Penyerangan Israel terhadap Pelestina Menurut Hukum Hak Asasi Manusia.

99 Hukum itu kepentingan, dan sepertinya inilah kata yang paling cocok diberikan untuk realitas hukum yang terjadi saat ini. Dalam bentuknya yang paling sederhanapun hukum itu membela kepentingan agar para penjahat perang Israel beserta antek-anteknya yaitu Amerika untuk diadili di ICC International Criminal Court. Berdasarkan artikel 5 sampai dengan 8 Statuta Roma 1998 dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ada empat kategori kejahatan internasional yang dicakup oleh ICC yaitu sebagai berikut : 1. genocide genosida 2. crimes against humanity kejahatan terhadap kemanusiaan 3. war crimes kejahatan perang 3. the crime of aggression kejahatan agresi

B. Penyerangan Israel terhadap Pelestina Menurut Hukum Hak Asasi Manusia.

2 . Kepentingan sang pembuat tentu saja dan apabila sebuah tindakan yang dengan jelas melanggar hukum akan tetapi sesuai dengan kepentingan yang berkuasa tentu saja tindakan ini tidak akan dijatuhi sanksi, begitupun sebaliknya. Beberapa saat yang lalu, Israel dengan membabibuta masih melancarkan serangannya ke wilayah Gaza, Palestina. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 300 orang hampir 400 warga sipil palestina termasuk sebagaian anak anak berusia dibawah 5 lima tahun dan menghancurkan ratusan bangunan termasuk fasilitas umum dan tempat-tempat ibadah. Israel dalam serangannya ke Palestina berdalih demi mengantisipasi serangan kelompok Hamas. Akan tetapi, secara akal sehat interpretasi dari kata antisipasi bermakna defensif bertahan. Antisipasi tidak dilakukan dengan cara membombardir 99 Ibid. Universitas Sumatera Utara wilayah Palestina dengan Roket dan mempersiapkan lebih dari 600.000 tentara untuk invasi darat. Ini sama sekali bukan langkah antsipasi, melainkan ini adalah langkah agresi. Dalih antisipasi yang kemudian dilontarkan Israel hanya untuk memenangkan opini dunia agar melegitimasi serangannya saja. Kalau pun Israel tetap konsisten dengan steatmen awal untuk mengantisipasi serangan kelompok Hamas maka isreal telah mengehentikan serangannya saat kabar meninggalnya petinggi Hamas dalam serangan udara pada tanggal 1 januari 2009 lalu. Akan tetapi itu tidak terjadi, malah Israel lebih memilih untuk menambah jumlah pasukannya dan tetap menyerang sampai saat ini. Semakin membuktikan saja bahwa Israel memang berniat untuk membumihanguskan Palestina. Yang lebih anehnya lagi, demonstrasi yang mengutuk serangan membabibuta Israel ke Palestina hanya muncul dari kalangan Negara dunia ketiga dan Negara- negara arab saja. Di wilayah Negara dunia pertama, demonstrasi ini muncul dari kalangan rakyat biasa. Respon para petinggi Negara dunia pertama terhadap masalah ini sangat dingin dan seakan-akan serangan ini tidak termasuk dalam kasus yang layak untuk diperbincangkan. Bukankah dengan serangan ini Israel dengan terang-terangan melakukan Pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia? Dimanakah semua Negara petinggi PBB yang memiliki Hak Veto? Mangapa Amerika Serikat lebih memilih untuk bersteatmen bahwa yang salah adalah Pihak Hamas? Lalu buat apa PBB mengadakan Konfrensi Diplomatik Duta Besar Berkuasa Penuh pada tanggal 17 Juli 1998 yang melahirkan : Statuta Roma tentang Pembentukan Pengadilan Pidana Internasional? Dalam Statuta tersebut Israel telah dengan terang-terangan melakukan tindakan yang termasuk dalam kategori yang masuk dalam yurisdiksi pengadilan Universitas Sumatera Utara pidana internasional. Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 ayat 1 Statuta Roma mengenai Pengadilan Pidana Internasional yang berbunyi : ”Yurisdiksi Pengadilan tebatas pada kejahatan paling serius yang menyangkut masyarakat internasional secara keseluruhan. Pengadilan mempunyai yurisdiksi sesuai dengan Statuta berkenaan dengan kejahatan-kejahatan berikut : a. Kejahatan genosida; b. Kejahatan terhadap Kemanusiaan; c. Kejahatan perang; d. Kejahatan agresi; “ Dan Dalam Pasal 7 ayat 1 yang dengan tegas menyatakan bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan adalah serangkaian perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan meluas atau sistematik yang dutujukan kepada suatu kelompok penduduk sipil, dan kelompok penduduk sipil tersebut mengtahui akan terjadinya serangan itu. Dan salah satu perbuatan yang dimaksud adalah Pembunuhan. Hal ini kemudian dipertegas pada ayat 2 huruf a bahwa “serangan yang ditujukan terhadap suatu kelompok penduduk sipil berarti serangkaian perbuatan yang mencakuppelaksanaan berganda dari perbuatan yang dimaksud dalam ayat 1 terhadap kelompok penduduk sipil, sesuai dengan atau sebagai kelanjutan dari kebijakan Negara atau organisasi untuk melakukan serangan tersebut;”. Serta dalam pasal 8 yang mengatur tentang kejahatan perang, ayat 2 huruf b point i sampai iv. Dari pasal diatas jelas bahwa Israel adalah Negara yang telah melakukan Kajahatan Perang dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan dalam serangannya. Kejahatan terhadap Kemanusiaan adalah dengan terbunuhnya warga sipil sebagai akibat darei serangan yang meluas dan sistematis yang dilakukannya. Dan Kejahatan Universitas Sumatera Utara Perang dengan Pebunuhan warga sipil yang bukan merupakan pihak yang bertikai, serangan kepada objek-objek sipil gedung pemerintahan dan rumah sakit, menutup akses perbatasan Jalur Gaza-Mesir yang dapat dijadikan sebagai jalur masuknya pengungsi dan bantuan obat-obatan, dan penghancuran rumah ibadah. Dan tentu saja dari banyaknya korban dan bangunan yang hancur tidak satupun kita melihat adanya pihak militer yang jatuh. Jadi sebenarnya apa yang dilakukan oleh Israel ini adalah dengan tujuan untu membumihanguskan Palestina.

C. Penyerangan Israel terhadap Pelestina Menurut Statuta Roma.