiapkan ruang dan sumber belajar, (2) peneliti memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, (3) guru mengucapkan salam pembuka, (4) menyiapkan tujuan pembelajaran, (5) guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya materi yang akan diajarkan dan manfaatnya bagi kehidupan, (6) siswa membaca materi tentang pengaruh keadaan cuaca dalam kehidupan manusia, (7) Guru menjelaskan materi pembelajaran, (8) guru memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan mengenai

materi, (9) guru bersama siswa mempraktikan model talking stick, (10) siswa mengerjakan tes prestasi belajar IPA, (11) siswa mengisi angket yang telah disediakan, (12) pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui, (13) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dari sebaran angket motivasi belajar siswa siklus I diperoleh hasil pada tabel 13. Tabel 14. Hasil Motivasi Belajar IPA siklus I.

No Inisial Siswa

Skor Perolehan Kategori

1. A 71 Tinggi

2. B 73 Tinggi

3. C 79 Tinggi

4. D 73 Tinggi

5. E 82 Sangat tinggi

6. F 76 Tinggi

7. G 70 Tinggi

8. H 72 Tinggi

9. I 82 Sangat tinggi

10. J

83 Sangat tinggi

11. K

69 Tinggi

12. L

51 Menengah

13. M

63 Tinggi

14. N

64 Tinggi

15. O

77 Tinggi

16. P

67 Tinggi

17. Q

79 Tinggi

18. R

75 Tinggi

19. S

72 Tinggi

20. T

76 Tinggi

Rata-rata

Perolehan skor siswa tersebut kemudian didistribusikan ke dalam tabel rentangan skor sebagai berikut.

Tabel 15. Rentang Skor Perolehan siklus I

Jumlah Persentase

20 100% Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa

Jumlah

persentase jumlah siswa yang memperoleh skor di atas

62 atau berada dalam katagori motivasi tinggi maupun sangat tinggi sebanyak 95%. Persentase jumlah siswa yang memperoleh skor 63 ke bawah atau berada dalam katagori motivasi menengah 5%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes prestasi belajar siklus I kelas III SD Muhammadiyah Karangkajen IV, diketahui bahwa kriteria ketuntasan minimal atau KKM 75 untuk mata pelajaran IPA ada

13 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 20 siswa yang tuntas 65%, sedangkan 7 siswa atau 35% siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Dari tes prestasi belajar siswa Siklus I diperoleh hasil pada tabel 15. Tabel 16.Daftar Hasil Nilai Tes Prestasi Belajar IPA Siklus I

No

Inisial

Skor Konverensi

Nilai Kategori

Siswa

Perolehan 1. A 50 Tdk

13 tuntas 2. B 92 Tuntas

3. C 96 Tuntas

4. D 100 Tuntas

5. E 96 Tuntas

6. F 100 Tuntas

7. G 88 Tuntas

8. H 92 Tuntas

9. I 96 Tuntas

23 Tdk 6 tuntas

35 Tdk 9 tuntas

42 Tdk 11 tuntas

38 Tdk 10 tuntas

Rata-rata

Dibawah ini adalah tabel hasil tes siklus I yang dilakukan di kelas III SD Muhammadiyah Karangkajen IV.

Tabel 17. Hasil Tes Prestasi Siklus I

No

Hasil Tes Prasiklus

Pencapaian

1. Jumlah siswa kelas III

2. Nilai tertinggi

3. Nilai terendah

4. Nilai rata-rata

5. Jumlah siswa yang tuntas

6. Jumlah siswa yang tidak tuntas

7. Persentase ketuntasan

8. Persentase ketidak tuntasan belajar 35%

Dibawah ini adalah diagram hasil evaluasi siklus I yang dilakukan.

Tidak tuntas

Gambar 8. Diagram Ketuntasan Pembelajaran Siklus I

3) Observasi

Pengumpulan data juga dilakukan melalui observasi. Skor perolehan observasi tingkat motivasi belajar pada siklus I sebesar 28, sedangkan skor kriterium sebesar 40. Besarnya persentase tingkat motivasi belajar IPA adalah sebagai berikut.

Dari perhitungan data di atas, diperoleh besarnya persentase motivasi belajar siswa pada siklus I yaitu 70%.

