METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Menurut Kunandar (2008:45) bahwa “penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas ”. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.
PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki
rasionalitas dan keadilan tentang: 1) praktik-praktik kependidikan mereka, 2) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan 3) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan David Hopkins dikutip oleh (Kunandar, 2008:45-46). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam PTK itu pasti ada permasalahan yang ingin diselesaikan melalui suatu tindakan baru yang terencana dalam situasi nyata untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan menganalisis pengaruh dari perlakuan tersebut. Adapun model desain penelitian yang dipakai peneliti adalah sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Siklus II
Pelaksanaan
Observasi
Gambar 6. Model Desain Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto &
Suhardjono, 2009: 16)
Berikut ini merupakan prosedur penelitian yang akan dilakukan pada siklusnya adalah sebagai berikut:
1. Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Karangkajen IV. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, diantaranya sebagai berikut.
a. Perizinan Dalam hal ini perizinan, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut.
1) Mengajukan permohonan kepada pihak sekolah dan melaksanakan rencana penelitian yang akan dilaksanakan.
2) Menyerahkan surat izin penelitian dari universitas dan proposal penelitian kepada pihak sekolah.
b. Observasi Setelah mendapat izin dari pihak sekolah untuk mengadakan penelitian, peneliti kemudian melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Melakukan observasi pembelajaran IPA mengenai motivasi dan prestasi belajar di kelas III SD Muhammadiyah Karangkajen IV yang ternyata masih rendah.
2) Melakukan wawancara kepada guru kelas III mengenai proses pembelajaran IPA yang dilakukan selama ini.
2. Kegiatan dalam Siklus
a. Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan ini merumuskan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas, meliputi:
1) Mengkaji dan menganalisis KTSP dan program pembelajaran kelas III B.
2) Menentukan pokok bahasan.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok bahasan yang telah di tentukan.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk setiap pertemuan di kelas yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas siswa di kelas ketika proses pembelajaran.
5) Menyusun instrumen penelitian yang berupa panduan observasi, angket motivasi dan lembar tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas III dalam pembelajaran IPA.
b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahapan ini yaitu pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jenis tindakan yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran Talking Stick. Kegiatan intinya yaitu guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Ketika proses
pembelajaran guru memperkenalkan model Talking Stick kepada siswa. Kegiatan akhir yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan dan pemberian evaluasi.
c. Pengamatan/ Observasi Observasi merupakan salah satu alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi ditujukan untuk melihat motivasi siswa dalam pembelajaran di kelas selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam penelitian. Melalui kegiatan observasi peneliti dapat mengetahui seberapa besar tingkat motivasi siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, serta untuk mengumpulkan atau merekam data yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interperetasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Melalui refleksi, peneliti dapat merenungkan apa yang sudah dilakukan dalam pelaksanaan PTK dibandingkan dengan rencana yang telah dibuat. Disamping itu juga merenungkan masukan-masukan dari observer apa telah dicapai dan apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Dari hasil refleksi diharapkan dapat
mengungkapkan dan merumuskan kendala serta hasil yang telah dicapai. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan dilakukan tindak lanjut ke siklus berikutnya dengan tujuan memperbaiki tindakan dalam pembelajaran dan memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ada pada hasil refleksi siklus sebelumnya.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Sebjek penelitian yaitu siswa kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Dengan jumlah total siswa ada 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan 12 siswa putri. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Talking Stick.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2010: 308). Sementara Suharsimi Arikunto (2006:160) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data atau metode pengumpulan adalah “suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian ”. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Teknik observasi Suharsimi Arikunto (2006:156) menyatakan bahwa “observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera ”. Observasi yang dilakukan
dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dibuat sebagai sebuah acuan. Observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas sebelum dilakukan tindakan. Selain itu digunakan untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa terhadap pembelajaran IPA sebelum menggunakan model pembelajaran talking stick. Penelitian dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Hasil observasi penelitian didiskusikan dengan guru yang bersangkutan untuk kemudian dianalisis bersama-sama untuk mengetahui berbagai kelemahan yang ada dan mencari solusinya. Solusi yang telah disepakati bersama antara guru dan peneliti dilaksanakan pada siklus berikutnya
2. Teknik angket Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya Zainal Arifin (2012:228). Lebih lanjut Sugiyono (2010:199) mengatakan bahwa “angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab ”. Menurut Mustafidah & Taniredja (2011: 44) menyatakan angket (questionnaire) merupakan “suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individual atau kelompok ”. Angket digunakan oleh peneliti, untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa kelas III B di SD Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan Bangunharjo Sewon Bantul.
Terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick apakah ada peningkatan motivasi atau tidak.
