3. Instrumentalitas, menunjukkan keyakinan pegawai bahwa ia akan
memperoleh suatu imbalan apabila tugas dapat diselesaikan Mangkunegara, 2008.
5. Indikator Kepuasan kerja
Terdiri dari beberapa indikator kepuasan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan.Indikator-indikator itu sendiri dalam peranannya
memberikan kepuasan kepada karyawan tergantung pada pribadi masing- masing karyawan. Menurut Gilmer 1996 dalam Prasetyo 1997
indikator-indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen,
pengawasan, faktor instrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas yang diberikan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool 1978 dalam Sutrisno 2007 menemukan bahwa hal-hal yang menyebabkan rasa
puas adalah prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, dan pujian. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidak puasan adalah
kebijakan perusahaan, supervisor, kondisi kerja dan gaji. Menurut Blum 1956 dalam As’ad 2004 faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja adalah: 1.
Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan 2.
Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan
3. Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan,
ketenteraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Pendapat lain dikemukakan oleh Brown Ghiselli 1950 dalam
As’ad 2004 faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan adalah kedudukan, pangkat, umur, jaminan finansial dan jaminan sosial, mutu
pengawasan. Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut
di atas akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap individu akan memiliki kepuasan yang berbeda-
beda sesuai sistem nilai yang berlaku dalam dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu.Semakin banyak aspek
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.Oleh karenanya
sumber kepuasan karyawan secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan yang dilakukan memuaskan. Meskipun untuk batasan kepuasan
kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja yang mengikat dari
padanya.
6. Respon terhadap ketidakpuasan kerja