4) Refleksi

Berdasarkan hasil refleksi, ditemukan permasalahan yaitu: a) sebagian siswa malu dalam menjawab pertanyaan dari guru, b) ada beberapa siswa masih belum mengerti tentang model talking stick. Selanjutnya berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka dilanjutkan tindakan pada siklus II.

b. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II Pada siklus II tindakan pertama dilaksanakan tanggal 20 April 2015. Tindakan kedua dilaksanakan tanggal 25 April 2015 dan tindakan ketiga dilaksanakan tanggal 27 April 2015 dengan alokasi waktu yang sama di setiap pertemuannya yaitu 2 x 35 menit.

1) Perencanaan Pada tahap perancanaan Siklus II, berbagai hal yang dilakukan peneliti meliputi: a) Peneliti dan guru saling berdiskusi membahas mengenai langkah-langkah pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran talking stick dalam pembelajaran IPA. Kegiatan ini dilakukan agar dalam pelaksanaan pembelajaran guru dan peneliti benar-benar menguasai pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran talking stick. b) Peneliti dan guru menetapkan

waktu pelaksanaan tindakan. c) Peneliti dan guru berdiskusi tentang pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan menjadi pedoman guru untuk mengajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. d) Menyusun dan mempersiapkan angket motivasi dan tes prestasi belajar sebagai alat ukur kesuksesan penggunaan model pembelajaran talking stick dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. e) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan.

2) Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan pada pembelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam dan lingkungan sekitar. Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus II adalah 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan 12 siswa putri.

a) Pertemuan I

Materi pelajaran pada pertemuan pertama siklus II adalah

daya alam dan cara memanfaatkannya. Kegiatan pembelajarannya adalah: (1) mempersiapkan ruang dan sumber belajar, (2) peneliti memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, (3) guru mengucapkan salam pembuka, (4) menyiapkan

jenis sumber

tujuan pembelajaran, (5) guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya materi yang akan diajarkan dan manfaatnya bagi kehidupan, (6) siswa membaca materi pelajaran, (7) guru menjelaskan materi pembelajaran, (8) guru memberikan LKS, (9) guru mengajak siswa untuk mempraktikan model pembelajaran dengan talking stick (10) guru bersama siswa mempraktikan model talking stick, (11) pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui, (12) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b) Pertemuan II

Materi pelajaran pada pertemuan kedua siklus II adalah bencana alam dapat merusak kelestarian Sumber Daya Alam.

pembelajarannya adalah: (1) mempersiapkan ruang dan sumber belajar, (2) peneliti memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, (3) guru mengucapkan salam pembuka, (4) menyiapkan tujuan pembelajaran, (5) guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya materi yang akan diajarkan dan manfaatnya bagi kehidupan, (6) siswa membaca materi pelajaran, (7) Guru menjelaskan materi pembelajaran, (8)

Kegiatan

guru memberikan LKS, (9) guru mengajak siswa untuk mempraktikan model pembelajaran dengan talking stick (10) guru bersama siswa mempraktikan model talking stick, (11) pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui, (12) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c) Pertemuan III

Materi pelajaran pada pertemuan ketiga siklus II adalah perilaku manusia yang peduli lingkungan. Kegiatan pembelajarannya adalah: (1) mempersiapkan ruang dan sumber belajar, (2) peneliti memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran, (3) guru mengucapkan salam pembuka, (4) menyiapkan tujuan pembelajaran, (5) guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya materi yang akan diajarkan dan manfaatnya bagi kehidupan. (6) siswa membaca materi tentang pengaruh keadaan cuaca dalam kehidupan manusia, (7) Guru menjelaskan materi pembelajaran, (8) guru memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan mengenai materi, (9) guru bersama siswa mempraktikan model talking stick, (10) siswa mengerjakan tes prestasi belajar IPA, (11) siswa

mengisi angket yang telah disediakan, (12) pada kegiatan akhir, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui, (13) guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Dari sebaran angket motivasi belajar siswa siklus II diperoleh hasil pada tabel 18. Tabel 18. Daftar Hasil Motivasi Belajar IPA siklus II.

