Sistem Internasional Konsep Teoritis 1. Kepentingan Nasional

sering diputuskan berdasarkan analisis-analisis objektif terhadap keadaan eksteren dan interen, akan terdapat imperatif yang kuat untuk menjalankan kebijakan beresiko tinggi atau memerintahkan perubahan tujuan, peran, orientasi, atau tindakan secara mendadak. 22

4.4. Sistem Internasional

Para pemimpin puncak dapat pula menjalankan petualangan luar negeri untuk memperkuat kedudukan politik mereka di dalam negeri. Pada rezim-rezim yang dipimpin oleh para pemipin yang berkharisma, para pengambil keputusan dapat mencapai kepuasan pribadi yang cukup besar apabila mereka dapat menjalankan kekuasaan dengan sewenang-wenang, mencari prestise internasional, atau mengagungkan diri mereka sendiri dengan pamer atau ekspedisi militer keluar negeri. Bagian ini akan menjelaskan faktor eksternal atau dengan kata lain keadaan diluar sebagai alat analisis dalam menjelaskan dan memahami politik luar negeri RRC. Sistem internasional dapat dirumuskan sebagai suatu himpunan kesatuan- kesatuan politik yang merdeka yang cukup sering berinteraksi dan mengikuti proses yang teratur. 23 22 Holsti jilid 2, op. cit, hal. 108 23 Ibid, hal. 29 Perilaku kebijakan luar negeri digambarkan sebagai suatu rekasi terhadap lingkungan eksternal. Perilaku maupun tindakan negara lain dapat merangsang politik luar negeri negara lainnya. Lingkungan eksternal dan khususnya struktur kekuatan dan pengaruh dalam sistem internasional mempunyai pengaruh yang sangat besar pada orientasi atau tujuan umum suatu negara terhadap bagian dunia lainnya. Karakteristik utama setiap sistem internasional dapat dipergunakan sebagai suatu perangkat variabel untuk membantu menjelaskan politik luar negeri dari komponen unit politik sistem itu. Universitas Sumatera Utara Semenjak tahun 1947, Amerika Serikat dan Uni Soviet memegang kepemimpinan dalam mencetuskan dan merumuskan isu-isu internasional. 24 Hubungan Uni Soviet dan Amerika Serikat mencakup lingkup permasalahan yang sangat luas, yang menyebabkan dunia secara sah terbagi dalam dua kutub yang berlawanan. Kondisi ini menyebabkan negara-negara lain hanya mempunyai sedikit pilihan dalam menentukan kebijakan luar negerinya. Sistem internasional yang bersifat dua kutub ini memunculkan persepsi tentang adanya zero-sum game antara dua negara adikuasa dimana perolehan atau keuntungan gain bagi satu pihak dengan sendirinya menjadi kerugian loss bagi pihak lainnya. 25 Proses perumuan kebijakan dalam dan luar negeri tanpa mempertimbangkan faktor-faktor dari luar adalah sangat kecil kemungkinannya. Kekurangan sumber-sumber membuat banyak negara berkembang lemah dalam semua dimensi; untuk bertahan negara tersebut memerlukan bantuan sumber- sumber ekonomi dari luar, yang sering merupakan bantuan yang sifatnya Dalam konstelasi ini, sebagaimana yang dikatakan Andrew J. Nathan dan Robert S. Ross, RRC merupakan satu-satunya negara yang beridiri di persimpangan dari dua kekuatan, sebuah target yang sangat mempengaruhi permusuhan keduanya. Atau dengan kata lain posisi RRC dalam struktur ini tidak sepenuhnya berada di bawah dominasi dari dua kekuatan tersebut. Keadaan ini, ditambah dengan lahirnya Gerakan Non Blok, dimana RRC menjadi salah satu anggotanya, memberikan tempat untuk alternatif pilihan-pilihan yang lebih banyak dan strategis bagi RRC dalam merumuskan kebijakan luar negeri untuk mencapai tujuan nasionalnya sendiri. 24 Lyn H. Miller, Agenda Politik Internasional, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006, hal. 118 25 Andre H. Pareira, Perubahan Global dan Perkembangan Studi Hubungan internasional, Bandung, Citra Adtiya Bakti, 1999, hal. 37 Universitas Sumatera Utara kemanusiaan ataupun bantuan yang sifatnya membangun, bantuan militer untuk membangun atau bahkan memelihara angkatan bersenjata yang belum mapan, yang sering lebih banyak digunakan untuk mempertahankan rejim melawan para pengkritik internal daripada melawan serangan dari luar. Selain dari negara terdapat juga aktor non negara yang mempunyai pengaruh yang tidak sedikit. Beberapa aktor non negara tersebut seperti gerakan pembebasan, partai, gerakan politik, perusahaan multi nasional, dan organisasi antarpemerintah. Walaupun aktor non negara tidak memiliki atribut kedaulatan, namun gerakan mereka sering memiliki berbagai konsekuensi penting terhadap sistem internasional. 26 Misalnya Organisasi Pembebasan Palestina PLO yang menjalin hubungan diplomatik dengan sejumlah besar pemerintah dan kelompok militan dari luar negeri, dimana PLo memiliki politik luar negeri sendiri, menyebarkan propaganda, menjalin hubungan dengan semua simpatisan di seluruh dunia, dan membeli persenjataan baik dari perusahaan pemerintah maupun dari perusahaan swasta luar negeri. 27 26 Holsti jilid 1, op. cit, hal. 73 27 Ibid Organisasi antarpemerintah adalah juga aktor non negara yang angat berpengaruh pada politik internasional dan negara. Organisasi ini sering mengeluarkan kebijakan yang didukung oleh kekuatan persuasi yang dapt dikerahkan oleh organisasi tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB adalah suatu contoh OAP yang pengaruhnya sangat besar dalam politik internasional. Selain PBB beberapa organisasi lain seperti organisasi militer ataupun organisasi ekonomi yang berfungsi sebagai aliansi ,militer, penetapan tarif, penyalur bantuan dan pinjaman luar negeri. OAP tidak saja berpengaruh terhadap anggotanya, tetapi OAP juga berfungsi sebagai suatu aktor politik tunggal dalam hubungannya dengan non anggota. Universitas Sumatera Utara 5. Metode Penelitian 5.1. Pendekatan Penelitian