B. Keuntungan dan Kerugian yang diterima Negara Tax Haven dan Negara
Non Tax Haven
Penertiban atas negara-negara yang menjadi tempat Tax Haven memberikan pajak rendah dan tidak transparan memberikan keuntungan bagi
Indonesia. Namun, untuk memanfaatkan keuntungan tersebut, dibutuhkan petugas pajak yang kompeten. Dalam pertemuan G20, salah satu kesepakatan yang
dicapai adalah penertiban negara-negara Tax Haven. Beberapa negara yang diidentifikasi menjadi Tax Haven di antaranya Malaysia, Singapura, Filipina,
Hong Kong, dan Liechtenstein
88
Bagi Indonesia, penertiban negara Tax Haven membawa keuntungan karena penerimaan pajak menjadi semakin optimal. Selama ini, ada potensi pajak
yang belum tergali. Jika Tax Haven ditertibkan, diharapkan tidak ada lagi penghindaran pajak melalui Transfer Pricing pembayaran pajak di negara yang
menerapkan tarif lebih rendah. Penertiban Tax Haven akan membantu Indonesia dalam meningkatkan penerimaan pajak, akan membantu negara seperti Indonesia,
yang sedang meningkatkan kapasitas, karena mempermudah dan mempercepat .
Indonesia merupakan negara yang dikelilingi oleh banyak negara yang menjadi Tax Haven seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Filipina,
Hong Kong, atau Makau masuk dalam daftar negara-negara Tax Haven menurut daftar yang diterbitkan OECD Organization for Economic Cooperation and
Development .
88
Lucio Velo., Op.Cit., hal 32.
Universitas Sumatera Utara
kemampuan untuk meningkatkan potensi pajak. Akan tetapi, dibutuhkan aparat pajak yang lebih kompeten untuk memanfaatkan potensi tersebut dan yang
memiliki integritas dan mampu mendeteksi operasional perusahaan yang complicated. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten.
Pada lampiran KMK 650KMK.041994 terdapat daftar negara-negara yang dikategorikan sebagai Tax Haven Countries THC antara lain Argentina,
Bahama, Bahrain dan sebagainya, dan itu merupakan versi dari Indonesia karena lain negara lain pula kebijakan dan definisinya mengenai THC. Istilah ini
berkaitan dengan Transfer Pricing dan skema penghindaran pajak secara Internasional lainnya Treaty Shopping, Thin Capitalization dan lain-lain.
Negara yang tergolong THC ini dengan sengaja memberikan fasilitas perpajakan agar WP negara lain mengalihkan penghasilannya. Dengan demikian negara lain
tersebut terancam penerimaan pajaknya. Jika ditanya apa keuntungan perusahaan yang memanfaatkan THC ini jelas supaya pajaknya kecil. Tindakan ini
dikategorikan sebagai Tax Avoidance yang pasti dengan cara yang cerdas. Legal atau Ilegal belum dapat dipastikan karena setahu penulis belum ada
ketentuan yang jelas mengenai Tax Avoidance dengan cara ini
89
Pada negara-negara tax heaven biasanya menerapkan peraturan bahwa mereka merahasiakan segala informasi-informasi dari perusahaan-perusahaan
yang berdomisili di negara tersebut bahkan untuk kepentingan pemerintah negara lain dalam hal penegakan hukum. Biasanya informasi-informasi perusahaan
.
89
Antony Sanfield Ginsberg., Op.Cit., hal. 16.
Universitas Sumatera Utara
tersebut berupa informasi keuangan, sehingga pemerintah negara lain yang ingin menelusuri transaksi keuangan suatu perusahaan di negara-negara Tax Haven
TH sangatlah sulit untuk di-trace. Keuntungan bagi negara-negara TH adalah mereka mendapatkan investasi dari uang yang masuk ke negara tersebut. Dari
karakteristik tersebut negara-negara TH banyak mendirikan lembaga-lembaga keuangan termasuk bank. Tidak hanya di bidang perpajakan saja Tax Avoidance
yang umumnya dianggap legal melainkan juga kejahatan keuangan lainnya kayak money laundry juga digemari di negara-negara TH. Di Indonesia peraturan
tentang Transfer Pricing TP belum advance seperti negara lain. Belum ada aturan khusus seperti GAAR General Accepted for Anti-Avoidance Rule di
negara-negara eropa. Sekarang ini lebih dari 400.000 perusahaan dunia memiliki alamat di
sebuah pulau kecil di British Virgin Islands. Namun, jangan membayangkan alamat itu berwujud kantor-kantor mewah. Wujud ”perusahaan” di sana hanya
berupa setumpuk dokumen yang berjejalan di gedung kumuh berlantai dua. Perusahaan yang hanya tercantum di atas secarik dokumen ini disebut sebagai
perusahaan kertas paper company
90
90
Lucio Velo., Op.Cit., hal. 12
. Sebagian besar perusahaan di pusat finansial di Karibia itu tidak memiliki
pegawai. Semua melaksanakan bisnisnya nun jauh dari Lautan Karibia, sebagian besar juga berniat menghindari pajak di tanah air asalnya.
Universitas Sumatera Utara
British Virgin Islands BVI menerima keberadaan paper company dengan tangan terbuka. Tentu saja karena para pebisnis asing itu menyumbangkan lebih
dari setengah pendapatan Pemerintah BVI. Kedatangan para pebisnis asing itu juga menjadikan BVI sebagai salah satu tempat yang paling makmur di kawasan.