No Inisial Siswa Skor Perolehan Kategori

1. A 86 Sangat Tinggi

2. B 84 Sangat Tinggi

3. C 91 Sangat Tinggi

4. D 92 Sangat Tinggi

5. E 80 Tinggi

6. F 84 Sangat Tinggi

7. G 82 Sangat tinggi

8. H 84 Sangat tinggi

9. I 83 Sangat Tinggi

10. J

89 Sangat Tinggi

11. K

82 Sangat Tinggi

84 Sangat Tinggi

14. N

82 Sangat Tinggi

15. O

83 Sangat Tinggi

87 Sangat Tinggi

85 Sangat Tinggi

Rata-rata

Perolehan skor siswa tersebut kemudian didistribusikan ke dalam tabel rentangan skor sebagai berikut.

Tabel 19. Rentang Skor Perolehan siklus II

No Interval Skor

Kategori

Jumlah Persentase

Sangat Tinggi

20 100% Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persentase

Jumlah

jumlah siswa yang memperoleh skor di atas 62 atau berada dalam katagori motivasi tinggi maupun sangat tinggi sebanyak 100%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes prestasi belajar siklus II diketahui bahwa kriteria ketuntasan minimal atau KKM 75 untuk mata pelajaran IPA ada 17 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 20 siswa yang tuntas 85%, sedangkan 3 siswa atau 15% siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Dari tes prestasi belajar siswa Siklus II diperoleh hasil pada tabel 20. Tabel 20. Daftar Hasil Nilai Tes Prestasi Belajar IPA Siklus

Skor Konverensi

Nilai Kategori

Siswa

Perolehan 1. A 93 Tuntas

2. B 93 Tuntas

3. C 93 Tuntas

4. D 96 Tuntas

5. E 93 Tuntas

Skor Konverensi

Nilai Kategori

Siswa

Perolehan 6. F 93 Tuntas

7. G 89 Tuntas

8. H 82 Tuntas

9. I 100 Tuntas

10. J

46 Tidak Tuntas

28 Tidak Tuntas

36 Tidak Tuntas

83,3 Di bawah ini adalah tabel hasil tes siklus II

Rata-rata

Tabel 21. Hasil Tes Prestasi Siklus II

No

Hasil Tes Prasiklus

Pencapaian

1. Jumlah siswa kelas III

2. Nilai tertinggi

3. Nilai terendah

4. Nilai rata-rata

5. Jumlah siswa yang tuntas

6. Jumlah siswa yang tidak tuntas

7. Persentase ketuntasan

8. Persentase ketidaktuntasan belajar 15%

Dibawah ini adalah diagram hasil evaluasi siklus II yang dilakukan.

Gambar 9. Diagram ketuntasan pembelajaran Siklus II

3) Observasi Observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkat motivasi belajar siswa. Pengamatan menggunakan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya. Dari pelaksanaan observasi tersebut, maka diperoleh data dan informasi tentang tingkat motivasi belajar siswa. Skor perolehan observasi motivasi belajar pada siklus II sebesar 35, sedangkan skor kriterium sebesar 40. Besarnya persentase tingkat motivasi belajar IPA adalah sebagai berikut.

Dari perhitungan data di atas, diperoleh besarnya persentase motivasi belajar siswa pada siklus II yaitu 87%.

4) Refleksi Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran talking stick sudah sesuai dengan rancangan yang telah disusun sebelumnya, peneliti menemukan adanya peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan skor hasil angket motivasi belajar siswa dari sebelum dikenai tindakan ke siklus pertama sampai siklus kedua dan hasil tes prestasi belajar IPA sudah memenuhi indikator minimal 70%. Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan. Berdasarkan hal-hal inilah maka disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas telah cukup dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

3. Perbandingan Antar Siklus Untuk mengetahui perubahan tingkat motivasi, hasil sebaran angket prasiklus dibandingkan dengan hasil sebaran angket siklus I. Berikut adalah tabel perubahan skor dari prasiklus ke siklus I.

