Tujuan untuk mengikutsertakan mereka adalah untuk dapat dibandingkan dengan peserta PPAN sehingga diperoleh dampak sertipikat PPAN terhadap indikator
sosial ekonomi. Disamping itu dilakukan juga wawancara terhadap beberapa informan kunci meliputi pejabat dan staf di BPN, Kepala Desa, Ketua Gapoktan,
Pokmas, dan beberapa orang petani yang memang mengetahui secara mendalam pelaksanaan PPAN di lokasi tersebut.
Cara mengambil sampel dari populasinya disebut dengan sampling. Cara pengambilan sampel akan menentukan ketepatan penggeneralisasian hasil
penelitian dari sampel kepada populasinya. Penggeneralisasian hasil penelitian dari sampel dikatakan tepat apabila sifat atau keadaan yang ditunjukkan atau
digambarkan dari hasil penelitian terhadap sampel itu benar-benar cocok dengan sifat atau keadaan populasi tersebut.
3.8 Tehnik Pengolahan dan Analisis Data
3.8.1 Analisis Data
Untuk menjawab perumusan masalah pertama, digunakan analisis deskriptif, yaitu dilakukan dengan cara menganalisis kegiatan pelaksanaan di
Perkebuan Sei Balai Kecamatan Sei Balai. Untuk menguji perumusan masalah kedua, dampak PPAN terhadap
pengembangan wilayah di pedesaaan Perkebunan Sei Balai Kecamatan Sei Balai digunakan uji analisis beda rata-rata untuk sampel berpasangan paired samples
test t test, dengan rumus yang digunakan adalah :
Universitas Sumatera Utara
+ −
=
2 1
2 2
, 1
1 1
n n
p S
x x
t
i i
Dimana : t = uji beda
1
x ,
1 2
x =
Rata-rata pendapatan masyarakat sebelum PPAN Tahun 2007 ,
1
n =
Rata-rata pendapatan masyarakat sesudah PPAN Tahun 2011
1
n = Jumlah responden masyarakat sebelum PPAN
2
s =
Jumlah responden masyarakat sesudah program PPAN
2
p = Simpangan Baku berpasangan
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji beda rata-rata untuk sampel berpasangan paired samples test t test, yaitu membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
: Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
Ho ditolak Ha diterima jika t pada α = 5
hitung
t
tabel
pada α = 5
Hasil analisis evaluasi dampak dalam studi ini disajikan dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana, seperti rata-rata dan proporsi
untuk tiap-tiap kelompok responden. Selanjutnya, selisih perubahan tiap-tiap indikator antara kedua kelompok responden dihitung, dan diartikan sebagai
dampak. Metode ini memiliki kelemahan yaitu penggunaan kelompok kontrol tidak seutuhnya dapat mencerminkan keadaan ekonomi peserta
sebelum pelaksanaan program, oleh karena itu sebaiknya sebelum pelaksanaan suatu program harus dilakukan survey base line sehingga ketika diadakan
Universitas Sumatera Utara
evaluasi dampak maka hasil yang evaluasi benar-benar mencerminkan dampak dari program tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Umum Sektor Pertanahan di Kabupaten Asahan
4.1.1 Wilayah
Kantor Pertanahan Kabupaten Asahan sampai saat ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batu bara. Kedua kabupaten
ini berada di Kawasan Pantai Timur Propinsi Sumatera Utara. Di mana secara geografis Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batu Bara berada pada 2
o
03’00” – 3
o
26’00” Lintang Utara dan 99
o
1’ – 100
o
Kabupaten Asahan berada di area seluas 371. 945 Ha yang terdiri atas 25 Kecamatan, 177 Desa dan 27 Kelurahan, Sedangkan Kabupaten Batu bara
menempati area seluas 90. 496 Ha yang terdiri dari 7 Kecamatan, 93 Desa dan 7 Kelurahan.
00’ Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 1000 meter di atas permukaan laut.
Gambar 4.1 . Peta Kabupaten Asahan
Universitas Sumatera Utara