Diperkirakan ada aset sekitar 7,3 triliun dollar AS disembunyikan di beberapa pusat finansial di dunia, selain di BVI, oleh perusahaan dan orang kaya.
Mereka melakukan itu untuk melindungi operasional mereka. Salah satu tujuan utama adalah mengurangi beban pajak yang seharusnya mereka bayar. Walau
markas nyata dan bisnis utama mereka ada di AS, misalnya, bisnis mereka tercatat bermarkas di Tax Haven. Ini bertujuan menghindari pajak penghasilan
yang bisa mencapai 50 persen di negara maju. Perusahaan yang beralamat di wilayah Tax Haven biasanya menjadi alat saja untuk menghindari pajak di negara
asalnya. Selain itu, di wilayah Tax Haven juga dapat dilakukan pengelabuan nilai aset, pencucian uang hasil kejahatan, serta pengalihan aset. Sekarang, tempat-
tempat seperti itu mendapat sorotan dan kecaman yang belum pernah mereka alami sebelumnya
91
Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan OECD mengidentifikasikan tiga faktor yang membuat sebuah wilayah hukum dapat
dikelompokkan menjadi Tax Haven. Pertama, pajak yang sangat rendah, bahkan tidak ada pajak, dan menyediakan diri sebagai tempat pelarian bagi warga asing
yang menghindari pajak. Kedua, ada perlindungan ketat terhadap informasi .
91
Ken. H. Finkelstein., Op.Cit., Hal. 125
Universitas Sumatera Utara
mengenai nasabah. Dengan perlindungan ini, perusahaan atau individu memiliki keuntungan dengan menyembunyikan data sebenarnya dari otoritas pajak di
negara asalnya dan hal itu sah menurut perundang-undangan di Tax Haven. Faktor ketiga adalah tidak adanya transparansi dalam operasi Tax Haven ini.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah negara atau wilayah ingin menjadi Tax Haven
. Beberapa negara menyatakan mereka tidak perlu membebankan pajak terlalu tinggi seperti yang dilakukan negara maju untuk memenuhi target
penerimaan negara. Beberapa Tax Haven menawarkan pajak rendah sebagai penarik bagi konglomerat negara lain untuk datang dan melakukan alih teknologi.
Banyak negara maju menyatakan Tax Haven bertindak tidak adil dengan mengurangi pajak yang seharusnya menjadi hak mereka. Beberapa kelompok juga
menyatakan bahwa para pencuci uang menggunakan Tax Haven secara masif
92
Para pemimpin G-20 memperingatkan negara yang menolak berbagi informasi pajak akan mendapatkan sanksi berat. Sasaran G-20 adalah Tax Haven,
yang melindungi korporasi penghindar pajak. Karena didera krisis finansial yang cukup hebat, negara-negara maju menginginkan agar pajak yang seharusnya
menjadi hak mereka tetap jadi hak mereka. Beberapa angka fantastis terlibat dalam permainan global, terkait Tax Haven. Antara 30-40 persen dari aktivitas
perdagangan global, yang tidak tercatat pada rekening bank, atau perusahaan transaksi perdagangan, tetapi di Tax Haven
.
93
92
Jesse Schmidt., Op.Cit., hal. 12.
93
Antony Sanfield Ginsberg, Op.Cit, hal 23
.
Universitas Sumatera Utara
Di AS saja, 100 miliar dollar AS pendapatan pajak hilang setiap tahun karena penggelapan pajak. Boston Consulting Group BCG memperkirakan ada
aliran dana sebesar 7,3 triliun dollar AS ke pusat finansial di luar AS. Di BVI, perusahaan terdaftar di Komisi Jasa Finansial FSC setempat yang berlokasi
berseberangan dengan toko pemasok alat tulis kantor. Sebuah plakat di depannya bertuliskan ”Waspada, Integritas dan Terpercaya”. Pemerintah menyatakan FSC
terlibat tindakan pencucian uang, tetapi tidak memiliki kemampuan melakukan investigasi. Laporan keuangan tidak diharuskan disimpan. Dokumen perusahaan
tidak melampirkan identitas pemegang saham maupun susunan dewan direksi
94
Keadaan yang sangat ”permisif” itu membuat BVI sebagai salah satu tempat pendaftaran perusahaan terbesar di dunia. Demikian pula Delaware di AS,
sebagian besar perusahaan menganggapnya tempat yang sangat penting untuk berbisnis. Menurut OECD, bersama beberapa wilayah lainnya, BVI tidak
memberikan informasi mengenai pajak untuk kepentingan perusahaan dari negara lain. Karena itu, BVI dimasukkan ke dalam daftar abu-abu Tax Haven
.
95
Empat wilayah yurisdiksi lainnya masuk daftar hitam OECD, yakni Filipina, Uruguay, Kosta Rika, dan Labuan di Malaysia. Salah satu cara untuk
keluar dari daftar itu adalah menandatangani setidaknya 12 kesepakatan mengenai kewajiban pertukaran informasi perpajakan dengan negara lain. Beberapa negara
.
94
Hoyt. L. Barber., Op.Cit., hal 24.
95
Ibid, hal 36.
Universitas Sumatera Utara
atau teritorial tax haven bergegas setelah munculnya ancaman OECD
96
C. Rekomendasi atas Hukum Indonesia Ke Depan