Tabel 22. Perubahan Angket Motivasi Prasiklus dengan Siklus I No

Inisial Siswa

Perbandingan Skor Motivasi Prasiklus

Siklus I Perubahan

1. A 55 71 16

2. B 65 73 8

3. C 69 79 10

4. D 60 73 13

5. E 57 82 25

6. F 61 76 15

7. G 63 70 7

No

Inisial Siswa

Perbandingan Skor Motivasi Prasiklus

Siklus I Perubahan

52 76 24 Dari tabel tersebut bisa diketahui bahwa jumlah skor motivasi

20. T

belajar siklus I mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diadakannya PTK. Bila dilihat rentang perbandingan skor perbandingan Prasiklus dengan Siklus I sebagai berikut.

Tabel 23. Perbandingan Skor Prasiklus dengan Siklus I

No

Interval Skor Prasiklus

Siklus I %

Dari paparan data hasil sebaran angket motivasi belajar IPA siswa kelas III SD Muhammadiyah Karangkajen IV pada prasiklus dan siklus I, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar dari sebelumnya diterapkan tindakan dan setelah diterapkan tindakan pada siklus I. Perubahan skor juga dapat dilihat dari perbandingan hasil

sebaran angket motivasi siklus I ke siklus II. Berikut adalah tabel perubahan skor motivasi belajar IPA dari siklus I ke siklus II.

Tabel 24. Perubahan Skor Angket Motivasi Siswa Siklus I dengan Siklus

II

No Inisial Siswa Perbandingan Skor Motivasi Siklus I

Siklus II Perubahan

76 85 9 Dari table 24 dapat dipaparkan perubahan nilai rata-rata prasiklus,

20. T

siklus I dan siklus II dalam grafik 1 sebagai berikut. 100%

Pra Siklus 54%

Siklus I 72,7%

Siklus II 82,7 %

Gambar 10. Grafik Perubahan skor angket motivasi siswa prasiklus, siklus I dan siklus II

Dari tabel perubahan skor tersebut bisa diketahui bahwa jumlah skor motivasi belajar pada siklus II mengalami perubahan. Bila dilihat rentangan skor perbandingan siklus I dengan siklus II sebagai berikut.

Tabel 25. Perbandingan Skor Siklus I dengan Siklus II No

Interval

Siklus I

Siklus II %

Perubahan skor secara keseluruhan mulai dari prasiklus, siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Berikut tabel perubahan skor motivasi belajar IPA siswa dari prasiklus, siklus I, siklus II.

Tabel 26. Perubahan Skor Prasiklus, Siklus I dengan Siklus II

No Inisial Perbandingan Skor Motivasi Siswa

Prasiklus Siklus Perubahan Siklus Perubahan

I II

1. A 55 71 16 86 15

2. B 65 73 8 84 11

3. C 69 79 10 91 12

4. D 60 73 13 92 19

5. E 57 82 25 80 -2

6. F 61 76 15 84 8

7. G 63 70 7 82 12

8. H 55 72 17 84 12

9. I 71 82 11 83 1

10. J

11. K

12. L

13. M

14. N

15. O

16. P

17. Q

18. R

67 75 8 70 -5

19. S

Inisial Perbandingan Skor Motivasi No Siswa

Prasiklus Siklus Perubahan Siklus Perubahan

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah skor motivasi belajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diadakannya PTK. Peningkatan motivasi dapat dilihat dari rata-rata skor yang meningkat dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Rata-rata skor pada prasiklus sebesar 54,25 dengan persentase 54,25%, siklus I sebesar 72,7 dengan persentase 72,7% dan siklus II sebesar 82,7 dengan persentase 82,7%. Bila dilihat tentang skor perbandingan prasiklus, siklus I dengan siklus II sebagai berikut.

Tabel 27. Perbandingan Skor Prasiklus, Siklus I dan Siklus II No Interval Kategori

Siklus I Siklus II Skor

3. 44-62 Menengah 10 50%

20 100% Untuk mengetahui perubahan tingkat prestasi belajar siswa, hasil

tes prasiklus dibandingkan dengan hasil tes siklus I. Berikut adalah tabel perubahan nilai dari prasiklus ke siklus I.

Tabel 28. Perubahan Nilai Tes Prestasi Belajar IPA Prasiklus Dengan

Siklus I

No Inisial Siswa Perbandingan Nilai Tes Prasiklus

Siklus I Perubahan

56 75 Dari tabel tersebut bisa diketahui bahwa jumlah nilai prestasi

belajar siklus I mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diadakannya PTK. Bila dilihat rentang perbandingan nilai perbandingan Prasiklus dengan Siklus I sebagai berikut.

