Kesimpulan Kewajiban Divestasi Pada Penanaman Modal Asing Di Bidang Pertambangan Umum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan penanaman modal asing secara langsung di bidang pertambangan umum harus mengacu pada peraturan perundang-undangan yang terkait baik secara umum maupun khusus mengatur tentang pengaturan penanaman modal asing secara langsung,antara lain Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan juga Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan Umum. Dalam Penanaman Modal dan juga Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan Umum dijelaskan bahwa kerja sama antara pemerintah dengan penanaman modal asing dibuat dalam bentuk perjanjian kontrak karya. Pengaturan pertambangan umum di Indonesia saat ini belum cukup memadai, sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum. 2. Penanaman modal asing secara langsung di bidang pertambangan umum harus dibuat berdasarkan perjanjian kontrak karya antara pemerintah dengan penanam modal asing. Yang menjadi subjek dalam kontrak karya ini adalah Pemerintah Indonesia dan badan hukum Indonesia. Modal utama dari badan hukum Indonesia itu adalah berasal dari modal asing. Besarnya modal asing Universitas Sumatera Utara itu, maksimal 95 , sementara untuk modal perusahaan mitra nasionalnya adalah minimal 5 . Perlu diperhatikan tentang kepemilikan saham dalam perusahaan penanaman modal asing di bidang pertambangan, Antara kepentingan pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas dalam suatu perseroan terbatas seringkali bertentangan satu sama lain. Untuk itu, agar terpenuhinya unsur keadilan, diperlukan suatu keseimbangan sehingga pihak pemegang saham mayoritas tetap dapat menikmati haknya selaku mayoritas, termasuk mengatur perseroan. Di lain pihak pihak pemegang saham minoritaspun perlu diperhatikan kepentingannya dan tidak bisa begitu saja diabaikan haknya. Dimana harus diberikan perlindungan bagi pemegang saham minoritas. Hal lain yang juga harus ditetapkan dalam kontrak karya adalah mengenai pembatasan kepemilikan saham asing dalam perusahaan penanaman modal asing, yakni mengacu pada Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 “ cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara” dan juga Pasal 33 ayat 3 “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Dimana PMA tidak boleh diberikan dengan penguasaan penuh atas satu perusahaan. Pemilikan saham asing dalam perusahaan pertambangan umum tidak boleh mencapai 100, paling besar 95 . 3. Pengaturan divestasi saham pada perusahaan penanaman modal asing di bidang pertambangan umum di Indonesia tidak diatur lagi secara khusus dalam regulasi pemerintahan yang baru, tetapi diatur dalam perjanjian kontrak Universitas Sumatera Utara karya yang dilakukan secara kontraktual antara pemerintah dengan pihak penanam modal asing. Hal ini berlaku sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan Umum.

B. Saran