Proses Pembuatan Dimetil Eter

Metanol sintesis-2 CO 2 + 3 H 2 – CH 3 OH +H 2 O +49.4 kJmol 2 Metanol dehydration 2CH 3 OH – CH 3 OCH 3 + H 2 O +23.4 kJmol 3 Overall CO + CO 2 + 5 H 2 – CH 3 OCH 3 +2H 2 O +163.5 kJmol 4 Kentungan: Suhu dan tekanan operasi reaktor relatif rendah. Kerugian: Peralatan yang digunakan lebih banyak. Menggunaakan asam sulfat yang berfsifat korosif sehingga diperlukan peralatan dengan bahan konstruksi yang tahan terhadap korosi yang harganya lebih mahal. Konversinya rendah, yaitu : 45 Galuh, 2011

2.7 Seleksi Pemilihan Proses

Pada pra rancangan pabrik pembuatan Dimetil Eter, proses yang dipilih adalah proses direct synthesis tandan kosong kelapa sawit. Proses ini dipilih dengan pertimbangan : - Jumlah Dimetil eter yang dihasilkan lebih besar - Merupakan proses yang efisien untuk mengubah biomassa TKKS menjadi Dimetil eter - Jumlah peralatan yang digunakan dapat lebih sedikit - Dibandingkan dengan proses dehidrasi metanol yang berasal dari gas alam yang tidak dapat diperbaharui, bahan baku untuk proses yang dimulai dari gasifikasi biomassa lebih lebih bersifat renewable. - Secara komersial dan ekonomis dapat bersaing dengan proses lain.

2.8 Deskripsi Proses

2.8.1 Persiapan TKKS

Sebelum memasuki proses gasifikasi, TKKS harus melalui proses perlakuan awal pre- treatment seperti pengeringan dan pencacahan. Semakin kering umpan biomassa, efisiensi gasifikasi akan meningkat Hamelinck, 2001. Kadar air optimum untuk aplikasi gasifikasi biomassa yang akan dilanjutkan dengan siklus kombinasi berkisar antara 10-15 Faaij, 1998. Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS disuplai ke pabrik dengan menggunakan truk dan TKKS disimpan ruang Land Filled T-101. TKKS yang diterima kemudian diangkut menggunakan traktor menuju Cutting Machine CR- 101 untuk diseragamkan ukurannya lalu menuju Rotary Dryer RD-101 untuk dikeringkan dari kandungan air 25 menjadi 12. Selanjutnya dengan menggunakan Screw Conveyor C-101 TKKS dikirim ke bejana gasifier.

2.8.1 Produksi Gas Sintetis

Dari bagian penanganan umpan, TKKS masuk kedalam unit gasifier R-201. Sedangkan hasil pembakaran yang berupa char dikirim ke char combustor R-202.. Gasifier yang digunakan dalam analisis ini adalah gasifier dengan pemanasan tidak langsung yang bertekanan rendah. Gasifier ini didesain sebanyak 2 buah dengan struktur yang identik. Suhu operasi diatur pada 870°C dan tekanan operasi 23 psia 1,565 atm. Panas untuk reaksi-reaksi yang terjadi pada gasifier disuplai dengan mensirkulasikan media pemanas olivine yang dibakar bersama char di dalam char combustor . Dalam kasus ini, mediumnya adalah olivin sintetik, yang terdiri atas magnesium silikat yang dikalsinasi Enstatite [MgSiO 3 ], Forsterite [Mg 2 SiO 3 ], dan Hematite [Fe 2 O 3 ]. Tabel 2.8 Parameter Pengoperasian, Hasil dan Komposisi Gas Variabel Gasifier Nilai Tipe Gasifier BCL Battelle Columbus Laboratory Temperatur Operasi 1598 o F 870 o C Tekanan Operasi 23 psia 1,6 bar Steam per umpan TKKS 0,39725 lblb TKKS basis kering Olivine yang di-recycle 26.92652 lblb TKKS basis kering Komposisi gas sintesis mol H 2 20,960 CO 2 11,100 CO 46,300 CH 4 15,700 C 2 H 4 5,200 C 2 H 6 0,740 Gas hasil sintesis 0,03503 lb-mol gas keringlb TKKS