Metode yang digunakan dalam penentuan responden dalam penelitian ini adalah metode Purposive Sampling, yaitu pelaku dari setiap stakeholder yang
berkaitan dengan penelitian petani, industri, lembaga pendukung, pedagang olahan salak metode pengambilan sampel dengan Snowball Sampling yaitu
menelusuri dengan mewancarai pengusaha olahan salak dan konsumen dengan metode Accidental.
Responden yang diperlukan dalam menentukan strategi pengembangan agroindustri salak diambil dari petani, industri, pedagang, lembaga pendukung
dan konsumen.
Tabel 5. Daftar Responden Penelitian
No Sumber Responden
Jumlah Responden
Keterangan
1 Produsen Salak
23 Petani Salak
2 Pelaku Agroindustri Salak
1 Industri pengolahan buah Salak
Agrina 3
Pemasar Hasil olahan salak 3
Pedagang olahan salak 4
Lembaga pendukung 3
Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Badan Ketahanan Pangan
5 Konsumen
5 Masyarakat Umum
Total 35
3.3 Metode Pengumpul Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada
responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang
diperoleh dari instansi atau lembaga terkait dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Pengambilan Data Primer dan Data Sekunder No
Jenis Data Sumber
1 Data Primer
-Karakteristik Sampel Kuesioner
-Faktor Internal yang mempengaruhi pengembangan agroindustri salak
Kuesioner -Faktor eksternal yang mempengaruhi
pengembangan agroindustri salak Kuesioner
2 Data Skunder
-Luas panen salak Badan Pusat Statistik
Tapanuli Selatan -Produksi
Badan Pusat Statistik Tapanuli Selatan
-Jumlah industri kecil dan tenaga kerja Badan Pusat Statistik
Tapanuli Selatan
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan masalah 1 digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam mengembangkan usaha agroindustri salak di daerah penelitian. Untuk menyelesaikan masalah 2 digunakan metode analisis SWOT dari
usaha agroindustri salak di daerah penelitian untuk menentukan strategi pengembangan usaha.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Definisi
1. Agroindustri salak merupakan suatu perlakuan dengan mengolah yang
bahan baku utamanya salak dengan teknologi tertentu menjadi berbagai produk olahan untuk menghasilkan nilai tambah ekonomis.
Universitas Sumatera Utara
2. SWOT merupakan salah satu alat analisis manajemen yang digunakan
untuk mensistematisasikan masalah dan menyusun pilihan-pilihan strategi. 3.
Kekuatan Strengths adalah unsur-unsur yang jika digunakan dengan baik akan memperkuat tujuan atau sasaran.
4. Kelemahan Weakness adalah kekurangan yang jika dibiarkan akan
menggerogoti kekuatan sehingga tujuan menjadi tidak tercapai atau gagal. 5.
Peluang Opportunities adalah kesempatan yang ada sehingga jika kita mempergunakan kesempatan secara efektif dan tepat guna memungkinkan
sasaran dapat dicapai dengan baik. 6.
Ancaman Threats adalah bahaya atau gangguan yang terdapat dalam suatu sistem yang jika dibiarkan akan menggerogoti kekuatan yang ada
dan membuat usaha semakin lemah. 7.
Strategi pengembangan adalah usaha-usaha yang dilakukan guna mengembangkan usaha agroindustri salak.
Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah : 1.
Responden adalah petani, pelaku agroindustri salak, pedagang olahan salak, lembada pendukung dan konsumen olahan salak yang terletak di
daerah penelitian. 2.
Waktu penelitian adalah tahun 2013. 3.
Tempat penelitian di Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
RESPONDEN
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Parsalakan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan dan yang menjadi daerah penelitian. Berikut
deskripsi daerah penelitian Desa Parsalakan : 4.1.1 Luas dan Letak Geografis
Desa Parsalakan berada di Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah sebesar 3.200 Ha. Jarak
Desa Parsalakan dengan Kecamatan Angkola Barat Sitinjak adalah 9 km, jarak ke Kabupaten Tapanuli Selatan Sipirok adalah 40 km dan jarak ke Ibukota
Provinsi Sumatera Utara Medan adalah 460 km. Secara administrasi Desa Parsalakan mempunyai batas – batas sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Paya Tobotan
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Aek Latong Siamporik
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Paya Pusat Aek Nabara
• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sawah Sialogo
4.1.2 Keadaan Penduduk
Berikut distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Parsalakan:
Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Parsalakan Tahun 2011
Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah
Persentase
Laki-Laki Perempuan
1334 1325
50.17 49.83
Total 2659
100.00 Sumber : Kantor Desa Parsalakan, 2011
Universitas Sumatera Utara