3. Teknik Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi yang diperoleh siswa kelas III B di SD Muhammadiyah Karangkajen IV Salakan Bangunharjo Sewon Bantul setelah menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Jenis tes yang digunakan berupa pilihan ganda, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran. Kemudian dibandingkan antara hasil Pra-siklus dengan hasil siklus untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa
4. Teknik Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh selama observasi. Studi dokumen dilakukan dengan cara pengambilan foto pada proses pembelajaran berlangsung. Foto diperlukan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai proses pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Talking Stick.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Peneliti Peneliti adalah orang yang melakukan penelitian terhadap suatu objek, karena untuk menyelesaikan suatu penelitian tidak akan pernah berhasil tanpa adanya seorang peneliti.
2. Lembar observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan pengamatan guna memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi berisi catatan yang menggambarkan berlangsungnya proses pembelajaran di kelas berkaitan dengan motivasi belajar siswa, terdiri dari 5 aspek yang diamati dari aktifitas siswa yaitu: 1) minat dan perhatian siswa, 2) Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya, 3) Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, 4) Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus, 5) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan (Nana Sudjana, 2011: 61). Berikut adalah kisi-kisi observasi motivasi belajar siswa yang digunakan penelitian ini. Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi
1. Minat dan perhatian siswa 1,2
2. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas Belajarnya 3,4
3. Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas 5,6
4. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus 7,8
5. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang
9,10 diberikan
3. Angket Motivasi Menurut Kunandar (2008:173) angket atau kuesioner adalah “sejumlah pertanyaaan tertulis, yang harus dijawab secara tertulis pula oleh
responden ”. Berkaitan dengan hal itu kuesioner atau angket dapat disebut juga sebagai wawancara tertulis. Adanya angket itu ditujukan peneliti untuk memperoleh data yang diinginkan oleh peneliti. Data tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana presentase motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II apakah meningkat atau tidak.
Pada angket motivasi, lembar angket berisi berbagai macam pernyataan yang menunjukkan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa pada proses belajar mengajar IPA. Adapun kisi-kisi angket motivasi berdasarkan pendapat Nana Sudjana, (2011:61) adalah sebagai berikut Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No
Aspek
Butir Jumlah
Positif
Negatif
1. Minat dan perhatian siswa
2. Semangat siswa untuk
7 melakukan tugas-tugas belajarnya
7 mengerjakan tugas
3. Tanggung jawab siswa dalam
4. Reaksi yang ditunjukkan siswa
7 terhadap stimulus
5. Rasa senang dan puas dalam
7 mengerjakan tugas yang
18 17 35 Keterangan: * butir soal yang tidak valid Berdasarkan kisi-kisi angket motivasi belajar yang telah
Jumlah
diujicobakan dari 35 butir pertanyaan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 10 butir soal yaitu nomor 3, 5, 8, 11, 12, 14, 18, 21, 23, dan 32
4. Tes Tes prestasi belajar siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Bentuk soal yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan ganda yang berjumlah 30 item soal, dengan 4 pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d, dengan aturan penilaian untuk jawaban benar skornya adalah 1, jawaban salah skornya 0. Soal-soal yang digunakan untuk tes ini meliputi ruang lingkup materi “Bumi dan alam semesta” kelas III SD, seperti tertera pada kisi-kisi
dibawah ini: Tabel 4. Kisi-Kisi Prestasi Belajar IPA Prasiklus
Butir soal bahasan
Pokok
Sub pokok bahasan
C1 C2 C3 Bumi
Macam-macam bagian dari bumi 11, 25* 16, 17, 27 18,30 dan
13, 26,28 19*,29 Alam
Pengertian dari daratan dan lautan
10, 20 Semesta
Bagian-bagian dari daratan
Bagian-bagian dari lautan
Bentuk bumi
8 15 8 Jumlah seluruh butir soal
Jumlah item
30 Keterangan
C1: Mengingat C2: Memahami C3: Menerapkan * : butir soal yang gugur
Berdasarkan kisi-kisi tes awal prestasi belajar IPA yang telah diujicobakan dari 30 butir soal pada prasiklus diperoleh 7 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 9, 12, 19,21, 22, 23, dan 25. Tabel 5. Kisi-Kisi Post-Test Prestasi Belajar IPA Siklus I
Butir soal bahasan
Pokok
Sub pokok bahasan
C1 C2 C3 Bumi
4*, 9 11* dan
Pengertian cuaca
18 Alam
kondisi cuaca
Simbol-simbol cuaca
10, 15 Pengaruh kondisi cuaca terhadap
manfaat cuaca
kegiatan manusia
6 19 5 Jumlah seluruh butir soal
Jumlah item
Keterangan C1: Mengingat C2: Memahami C3: Menerapkan * : butir soal yang gugur
Berdasarkan kisi-kisi post-test prestasi belajar IPA siklus I yang telah diujicobakan dari 30 butir soal pada siklus I diperoleh 4 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 4, 11, 16, dan 21.
