Umum Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Umum

Pada saat ini rangka batang sangat penting untuk pembangunan, seperti konstruksi untuk atap, jembatan, menara atau bangunan tinggi lainnya. Bentuk struktur rangka dipilih karena mampu menerima beban struktur relatif besar dan dapat melayani kebutuhan bentang struktur yang panjang. Struktur rangka juga dapat memberikan estetika yang tinggi untuk konstruksi, seperti konstruksi Menara Eiffel di Paris ataupun konstruksi seperti stadion sepak bola di Eropa. Dalam dunia arsitektur dan struktural, rangka batang adalah konstruksi yang tersusun dari batang-batang tarik dan batang-batang tekan saja, umumnya terbuat dari baja atau kayu. Bentuk paling sederhana dari struktur rangka adalah rangkaian batang yang dirangkai membentuk satu atau lebih unit segitiga. Pola susunan segitiga dipilih karena merupakan struktur yang stabil. Struktur rangka umumnya terletak pada dua perltetakan yang prinsipnya sama dengan perletakan pada struktur balok, yakni perletakan sendi atau rol. Titik rangkai yang menghubungkan elemen rangka disebut sebagai node atau titik sambung. Dian Ariestadi, 2008 Gambar I.1 Tipikal Struktur Rangka Batang

I.2 Latar Belakang

Saat ini, struktur rangka berkembang sangat cepat baik terhadap geometris ataupun pembebanannya yang semakin kompleks. Hal ini, membuat analisis rangka batang mendapat perhatian dari banyak desainer dan konsultan. Struktur rangka batang harus dirancang sedemikian rupa, sehingga memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup untuk memenuhi kekuatan dan batas pelayanannya. Agar mencapai persyaratan minimum, maka perlu dilakukan analisis yang akurat untuk menyelidiki reaksi dan gaya yang bekerja dalam setiap elemen rangka batang. Pada umumnya, struktur rangka dihitung dengan menggunakan metode ritter potongan. Pada metode ini, luas penampang di setiap elemen dianggap sama dengan elemen lain. Hal ini membuat perlu dilakukan pengontrolan kembali terhadap struktur rangka tersebut apabila luas penampang di setiap elemen berbeda-beda. Adapun metode yang digunakan adalah metode elemen hingga finite element method yang memiliki tingkat akurasi yang baik karena dapat dibantu dengan penggunaan program-program komputer dalam proses analisisnya, sehingga dapat diketahui relevan atau tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode elemen hingga finite element method. Salah satu program yang dapat digunakan yaitu Matlab. Matlab adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi numerik, yang dikembangkan untuk menjadi sebuah laboratorium matriks. Dengan menggunakan program matlab ini, menciptakan suatu efisiensi dalam pekerjaan perhitungan struktur tanpa memerlukan waktu lama. Delores M. Etter, dkk, 2003

1.3 Tujuan