Berdasarkan diagram diatas ditemukan bahwa sumber utama dari A β berasal dart sel
neuron. Produksi A β diawali dengan pelepasan protein prekursor amiloid APP oleh
sekretase β- dan γ sesuai dengan proporsi aktivitas neuron. Aβ dieliminasi oleh otak melalui
Empat jalur utama: a degradasi proteolitik oleh endopeptidase seperti neprilysin dan insulin degrading enzyme IDE; b pembersihan yang dimediasi oleh reseptor di sel pada
parenkim otak microglia, astrosit dan sebagian kecil oleh neuron; c transport aktif kedalam darah melalui sawar darah otak; d eliminasi di sepanjang jalur perivaskuler dimana cairan
interstisial mengalir ke otak. Carrier khusus seperti ApoE dan atau mekanisme transport reseptor seperti low density lipoprotein receptor LDLR dan LDLR related protein LRP1
terlibat pada seluruh jalur pembersihan selular utama. Deposisi vaskular difasilitasi oleh faktor-faktor yang meningkatkan rasio A
β40:Aβ42 peningkatan Aβ42 menyebabkan oligomerisasi dan pembentukan plak amiloid. Apabila proses pembersihan ini gagal karena
misalnya faktor usia, A β akan terjebak dan tidak terdrainase di jalur perivaskuler ke dalam
membrane basalis kapiler atau arteriol otak yang menyebabkan terjadinya CM. Alel ApoE memiliki efek yang berbeda pada proses selular dan molecular pembentukan AO. 8 Peranan
dari alel ApoE yang berbeda pada berbagai jalur di otak yang berperan pada pathogenesis terjadinya CM Charidimou A, 2012.
2.6.4 Koagulopati dan perdarahan intraserebral pasta terapi trombolitik
Koagulopati baik disebabkan oleh kelainan kongenital maupun akibat efek samping
pengobatan, berhubungan dengan terjadinya perdarahan intraserebral. Penggunaan
antikoagulan Coumadin memiliki peningkatan risiko 6 hingga 11 kali lipat terjadinya perdarahan intraserebral spontan. Petty et al melaporkan bahwa risiko terjadinya perdarahan
intraserebral meningkat dan waktu ke waktu dari 1 pada 6 bulan, menjadi 7 pada 2 hingga
Universitas Sumatera Utara
3 tahun pengobatan. Meskipun dosis obat yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan risiko perdarahan, kebanyakan kasus perdarahan terjadi pada rentang dosis standar. Riwayat stroke
atau trauma kepala sebelumnya tidak jelas berhubungan dengan perdarahan akibat koagulopati.
Perdarahan intraserebral akibat terapi trombolitik 20 terjadi di luar distribusi vaskular yang terlibat stroke iskemik. Gebel melaporkan bahwa 77 perdarahan intraserebral
akibat terapi trombilitik terjadi di daerah lobar. Perdarahan akibat terapi trombolitik terjadi soliter pada 66 kasus, konfluens pada 80 kasus, dan menunjukan gambaran blood-fluid
level pada 82 kasus. Pfleger 1994 melaporkan bahwa gambaran blood-fluid level 98 spesifik untuk adanya PT atau APTT yang tidak normal.
2.6.5 Perdarahan akibat infark serebri
Infark serebri memiliki risiko terjadi perdarahan intraserebral sebesar 5 hingga 22 kali lipat. Hubungan yang erat antara infark dengan perdarahan intraserebral tidak mengherankan,
karena kedua kelainan ini memiliki faktor risiko yang sama, yakni hipertensi. Pada penelitian di Greater Cinninati, 15 pasien yang mengalami perdarahan intraserebral memiliki riwayat
stroke sebelumnya. Woo 2002 juga melaporkan bahwa 13 dari seluruh perdarahan intraserebral disertai faktor risiko stroke iskemik.
2.6.6 Hipokolesterolemia
Hipokolesterolemia merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan intraserebral dibandingkan individu yang memiliki kadar kolesterol yang normal. Analisis multivariat yang
dilaporkan oleh Giroud, 1995 di Dijon, Perancis, faktor risiko yang signifikan pada perdarahan intraserebral adalah hipertensi dan kadar kolesterol yang rendah. Okumura, 1999
juga melaporkan bahwa kadar kolesterol yang rendah juga merupakan faktor risiko yang signifikan pada pria, dan tidak signifikan secara statistik pada wanita. Segal, 1999
Universitas Sumatera Utara
melaporkan bahwa 47 kasus perdarahan intraserebral yang letaknya dalam memiliki kadar kolesterol yang rendah dibandingkan dengan 27 pada kasus perdarahan lobar.
2.6.7 Konsumsi alkohol