Tabel 6. Kisi-Kisi Post-Test Prestasi Belajar IPA Siklus 2 Pokok
Butir soal bahasan
Sub pokok bahasan
C1 C2 C3 Bumi
7,8,9 dan
Jenis- jenis sumber daya alam
10 Alam
Cara memanfaatkan sumber daya
alam
Semesta Bencana alam dapat merusak 5,15, 16,14 26,27 kelestarian sumber daya alam
18 Perilaku manusia yang peduli
Cinta lingkungan
4 19 7 Jumlah seluruh butir soal
Jumlah item
30 Keterangan C1 : Mengingat C2 : Memahami C3 : Menerapkan * : Butir soal yang gugur
Berdasarkan kisi-kisi post-test prestasi belajar IPA siklus II yang telah diujicobakan dari 30 butir soal diperoleh 2 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 24 dan 29.
5. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) “dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis ”. Instrument dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran dan untuk
memperkuat data yang diperoleh. Dokumen-dokumen tersebut berupa foto mengenai kegiatan siswa, serta hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Foto berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan penting yang terjadi di dalam kelas.
F. Uji Coba Instrumen
Data mempunyai kedudukan yang paling tinggi dalam penelitian, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data (Mustafidah & Taniredja, 2011: 41). Berdasarkan intrumen di atas maka peneliti melakukan uji coba instrumen. Uji coba tersebut antara lain:
1. Uji Validitas butir Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Cara menghitung validitas item tersebut dapat mengkorelasikan skor butir dan skor total. Koefisien validitas item dan validitas soal tes prestasi dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 170).
XY ( X )( Y )
XY
X ( X ) }{ N Y ( Y ) }
Keterangan:
r XY = koefisien korelasi antara X dan Y
X = skor item
= skor total
∑X
= jumlah skor butir
∑Y
= jumlah skor total
∑X 2
= jumlah kuadrat butir ∑Y 2 = jumlah kuadrat total
∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total N
= jumlah responden
Untuk mengetahui butir soal valid atau tidak, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment yang diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Peneliti dapat mengetahui valid tidaknya butir soal yang telah digunakan. Item dianggap sahih atau valid jika koefisien korelasi r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf siknifikan 5%.
Dari hasil perhitungan r hitung dibandingkan dengan r tabel produk moment pada taraf signifikasi 5%. Jika r hitung lebih besar dari r tabel 5% maka butir soal tersebut valid. Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 20 (N = 20) maka r tabel dengan taraf signifikasi 5% adalah 0,444 (r = 0,444). Berdasarkan hasil uji coba validitas angket motivasi belajar siswa dari 35 butir pertanyaan yang dinyatakan tidak valid sebanyak 10 butir soal yaitu nomor 3,5,8,11, 12, 14, 18, 21, 23, dan 32.
Selanjutnya untuk uji validitas soal tes prestasi 30 butir soal pada siklus I diperoleh 4 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 4, 11,
16, dan 21. Hasil perhitungan uji validitas soal tes prestasi pada siklus II diperoleh 2 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 24 dan 29.
2. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221) Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Untuk mencari reliabilitas angket maka digunakan rumus Alpha. Berikut ini adalah rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2010: 365) sebagai berikut:
Keterangan: k
= banyak item yang valid
= mean kuadrat kesalahan = varians total
Disebut reliabilitas jika koefisien korelasi r tt dengan p ≤ 0,05. Untuk reliabilitas angket diklasifikasikan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2010: 177).
Tabel 7. Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Reliabilitas
Klasifikasi 0,80 ≤ r tt ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ r tt ≤ 0,80 Tinggi 0,40 ≤ r tt ≤ 0,60 Sedang 0,20 ≤ r tt ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ r tt ≤ 0,20 Sangat Rendah
Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, menghasilkan jumlah soal yang valid sebanyak 25 butir, r tabel
=0,444 rhitung diperoleh : 0,895 kemudian dibandingkan dengan r tabel , karena >r tabel yaitu 0,895 > 0,444 maka instrumen angket motivasi yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Untuk pengujian reliabilitas tes dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan Rumus KR-20, karena tes tersebut skor jawaban hanya dua, yaitu satu (1) dan nol (0). Artinya jika jawaban benar skor 1, jika jawaban salah skor 0. Pada instrumen ini, uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Kuder Richardson. Rumus KR-20 adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2013: 186).
