Klik LOGON, masukkan pasword Cek kalibrasi sampel yang tersedia. Kemudian pilih Display SpectraXRF Line Display. Pilih Output Setting conteng pada Log File Name\SD Card masukkan nama fileSave, Pilih SettingConfigurationTimed EsayYes, untuk penekanan tri

54 Langkah-langkah pengujian komposisi kimia, seperti tampak pada gambar 3.12, adalah sebagai berikut: 1. Bersihkan permukaan tube yang akan diuji 2. Masukkan PDA Portable Digital Assistant pada slot analyzer X-MET5100 3. Hidupkan X-MET Gambar 3.12a dan PDA Gambar 3.12 b dengan menekan tombol POWER ON 4. Klik StartX-MET untuk masuk ke menu Gambar 3.12. Pengujian komposisi kimia PT PIM

5. Klik LOGON, masukkan pasword

6. Klik sembarang di layar hingga keluar menu utama

7. Cek kalibrasi sampel yang tersedia. Kemudian pilih Display SpectraXRF Line Display.

Pilih salah satu unsur Cr atau Mo dan bandingkan hasil dengan reference material ASTM, jika sesuai lanjutkan pengujian UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 55 8. Pilih Name Sample untuk menamakan sampel uji 9. Pilih Select MethodLow Alloys_LESelect Method untuk metode pengujian, seperti tampak pada gambar 3.13. Gambar 3.13. Memilih metode pengujian 10. Pilih Output Setting conteng pada Log File Name\SD Card masukkan nama fileSave, seperti tampak pada gambar 3.14.

11. Pilih SettingConfigurationTimed EsayYes, untuk penekanan trigger

dan langsung lepas Gambar 3.14. Memilih output setting UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 56

12. Pilih Measurement Timeisikan 6ok, untuk lama pembacaan sinar – X

selama 6 detik 13. Tempelkan X-MET5100 pada sampel uji, hingga muncul warna kuning pada background User ModeSupervisor Mode yang menunjukkan posisi pengujian sudah pas 14. Tekan trigger pada handle dan langsung lepaskan. Pastikan X-MET5100 bekerja dengan adanya lampu merah menyala pada X-RAY ON, seperti tampak pada gambar 3.15. Gambar 3.15. X-RAY ON 15. Data hasil pengujian yang tersimpan dalam SD Card ditransfer ke PC untuk dicetak dan dianalisa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 57 Tabel 3.8. Identifikasi elemen dengan X-MET5100 Type XRF [52]

3.5. Simulasi Numerik

Analisa pertama adalah tegangan elastis. Pada analisa ini, hasil analisa numerik dan perhitungan teoritis keduanya divalidasi. Selanjutnya adalah analisa thermal stress, yaitu analisa dengan menggabungkan temperatur dan tekanan. Untuk melihat pengaruh strain hardening pada daerah plastis, dipilih model isotropik. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 58 3.5.1. Simulasi tegangan elastis Sebagian tube superheater yang dipotong pada daerah gagal sepanjang 100 mm dikaji terhadap pembebanan mekanis akibat tekanan internal sebesar 5 MPa. Model dipilih 18 silinder dan ditutup pada ujungnya. Radius dalam ro, radius luar ri, tebal t, modulus elastis E, dan rasio Poison v berturut-turut adalah 18,25 mm, 22,5 mm, 4 mm, 2 x 10 5 Langkah-langkah simulasi tegangan memiliki urutan yaitu; 1 memilih analysis systems pada toolbox; 2 klik ganda Static Structural; 3 menyelasaikan simulasi tegangan sesuai dengan urutan program seperti tampak pada gambar 3.16. MPa, dan 0,3. Gambar 3.16. Langkah-langkah simulasi tegangan 1 2 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 59 3.5.1.1. Data material engineering data Memasukkan data material adalah dengan klik ganda pada engineering data. Setelah data dimasukkan, klik tanda centang pada kolom Parameterized. Data material SA 213 T11 ditunjukkan pada tabel 3.9. Tabel 3.9. Data material SA 213 T11 [48, 53 ,54 ,55 ,56]

3.5.1.2. Giometri dan mesh

Geometri tube superheater digambar dengan langkah-langkah seperti ditunjukkan pada gambar 3.17 sebagai berikut: 1. Klik kanan Geometry, pilih New Geometry 2. Pilih unit milimeter Gambar 3.17. Tree Outline pada design moduler

3. Klik XY Plane pada Tree Outline Static Structural ANSYS