2.4. Teori Tentang Financing
2.4.1. Pengertian Financing
Financing atau pendanaan merupakan salah satu keputusan keuangan yang harus ditetapkan oleh manajer keuangan. Pendanaan ini sama dengan penentuan
struktur modal perusahaan. dan untuk mengukurnya, digunakan rasio leverage Debt to equity ratio.
Pembiayaan dividend hanya dapat dilakukan ketika seorang manajer menyetujui bahwa mereka dapat mengelola kebijakan dividend yang baru dimasa
yang akan datang. Sehingga semakin tinggi hutang maka semakin kecil dividend yang dibayarkan karena pembiayaan eksternal atau hutang cenderung memiliki resiko
yang tinggi dibandingkan dengan pembiayaan internal. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan
utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan Ang 1997:18.35. Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin
besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya. Apabila perusahaan
menentukan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan
tersebut, hal ini berarti hanya sebagian kecil saja pendapatan yang dapat dibayarkan sebagai dividend Riyanto 2001:267. Peningkatan utang ini akan mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan
membayar dividend Sudarsi 2002:80.
Hubungan Financing dengan kebjakan dividen dipengaruhi oleh rasio
leverage yaitu Debt to Equity Ratio DER. Artinya kebijakan dividen dilakukan, apabila perusahaan tersebut dapat mengelola kebutuhan pembayaran hutang pada
periode yang akan datang.
2.4.2. Rasio Financing
Financing yang diukur dengan indicator Debt to Equity Ratio DER, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya,
yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Oleh karena itu semakin rendah DER akan semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Debt to Equity Ratio DER atau rasio hutang terhadap modal merupakan rasio antara modal
pinjaman dengan modal sendiri yang pada gilirannya akan mempengaruhi pembagian dividend, sebab semakin besar rasio DER, semakin cenderung
perusahaan mengutamakan pelunasan kewajibannya daripada pembayaran dividend Sartono, 2001:66. Rasio ini dihitung dengan rumus Sartono 2001:66
Total hutang Total Debt DER =
Modal sendiri Equity
Universitas Sumatera Utara
2.5. Teori Tentang Dividen 2.5.1. Pengertian Dividen