Keterangan: = reliabilitas instrumen
pi = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar qi
= 1-pi pq
= jumlah hasil perkalian antara p dengan q k
= jumlah item yang valid = varians total
Pada penelitian ini reliabilitas instrumen hasil tes prestasi belajar siklus I, sama dengan 0,953, adapun r tabel pada siklus I adalah 0,444. Sedangkan pada siklus II, mencapai 0,920 yang keduanya lebih besar dari pada r tabel dengan r tabel pada siklus II sebesar 0,444. Dengan demikian, instrumen dinyatakan reliabel
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik berikut.
1. Analisis Data Hasil Observasi Observasi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah observasi tingkat motivasi belajar siswa kelas III B SD Muhammadiyah Karangkajen IV. Instrumen observasi terdiri dari sepuluh pernyataan menggunakan angket yang bentuk instrumennya adalah checklist dimana spesifikasi tingkat skornya 1-4. Spesifikasi perskoran penilaian observasi dapat dilihat pada table 7.
Tabel 8. Spesifikasi Penskoran Penilaian Observasi Skor No Kode
Keterangan
Pernyataan positif Pernyataan negatif
1. TS
Tidak Setuju
2. KS
Kurang Setuju
Sangat Setuju
Untuk tingkat motivasi belajar siswa tersebut menggunakan rumus sebagai berikut.
P = x 100%
Keterangan : P : persentase
: jumlah perolehan skor N : jumlah skor kriterium
2. Analisis Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Untuk lembar angket motivasi spesifikasi tingkat skornya 1-4 berikut
keterangannya: Tabel 9. Spesifikasi Penskoran Penilaian Angket
Skor No Kode
Keterangan
Pernyataan positif Pernyataan negatif
1. TS
Tidak Setuju
2. KS
Kurang Setuju
Sangat Setuju
Hasil perolehan data dalam penelitian ini berbentuk data kuantitatif yang kemudian akan dihitung secara statistik deskriptif dengan cara berikut.
a) Menghitung skor setiap butir pernyataan sesuai dengan pedoman perskoran yang telah dibuat,
b) Menghitung skor yang diperoleh tiap siswa,
c) Mengkatagorikan skor berdasarkan tabel rentang perolehan skor,
d) Menghitung jumlah siswa dari tiap interval skor,
e) Menghitung persentase jumlah siswa dari setiap interval skor,
f) Menghitung perubahan jumlah siswa dari setiap interval skor. Untuk mencari persentase jumlah siswa dari interval skor
menggunakan rumus sebagai berikut. P = x 100%
Keterangan : P : persentase siswa yang tuntas
F : jumlah siswa dari tiap interval skor N : jumlah semua siswa Analisis ini dilakukan pada saat tahap refleksi, dan hasilnya sebagai
bahan refleksi untuk perencanaan lanjut dalam siklus berikutnya sekaligus juga dijadikan bahan refleksi memperbaiki pembelajaran.
3. Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa dilihat dari hasil tes siklus I dan II untuk menentukan peningkatan nilai individu. Hasil perhitungan nilai rata-rata hasil tes dari siklus I dan siklus II dibandingkan dan dihitung berdasarkan rumus di bawah ini. (Suharsimi Arikunto, 2013: 229)
Rumus rata-rata: X =
Keterangan:
X = Rata-rata n = Banyaknya siswa
= Jumlah nilai seluruh siswa
Besarnya persentase peningkatan nilai siswa, dirumuskan sebagai berikut.
Rumus nilai presentase:
Keterangan : P = Persentase peningkatan nilai rata-rata
= Nilai rata-rata siklus I = Nilai rata-rata siklus II
Sehingga dari perbandingan persentase tersebut dapat diketahui peningkatannya. Sedangkan untuk menghitung persentase siswa yang memenuhi KKM, digunakan rumus sebagai berikut :
P = x 100%
Keterangan : P = Persentase siswa yang tuntas F= Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥75
A = Jumlah siswa yang mengikuti tes.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah ketika tercapai peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA serta prestasi belajar IPA siswa yang meningkat pula. Indikator tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa dilihat selama proses pembelajaran berlangsung maupun dari peningkatan persentase angket
53
motivasi belajar siswa dalam tiap siklus. minimal 5 % dari analisis angket rata-rata kelas dan dikategorikan sangat tinggi.
2. Adanya peningkatan prestasi belajar dari setiap siklus. Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat setelah dilakukan tindakan, minimal 70 % dari banyak siswa memperoleh skor tes diatas nilai KKM yaitu 75 dibanding sebelum dilakukan tindakan.