WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

2.4 WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Menurut Charter (2008) sistem informasi geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data tereferensi secara spasial atau koordinat- koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data.

Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi SIG ke depannya mengarah kepada aplikasi berbasis website yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukkan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum SIG Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi SIG ke depannya mengarah kepada aplikasi berbasis website yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukkan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum SIG

Tabel 2.1 Prinsip-prinsip Pengembangan SIG GIS Prinsip

Pengembangan Web

Data Input

Client

Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial Analisis Data

GIS Library di Server

Representasi Data Client/Server

Sumber : Denny Charter, 2008

Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan website maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standar dari geo data berbeda-beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem

Client Server

Gambar 2.18 Arsitektur Web GIS

Sumber : Charter, 2008

Gambar di atas menunjukkan arsitektur minimum sebuah sistem Web GIS. Aplikasi berada di sisi client yang berkomunikasi dengan server sebagai penyedia data melalui web protocol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Aplikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan Plugin atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web server bertanggung jawab terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web juga mengatur komunikasi dengan server side GIS komponen. Server side GIS komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menerjemahkan query ke dalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya server side GIS komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional Gambar di atas menunjukkan arsitektur minimum sebuah sistem Web GIS. Aplikasi berada di sisi client yang berkomunikasi dengan server sebagai penyedia data melalui web protocol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Aplikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan Plugin atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web server bertanggung jawab terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web juga mengatur komunikasi dengan server side GIS komponen. Server side GIS komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menerjemahkan query ke dalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya server side GIS komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional

Gambar 2.19 Perbandingan Thin dan Thick Sistem pada Client Server

Sumber : Charter, 2008

Pendekatan 1 : Thin Client : Memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisa data dilakukan berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan dikirimkan ke client dalam format HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar sehingga dapat dilihat dengan browser. Pada pendekatan ini interaksi pengguna terbatas dan tidak fleksibel.

Pendekatan 2 : Thick/Fat Client : Pemrosesan data dilakukan di sisi client, data dikirim dari server ke client dalam bentuk data vektor yang disederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali dilakukan di sisi client. Cara ini menjadikan user dapat berinteraksi lebih interaktif dan fleksibel.

Sementara internet merupakan kumpulan jaringan komputer yang tersebar secara geografis dan terhubung dalam satu alat komunikasi dan protokol yang sama sehingga memungkinkan untuk saling berhubungan. Web atau lebih dikenal dengan world wide web (www) merupakan aplikasi jaringan yang mendukung terlaksananya HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dalam suatu jaringan internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa internet tidak sama dengan web. Internet merujuk ke pada infrastruktur jaringan, sedangkan web merujuk kepada salah satu aplikasi yang berjalan dalam jaringan internet. Oleh karena itu menurut Peng dan Ming dalam Murdiyanto (2010), Internet GIS tidak sama dengan Web GIS. Internet GIS merujuk kepada penggunaan internet untuk melakukan pertukaran data, melakukan analisis spasial, dan menyajikan hasil analisis. Sedangkan Web GIS menggunakan aplikasi web dalam melakukan operasi GIS.

Lucas dalam Riyanto dan Putra (2009) mendefinisikan sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegerasi dalam kesatuan variabel atau komponen.

Suatu sistem pada kenyataannya dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem harus saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analis dan perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari sistem tersebut.

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.

Kumpulan data yang digunakan dalam sistem informasi ini akan diolah, kemudian disajikan dalam bentuk formulir-formulir, grafik, tabel, dan bentuk lainnya. Sehingga kumpulan data yang sebelumnya tidak mempunyai arti akan menjadi sebuah informasi yang berguna bagi pengguna setelah diolah dalam sistem informasi. Sistem informasi dapat dibagi menjadi enam komponen. Komponen komponen tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Masukan (input) Input adalah semua data yang dimasukkan ke dalam sebuah sistem informasi. Input dapat berupa sebuah data, atau sekumpulan data dan dokumen- dokumen yang kemudian membentuk formulir-formulir tertentu. Sekumpulan data mengalami proses pencatatan, pengkodean, pengeditan, dan lainnya.

2. Proses Proses adalah suatu tindakan yang mengolah data masukan menjadi data keluaran. Proses ini memilki algoritma tertentu sehingga dapat mengolah data menjadi informnasi yang berguna bagi pengguna.

3. Keluaran (output) 3. Keluaran (output)

4. Teknologi Teknologi adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengolah sistem informasi menjadi lebih handal. Teknologi bisa berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan juga manusia. Perangkat keras berupa perangkat CPU, monitor, mouse, keyboard dan lain-lain. Perangkat lunak berupa aplikasi yang digunakan. Sedangkan manusia berfungsi sebagai programmer, analis sistem, atau bekerja sebagai maintenance sistem.

5. Basis Data (Database) Basis data adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data. Basis data ini disimpan dalam perangkat keras dan diolah oleh perangakat lunak. Basis data ini terdiri dari kumpulan file-file yang dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu.

6. Kendali (control) Kendali adalah sebuah tindakan yang digunakan untuk menjaga sistem informasi agar tetap berjalan dengan baik. Kendali berperan sangat penting untuk sebuah sistem informasi. Karena jika sistem informasi ini tidak lagi berfungsi dengan baik, output yang diperoleh pun tidak lagi akurat dan relevan.