Tabel 29. Perbandingan Nilai Prasiklus dengan Siklus I No

Hasil Tes

Pencapaian Pencapaian Prasiklus

Siklus I

1. Jumlah siswa kelas III

2. Nilai tertinggi

3. Nilai terendah

4. Nilai rata-rata

5. Jumlah siswa yang tuntas

6. Jumlah siswa yang tidak

Tuntas

7. Persentase ketuntasan

8. Persentase ketidaktuntasan Belajar 65% 35%

Dari paparan data hasil nilai tes prestasi belajar IPA siswa kelas III SD Muhammadiyah Karangkajen IV pada prasiklus dan siklus I, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan nilai tes prestasi belajar IPA dari sebelumnya diterapkan tindakan dan setelah diterapkan tindakan pada siklus I. Perubahan nilai juga dapat dilihat dari perbandingan hasil nilai tes prestasi belajar IPA siklus I ke siklus II. Berikut adalah tabel perubahan nilai tes prestasi belajar IPA dari siklus I ke siklus II.

Tabel 30. Tabel Perubahan Nilai Tes Prestasi Belajar IPA Dari Siklus

I Ke Siklus II

No Inisial Siswa Perbandingan Nilai Tes Siklus I

Siklus II Perubahan

1. A 50 93 43

2. B 92 93 1

3. C 96 93 -3

4. D 100

96 -4

5. E 96 93 -3

6. F 100

93 -7

7. G 88 89 1

8. H 92 82 -10

9. I 96 100

10. J

11. K

96 82 -14

12. L

13. M

96 -4

14. N

15. O

16. P

96 93 -3

17. Q

18. R

19. S

38 86 48 Rata-rata

20. T

Dari tabel 30 dapat dipaparkan perubahan nilai rata-rata prasiklus, siklus I dan siklus II dalam grafik 1 sebagai berikut.

siklus II (83) Gambar 11. Grafik Perubahan rata-rata nilai tes siswa prasiklus,

Pra Siklus (56)

Siklus I (75)

siklus I dan siklus II

Dari tabel perubahan rata-rata tersebut bisa diketahui bahwa jumlah nilai prestasi belajar pada siklus II mengalami perubahan. Bila dilihat rentangan nilai perbandingan siklus I dengan siklus II sebagai berikut.

Tabel 31. Perbandingan Nilai Prasiklus dengan Siklus I No

Hasil Tes

Pencapaian Pencapaian Siklus I

Siklus II

1. Jumlah siswa kelas III

2. Nilai tertinggi

3. Nilai terendah

4. Nilai rata-rata

5. Jumlah siswa yang tuntas

6. Jumlah siswa yang tidak

Tuntas

7. Persentase ketuntasan

8. Persentase ketidaktuntasan

Belajar

Perubahan nilai secara keseluruhan mulai dari prasiklus, siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Berikut tabel perubahan nilai tes prestasi belajar IPA siswa dari prasiklus, siklus I, siklus II.

Tabel 32. Perbandingan Nilai Tes Prasiklus, Siklus I dan Siklus II No Inisial

Perbandingan Nilai Tes Siswa Prasiklus Siklus I Perubahan Siklus II Perubahan

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah nilai tes prestasi belajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diadakannya PTK. Peningkatan nilai tes prestasi dapat dilihat dari rata-rata nilai yang meningkat dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Rata-rata nilai pada prasiklus sebesar 56 dengan persentase 56%, siklus I sebesar 75 dengan persentase 75% dan siklus II sebesar 83 dengan persentase 83%. Bila dilihat rentang nilai perbandingan prasiklus, siklus I dengan siklus II sebagai berikut.

Tabel 33. Perbandingan Nilai Prasiklus dengan Siklus I dan Siklus II No

Hasil Tes

Pencapaian Pencapaian Pencapaian

Prasiklus

Siklus I Siklus II

1. Jumlah siswa kelas

III

2. Nilai tertinggi

3. Nilai terendah

4. Nilai rata-rata

5. Jumlah siswa yang

tuntas

6. Jumlah siswa yang

tidak tuntas