2. setiap perusahaan asing harus bertindak menjadi salah satu kontraktor perusahaan negara; kontraktor yang sebelumnya tunduk pada system konsesi
harus melepaskan hak konsesinya; 3. perusahaan yang beroperasi sebelumnya diberikan masa kontrak dua puluh
tahun untuk melanjutkan eksploitasi di daerah konsesi yang lama. Mereka juga diberikan ijin untuk menyelidiki dan mengembangkan daerah konsesi yang
lama, dengan jangka waktu kontrak tiga puluh tahun; 4. Fasilitas pemasaran dan distribusi diserahkan kepada perusahaan negara yang
mengontrak dalam jangka waktu lima tahun dengan harga yang telah disetujui bersama;
5. Fasilitas kilang akan diserahkan kepada Indonesia dalam waktu sepuluh sampai lima belas tahun dengan nilai yang disetujui bersama;
6. Split antara Pemerintah dan kontraktor asing sebesar 60;40. Pemerintah akan menerima minimal 20 dari pendapatan kotor pertambangan yang dihasilkan
setiap tahun oleh kontraktor asing.
115
C. Tujuan dari Kebijakan Divestasi Saham
Tujuan utama dari adanya kebijakan divestasi bagi perusahaan yang sumber modalnya berasal dari penanam modal asing adalah agar terjadi
peningkatan kapasitas nasional dalam perusahaan tersebut, pemilikan saham mayoritas saham ada pada pemerintah Indonesia, sehingga pemerintah punya
115
Dira, Perkembangan Model Pengelolaan Migas, ditulis pada 23 Februari 2010, diakses melalui
www.google.com , pada tanggal 15 September 2010
Universitas Sumatera Utara
kontrol terhadap perusahaan tersebut.
116
Menurut Bambang, tujuan divestasi ialah untuk memberikan keseimbangan sosial antarperusahaan nasional dan asing.
Divesasi saham asing kepada pemerintah seharusnya mencapai 51 , dan diharapkan akan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.
117
1. Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi menjual bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga
perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan
banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Selain itu perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
2. Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi
merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis
utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
3. Motif ketiga bagi divestasi adalah terkadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi menjual bisnis tertentu mereka
lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar
bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi.
116
www.google.com , diakses tanggal 2 September 2010.
117
http;bisnis.vivanews.com, Senin, 29 Juni 2009 diakses tanggal 5 September 2010.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
118
D. Proses Divestasi Saham yang Seharusnya Dilaksanakan